Halo agan-agan sekalian, perkenalkan kami adalah Theme Park Journey suatu komunitas Pecinta Theme Park di Indonesia. Di kesempatan ini kami mau share mengenai sejarah theme park berteknologi tinggi pertama yang ada di Indonesia yaitu DUNIA FANTASI.
Di thread sebelumnya kami sempat membahas mengenai sejarah Dunia Fantasi mulai dari awal pembangunan, siapa orang-orang yang terlibat, wahana Istana Boneka, Balada Kera, theme song sampai di hari pembukaannya pada 29 Agustus 1985. Buat semua pembaca yang belum pernah membacanya bisa langsung klik link PART 1sebelum membaca thread berikut.
Di part 2 ini kami akan melanjutkan sekaligus menambahkan kisah sejarah Dunia Fantasi; meliputi Dunia Fantasi Legends, Karakter Dunia Fantasi, Studio Fantasi, Parade Akbar dan Elektrik Dunia Fantasi, Panggung Maksima, Pentas Animatronik di Dunia Fantasi, serta 2 kawasan tambahan yaitu Yunani dan Fantasi Hikayat berikut wahananya.
Are you ready guys?
Suapaya bacanya asik ane kasih lagu Dufan original versi orkes 1985 silahkan di play hehehe, psstt ini juga lagu yanga da di film warkop loh
Dunia Fantasi Legends; Alm. Soedharnoto & Alm. Alex Kumara.
Quote:
Mungkin kalian bingung mengapa kami menuliskan Alm. Soedharnoto & Alm. Alex Kumara dalam Dunia Fantasi Legends. Bagi yang belum mengetahui siapakah mereka, Bapak Soedharnoto adalah seorang Komposer Indonesia legendaris yang dikenal dengan lagu ciptaanya Garuda Pancasila. Beliau ikut andil dalam menciptakan theme song di Dunia Fantasi, Balada Kera, Istana Boneka dan Puri Misteri.
Sedangkan Bapak Alex Kumara adalah tokoh industri pertelevisian nasional yang juga dikenal sebagai salah satu perintis berdirinya RCTI, SCTV, TRANS TV dan TV ONE. Juga perintis ide teknis musik di Dunia Fantasi bersama Bapak A.Teddy Darmanto selaku Pimpinan Proyek Dunia Fantasi/ Bengkel Dunia Fantasi.
Quote:
Sudharnoto, Alex, Teddy Saat berkunjung ke Tokyo Disneyland
Singkat cerita ketiga legends tersebut bekerjasama menciptakan lagu dan melakukan eksperimen audio system dan recording untuk Istana Boneka dan Balada Kera. Awalnya Teddy Darmanto memiliki ide untuk menggunakan 2x24 track 2inch + 2x4 track Otari = 56 track synchronization. Play back system dengan 24 track 2inch machine (biasanya dipakai untuk master recording) tetapi karena akan dipakai untuk Istana Boneka yang endless show, maka harus dibuat tape machine play back 24 track, demikian juga untuk Balada Kera. Bayangkan, dalam satu hari bisa sampai 8x show tentu saja sangat berisiko untuk rewind dan play berulang kali karena akan cepat merusak kualitas audio maupun data sehingga Alex Kumara mencetuskan ide bersama untuk membuat sebuah machine khusus dengan model seperti kaset endless loop ukuran cassette 90cm x120cm tebal 75mm, anti-magnetik. Ujung akhir pita tersambung dengan awal tanpa mekanikal sehingga tidak ada tension pada pita. Manufacture mesin dipesan ke Quantum Industry El Segundo California.
Proses recording Audio Istana Boneka dan Balada Kera memakan waktu kurang lebih 6 bulan bersama Teddy, Soedharnoto, dan Alex Kumara.
Yakti Mintareja selaku Engineering Mechanical BenDufa (Bengkel Dunia Fantasi) ikut serta dalam membuat figure animatronik Balada Kera dan Istana Boneka serta mengatur tekanan kompresor pada setiap boneka agar semua berjalan mulus dan alami. Suhaedi selaku programmer saat itu memprogram satu persatu boneka agar sesuai dengan irama, dengan menggunakan computer AT386 dan Apple yang merupakan perangkat paling canggih pada masa itu.
Istana Boneka menggunakan tape machine playback 24, dimana 20 track digunakan untuk mengisi audio Istana Boneka. Track 21 untuk SMPTE TIMECODE dan track 22 untuk untuk program animatronik. 2 track sisanya adalah sebagai backup. Pada akhirnya hampir seluruh figur dan dekorasi yang bergerak terprogram dalam satu computer, disesuaikan dengan irama lagu setiap kawasan atau daerah, namun seiring berjalannya waktu sistem ini tidak berjalan lagi.
Pada tahun 1986 sempat dibuat recording dengan narasi Istana Boneka dalam bentuk kaset pita kemudian dijual komersil. Kaset ini dinarasikan oleh tokoh Ibu, Bobon dan Boni yang sedang berkunjung ke Dunia Fantasi dan menaiki wahana Istana Boneka.
Terima kasih Pak Soedharnoto, Pak Alex Kumara yang telah ikut serta dalam pembangunan Dunia Fantasi dan menginspirasi kita sebagai generasi penerus bangsa.
Lagu soundtrack Istana Boneka & Balada kera juga Sempat dirilis ke publik pada tahun 1996[/img]
Berikut adalah contoh campuran ke 3 audio Istana boneka hasil development dari Alex Kumara,
Teddy Darmanto dan Sudharnoto.
Spoiler for Lagu istabon bisa didengar disini:
Studio Fantasi (Stufan)
Dunia Fantasi tidak hanya berinovasi di wahana namun juga di sisi Showbiz and Entertainment. Parade Dunia Fantasi sudah ada sejak Dufan dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1985. Seiring berjalannya waktu menjelang Ulang Tahun Dunia Fantasi yang ke 3, nama Studio Fantasi atau disingkat STUFAN dibentuk dan diresmikan.
Stufan merupakan sanggar atau sekumpulan pemuda-pemudi bertalenta dari kemampuan yang beragam seperti teater, tari, musik, akrobat dan lainya yang didirikan pada tahun 1987. Orang yang berjasa atas terciptanya Stufan adalah Ibu Srie Honggowongso, Falaah K Jafar, Kimukti Utama, dan Teddy Darmanto selaku pencipta dan pengurus Stufan. Mereka bekerja siang malam merancang Stufan, padahal mereka mempunyai pekerjaan lain di Ancol. Kimukti adalah Arsitek di perencanaan dan Ibu Srie merupakan Kepala Acara seluruh Ancol terutama aktivitas acara di Pasar Seni.
Pada tahun 1987 Dunia Fantasi menciptakan suguhan baru berkelas LAS VEGAS & BROADWAY yang menjadi ajang pertunjukan spektakuler tata panggung memukau dan belum pernah ada di Indonesia saat itu. Berikut juga dimulainya suatu pertunjukan Pawai pada malam hari yang dinamakan Parade Elektrik Dunia Fantasi.
Kimukti Utama selaku Ketua, merangkap Show Director, Penata Busana, dan administrasi 200 lebih Artis Stufan. Ia sempat dikirim oleh Pak Ir.Ciputra & Ir.Aryanto ke Amerika dan berkeliling di Las Vegas serta theme parks di California dan Florida studi mengenai Entertainment untuk diterapkan di Dunia Fantasi. Pada mulanya Stufan berkolaborasi dengan koreografer terkenal yaitu Titi Qadarsih, yang kemudian dilanjutkan oleh oleh Alm. Paulus Kasman selaku pegurus & koreografer in-house Stufan dan dibantu oleh MASTO. Paulus Kasman sontak membuat nama Studio Fantasi melambung tinggi menjadi sorotan banyak group tari sbg 'pesaing' yg sanggup mengalahkan group-group tari yg ada. Beberapa kostum sempat didesain oleh perancang terkenal pada saat itu, diantaranya adalah Itang Yunaz dan Meifie D. Canto. Hairdresser terkemuka Peter Fritz Saerang juga terlibat selaku Penata Rias di awal Stufan berdiri.
Sebuah dedikasi dari Artis Studio Fantasi
Quote:
Spoiler for Sepenggal Kisah dari Artis STUFAN:
Mungkin menghibur orang lebih dari 30 tahun adalah suatu hal yang sangat melelahkan, namun tidak untuk trio artis Studio fantasi (alm) Bang Jimmy, (alm) Bang Selamet, & Bang Hanafi yang sudah membuat orang tersenyum sejak awal Dunia Fantasi dibuka sampai saat ini. Bang Hanafi yang masih aktif menghibur di Dunia Fantasi, dirinya menuturkan sudah berperan menjadi macam2 tokoh seperti Kumba karna,Jin botol, pemain Sumo, Badut, dukun afrika, dan lain sebagainya. seperti hal nya Warkop DKI dari ketiganya sekarang hanya dirinya saja yang masih ada dan aktif. beliau berpesan pada penerus2nya jangan pernah berhenti menghibur orang karena itu merupakan suatu hal yang mulia. mungkin Dunia Fantasi sepantasnya memberikan suatu penghargaan bagi dirinya yang sudah berdedikasi dengan begitu lamanya...
Quote:
Bang Jimmy, Bang Selamet & Bang Hanafi
Emir Ishvara izak selaku alumni Artis Studio Fantasi menuturkan pengalamannya selama bergabung. Saat itu management Dunia Fantasi sangat peduli atas perkembangan artis-artis Stufan sehinga memberikan beragam pelatihan profesional dengan mengundang guru-guru berkualitas dari seni balet, teater, jazz hingga pelatihan tenaga dalam Merpati Putih. Bagi Emir, Stufan menjadi keluarga kedua tempatnya berkembang di masyarakat dalam suasana kekeluargaan yang sangat tinggi toleransinya, tempat bersaing dalam kemampuan teknik namun tetap menyayangi bagai saudara kandung. Bagaimana kualitas seorang pekerja seni tergambar dari tanggung jawab mereka di panggung; ada rasa khawatir dan kecewa bila tampil jelek dalam show. Passion pada seni memunculkan rasa malu jika mereka tampil tidak sempurna dalam pertunjukan. Emir juga menuturkan bahwa pementasan yang selama ini dilakukan adalah dasar untuk memacu generasi muda mendatang supaya terus berkarya.
Parade Dunia Fantasi
Quote:
Pada setiap hari Minggu dan hari libur nasional, Dunia Fantasi menampilkan Parade sebagai bentuk pertunjukan untuk menghibur dan menyapa pengunjung secara langsung.
Parade adalah suatu suguhan pawai mobil hias berikut dengan performer penari , badut, pemain musik, dll yang melibatkan lebih dari 200 artis Stufan dengan kostum yang megah dan spektakuler. Pada awalnya Kimukti berkerja sama dengan Titi Qadarsih sebagai choreographer dan Pak Tepong untuk segmen badut. Mobil hias dan kostum pada saat itu dibuat in-house BenDufa karena saat itu belum ada perancang ataupun pembuat mobil hias profesional. kalau kalian cari film Warkop episode "depan bisa belakang bisa" ada cuplikan dimana Domo dan michiko sedang dikejar oleh mafia ditengah Parade... hihihi
Sampai saat ini Parade Dunia Fantasi masih berjalan dengan mengalami proses pergantian tema mengikuti perkembangan zaman. Dibawah ini adalah cuplikan Parade tahun 1985, 1990, 1993 dan 1994.
Parade Elektrik Dunia Fantasi
Quote:
Banyak orang menantikan kapan ya Indonesia bisa punya Electrical Parade seperti Disneyland Main Street Electrical Parade? Eitss jangan salah Dunia Fantasi dulu juga memiliki Electrical Parade yang setara dengan Disneyland sejak tahun 1987 sampai 2009. 15 mobil hias berbentuk binatang yang berukuran massive. Berikut penari dengan kostum yang menyala kerlap-kerlip setiap Sabtu malam tepat sebelum dimulainya show di Panggung Maksima.
Inovasi teknologi mobil hias berikut 5 figur penguin kecil yang bisa bergerak di kendalikan oleh remote control ciptaan BenDufa menjadi unggulan di Indonesia saat itu karena belum ada theme park lain di Asia -kecuali Tokyo Disneyland- yang mempunyai Parade Elektrik namun Dunia Fantasi sudah bisa membuat versi sendiri dan asli 100% buatan Indonesia. Sungguh fakta sejarah yang membanggakan. Ternyata bangsa kita sangat berpotensi.
Rasanya banyak yang belum mengetahui tentang parade ini, kami lengkapi dengan Video yang bisa dilihat dibawah:
Panggung Maksima
Quote:
Inilah panggung spektakuler pertama di Indonesia yang menggunakan bermacam efek antara lain; air mancur, hidrolik, kembang api, roket, api menjalar dan tata lampu berkelas Vegas yang tiada tandingannya pada tahun itu. Bisa dibilang Pangung Maksima adalah salah satu pelopor acara-acara spektakuler di Indonesia. Panggung ini spesial untuk pertunjukan setiap hari Sabtu malam dengan istilah “Extra Vaganza” yang kemudian dipakai oleh banyak acara di diskotek dan mall.
Kimukti merancang penggunaan Tata Cahaya Lampu yang paling modern dengan jumlah lebih dari 150 buah; yang sempat tidak disetujui atasan karena harga satu lampu saja mencapai 2 juta Rupiah pada saat itu. Tetapi penataan lampu berteknologi modern inilah yang menjadi dasar bagi Dunia Fantasi untuk menyuguhkan pertunjukan berkelas dunia di panggung Maksima.
Team BenDufa ikut sibuk dengan adanya proyek panggung ini. Pramonohadi selaku Chief Architect pada saat itu membuat desain Panggung Maksima. Menurut Suhaedi selaku Engineer Electronic BenDufa, Panggung Maksima memiliki lampu laser dengan daya 15 Watt yang WAJIB dijaga dengan ruangan full AC 24 jam, cahaya yang menembak bisa hingga puluhan kilometer sehingga sempat ada terguran datang dari Menteri perhubungan karena mengganggu penglihatan Penerbangan hihihihi..... ditambah lagi dengan chaser lighting sepanjang 200 meter yang bisa diatur sesuai kebutuhan; dan air mancur yang bisa menari mengikuti irama. Bayangkan air mancur menari Sri Baduga Purwakarta yang diresmikan tahun 2017, ternyata teknologi dasarnya sudah dipakai puluhan tahun sebelumnya di Panggung Maksima. Kembang api tipe Waterfall dan comet digunakan untuk memeriahkan setiap pertunjukan Dufan Show.
Pada saat itu untuk menyaksikan pertunjukan di Panggung Maksima dikenakan tiket terusan karena experience di panggung ini sangat eksklusif. Dimana lagi bisa nonton pertunjukan seperti di Amerika kecuali di Dufan?
Setiap bulannya sudah dipastikan ada artis beken saat itu yang ikut tampil bersama atau menjadi bagian dari pementasan. Guruh Soekarno Putra salah satunya pernah mengadakan pagelaran kolaborasi dengan Studio Fantasi. Seniman lainnya adalah Harry Roesli, Arifin C. Noer, Nano Riantiarno dan masih banyak lagi. Sudah bisa dipastikan hampir semua artis pernah pentas di panggung ini, mulai dari penyanyi penari sampai grup lawak.
Jika kalian dari generasi ‘80an atau ‘90an pasti sudah tidak asing lagi dengan dongeng Sanggar Cerita kan? Nah Dunia Fantasi dulu pernah berkerjasama untuk membuat pentas Sanggar Cerita salah satunya adalah cerita Puteri Tidur, Puteri Salju, Aladdin dan beberapa judul lainnya.
Teddy Darmanto selaku ketua BenDufa sempat berkerjasama dengan Purwacaraka sebagai penata musik untuk menciptakan 9 episode show yang berjudul DUFAN SUPERSTAR dengan menampilkan artis-artis lokal dan internasional seperti Tina Turner, Elvis Presley dan Michael Jackson. Tapi jangan salah sangka, Michael Jackson dan artis internasional disini bukanlah yang asli tetapi artis Stufan yang dirias sangat mirip dengan artis aslinya hehehe….
Walaupun bukan artis aslinya, pengunjung sangat antusias dan heboh bisa menyaksikan idolanya muncul didepan mata. Sedikit cuplikan dari show tersebut bisa kalian lihat disini.
Spoiler for Dufan Superstar:
Pentas Animatronik
Dari thread sebelumnya kita sering menyebutkan tentang animatronik, mungkin banyak yang belum mengerti apa sih maksudnya?
Animatronik adalah akronim kata dari animasi, mekanikal dan elektronik. Penggabungan seni dengan teknologi demi menciptakan suatu figur yang bisa bergerak layaknya makhluk hidup. BenDufa sudah menciptakan lebih dari 600 buah animatronik buatan lokal yang tidak kalah dengan teknologi yang dimiliki Disneyland saat itu. lengkap dengan pembuatan moulding dan
Berikut adalah beberapa set di Dunia Fantasi yang menggunakan teknologi animatronik:
VIDEO BALADA KERA 1985
Spoiler for VIDEO & AUDIO:
Panggung Jakarta
Spoiler for Panggung Jakarta:
Panggung Jakarta merupakan pentas animatronik ciptaan BenDufa selain figur animatronik yang ada di wahana Istana Boneka dan Balada Kera. Panggung Jakarta ini dulu berada di belakang panggung Marunda kawasan Jakarta. Pentas di panggung ini bertujuan untuk memperkenalkan tokoh dan budaya Betawi.
Pertunjukan dimulai dari sisi kiri gedung, didalamnya ada 2 set panggung. Pertunjukan di set pertama berdurasi 10 menit kemudian pindah ke set berikutnya yang juga berdurasi 10 menit. Pertunjukan animatronik menceritakan tentang tokoh si Abang Jampang. Juga ada karakter tokoh pedagang kelontong Tionghoa berinteraksi dengan Abang Jampang sambil bernyanyi “Oe olang kaya”. Sebuah pertunjukan yang berbasis literatur budaya, naskah dibuat oleh Ketua BenDufa yaitu Teddy Darmanto, sedangkan lagunya dibuat oleh Alm. Sudharnoto yang bergenre Gambang Kromong.
Panggung BNI
Spoiler for Panggung BNI:
Sebelum nya sambil mendengarkan Lagunya disi
Rencana awal gedung yang letaknya ada di seberang wahana Alap-Alap ini akan dibuat menjadi Museum Bank BNI. Namun berhubung BenDufa mempunyai teknologi animatronik yang bisa dimanfaatkan akhirnya Museum ini dibuat menjadi sebuah pertunjukan berdurasi 10 menit. Menampilkan figur-figur karakter Dunia Fantasi seperti Dufan, Barus, Tanit dll, yang berinteraksi dengan penonton. Di bagian luar juga ada seekor burung animatronik yang menyapa mengundang pengunjung untuk masuk dan menonton pertunjukan di dalam. Pertunjukan ini mempunyai 3 versi yang ditayangkan. Kami sertakan cuplikan audio salah satu versi yang merupakan ciptaan Ronny Harahap (Cockpit Band). dibawah ini merupakan Cuplikan paling lucu dari Panggung BNI... bisa dibayangkan betapa Absurd nya hihihi
Shooting Gallery
Spoiler for Shooting Gallery:
Ini adalah salah satu set legendaris di Dunia Fantasi. Permainan tembak jitu menggunakan sensor cahaya dan trigger untuk menggerakan figur animatronik yang mempunyai karakter masing-masing jika ditembakan targetnya. Itulah mengapa kita tidak diperbolehkan menggunakan lampu Flash jika ingin mengambil gambar di dalam wahana ini karena bisa mengaktifkan semua figurnya hihihi… jangan dicoba yaa XD…
Shooting Gallery adalah satu-satunya wahana permainan adu tangkas orisinil BenDufa yang belum pernah diubah bentuknya dari tahun 1986 dan masih tetap sama sampai sekarang di Kawasan Amerika.
Sekian dulu Thread dari kami semoga bermanfaat dan infomatif untuk generasi berikutnya... SEPUTAR SEJARAH DUNIA FANTASI PART 3
akan membahas mengenai wahana Teater sang Pelopor, wahana Rama sinta dan Puri Misteri. mohon maaf jika ada kesalahan dalam thread maklum ane masih newbie... salam... . mohon minta cendolnya agan sekalian dan Jangan lupa di Rate