Buat pengemudi di jalan yang benar, kadang bisa kesal dengan kebiasaan biker yang melawan arus. Walau bisa sampai bikin naik pitam, pengemudi tidak diperkenankan bertindak negatif.

Dari kacamata defensive driving justru yang harus dilakukan yaitu mengalah dan menghindar. Direktur Jakarta Defensive Driving Center Jusri Pulubuhu menjelaskan, tidak perlu sampai menegur biker yang melawan arah karena bukan kewenangan pengemudi.

“Nanti malah bukan menyelesaikan masalah, malah menambah masalah,” kata Jusri saat dihubungi, Selasa (28/11/2017).



Dari kejauhan sebuah angkot nampak mengambil jalut melawan arah dari Mangga Dua menuju Stasiun Kota. Pak ogah di lokasi memungut setoran dari para sopir angkot. Selasa (2/9/2014).
Dari kejauhan sebuah angkot nampak mengambil jalut melawan arah dari Mangga Dua menuju Stasiun Kota. Pak ogah di lokasi memungut setoran dari para sopir angkot. Selasa (2/9/2014).(Kompas.com/Robertus Belarminus)
Ada empat poin yang diutarakan Jusri untuk diingat pengemudi saat menghadapi biker melawan arah, yaitu berpikir keselamatan yang utama, kecelakaan akan merugikan semua yang terlibat, mengalah, dan menilai pengguna jalan lain benar atau salah bukan tugas pengemudi.

Urusan kita sebagai pengguna jalan adalah menjauhi konflik dan kecelakaan. Jalanan adalah lokasi tempat berkumpulnya segala macam masalah, berpikir bijak merupakan hal utama untuk mencapai selamat sampai tujuan.

http://otomotif.kompas.com/read/2017...jangan-dilawan

MASYARAKAT BISANYA NEMBAK SIM DAN YG NERIMA YG HARUS TANGGUNG JAWAB
KRN PRAKTEK BANYAK PELANGGARAN D JALAN RAYA