Kaskus

News

Zoid17Avatar border
TS
Zoid17
Daftar Negara Nuklir dan Jumlah Senjata Nuklir yang Mereka Miliki
Upaya menghentikan program senjata nuklir Korea Utara telah menjadi prioritas bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Namun begitu, Korea Utara memiliki sangat sedikit pasokan senjata nuklir, dibandingkan dengan negara-negara nuklir lain yang memiliki senjata tersebut. Ada delapan negara nuklir yang mengendalikan 15 ribu senjata nuklir yang ada di dunia. Negara apa saja, dan berapa jumlah masing-masing senjata nuklir yang mereka miliki?

Sejak Presiden Donald Trump menjabat, terdapat fokus kuat pada program senjata nuklir Korea Utara, dimana pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menolak untuk menghentikan senjatanya tersebut. Trump telah mengkritik dan menghina Kim sebagai tanggapannya, dan memberikan tekanan terhadap negara-negara seperti China, untuk membujuk Korea Utara agar mau menghentikan pembangunan senjatanya.

Delapan negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), telah memasok senjata nuklir selama berpuluh-puluh tahun.

Beberapa tahun setelah AS menjatuhkan bom atom di Jepang saat Perang Dunia II—pertama dan terakhir kalinya senjata nuklir digunakan dalam pertempuran—Rusia mulai mengembangkan kemampuan nuklirnya sendiri. Inggris, Prancis, dan China, kemudian segera mengikuti.

Pada tahun 1960-an, telah menjadi nyata bahwa masa depan dimana puluhan negara membangun dan melakukan uji coba nuklir, tidak akan menjadi dunia yang aman. Hal ini memicu dibentuknya Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) tahun 1968, yang dirancang untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi nuklir. Hanya sedikit negara, termasuk Israel dan Korea Utara, yang belum menandatangani perjanjian ini.

Perjanjian ini sudah sangat berhasil. Namun potensi penggunaan senjata nuklir di antara negara-negara yang bertikai terus mengancam perdamaian internasional.

Berikut adalah berapa banyak senjata nuklir yang ada, dan negara-negara yang memiliki senjata nuklir, menurut sebuah laporan dari Federasi Ilmuwan Amerika:

KOREA UTARA: 60
pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa pemasangan sebuah bom hidrogen ke rudal balistik antarbenua yang baru
Di dalam foto yang disebarkan pada Minggu (3/9) ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa pemasangan sebuah bom hidrogen ke rudal balistik antarbenua yang baru. (Foto: KCNS/Korea News Service via AP)

Selama bertahun-tahun, AS mencoba untuk bernegosiasi dengan Korea Utara untuk menahan program senjata nuklirnya. Agreed Framework, yang ditandatangani pada tahun 1994 oleh Presiden Bill Clinton, pada akhirnya gagal. Korea Utara melanggarnya.

Pada tahun 2003, Pyongyang secara resmi menarik diri dari NPT. Tiga tahun kemudian, negara tersebut melakukan uji coba nuklir pertamanya. Korea Utara sejak saat itu melanjutkan pembangunan senjatanya, terlepas dari usaha-usaha oleh Presiden George W. Bush, Barack Obama, dan saat ini Donald Trump, untuk memperlambat kemajuannya.

Saat ini, Korea Utara kemungkinan besar memiliki sekitar 60 senjata nuklir, walaupun jumlah tersebut hanyalah perkiraan.

ISRAEL: 80
Pemandangan fasilitas nuklir Israel di Negev Dest di luar Dimona pada tanggal 6 Agustus 2000.
Pemandangan fasilitas nuklir Israel di Negev Dest di luar Dimona pada tanggal 6 Agustus 2000. (Foto: Reuters/Jim Hollander)

Pemerintah Israel tidak akan secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal bahwa negara tersebut memiliki senjata nuklir. Namun ini adalah sebuah rahasia terbuka bahwa negara Timur Tengah tersebut telah membangun senjata nuklir selama berpuluh-puluh tahun.

Pada tahun 1986, Mordechai Vanunu, seorang mantan teknisi nuklir yang juga merupakan pelapor pelanggaran, mengungkapkan bahwa terdapat program Israel.

Para sekutu negara Barat, seperti AS dan Inggris, telah mendukung kebijakan Israel untuk menjaga programnya agar tetap “rahasia”.

The Guardian melaporkan hal tersebut pada tahun 2009, ketika seorang wartawan bertanya kepada Presiden AS Barack Obama apakah ia mengetahui terdapat negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, “ia menghindar dari jebakan tersebut dengan mengatakan bahwa ia tidak mau ‘berspekulasi’”.

INDIA: 130
India telah berhasil melakukan uji coba untuk kedua kalinya terhadap sebuah rudal berkemampuan nuklir pada tahun 2013.
India telah berhasil melakukan uji coba untuk kedua kalinya terhadap sebuah rudal berkemampuan nuklir pada tahun 2013. (Foto: Reuters)

Kenyataannya, India memiliki hubungan yang penuh permusuhan dengan negara tetangganya, Pakistan. Ketegangan tersebut diperparah dengan fakta bahwa kedua negara itu memiliki senjata nuklir. Namun begitu, selama hampir dua dekade, kedua negara tersebut telah menghindari meningkatnya konflik nuklir.

Pada tahun 2003, India, yang tidak terikat dengan NPT, mendeklarasikan kebijakan ‘tidak akan menggunakan pertama kali’ (No First Use), yang berarti bahwa India berjanji untuk tidak pernah menggunakan senjata nuklir dalam sebuah pertempuran, kecuali India lebih dulu diserang oleh negara lain dengan senjata nuklir. China mempertahankan kebijakan serupa.

India pertama kali mengembangkan senjata nuklirnya dalam usaha untuk melawan serangan China pada tahun 1960-an. India sejak saat itu telah melakukan uji coba terhadap beberapa peralatan nuklir, yang menyebabkan AS menjatuhkan—walau kemudian dicabut—berbagai sanksi.

PAKISTAN: 140
Senjata nuklir Pakistan.
Senjata nuklir Pakistan. (Foto: Reuters)

Berbanding terbalik dengan kebijakan No First Use milik India, Pakistan belum mengesampingkan penggunaan senjata nuklir untuk serangan pertama.

Perang Indo-Pakistan tahun 1971 dan ancaman kemampuan senjata nuklir India yang berkembang, memicu Pakistan untuk memulai program nuklirnya sendiri.

Pada tahun 2014, Pakistan mulai mengembangkan senjata nuklir taktis, dimana hulu ledak nuklir yang lebih kecil dibangun untuk digunakan di medan perang, dan bukannya digunakan terhadap kota-kota atau infrastruktur. Senjata-senjata ini cukup kecil untuk diluncurkan dari kapal perang atau kapal selam, yang membuatnya lebih mudah untuk digunakan dalam waktu singkat, dibandingkan senjata nuklir tradisional.

Pakistan juga dilaporkan hampir menyelesaikan tiga kelompok nuklirnya, yang dapat memberikan negara tersebut kemampuan untuk meluncurkan rudal nuklir dari darat, udara, dan laut.

INGGRIS: 215
HMS Vanguard, salah satu dari empat kapal selam penghalang nuklir Trident di Inggris, sedang bermanuver di luar pangkalan angkatan laut Faslane di Skotlandia.
HMS Vanguard, salah satu dari empat kapal selam penghalang nuklir Trident di Inggris, sedang bermanuver di luar pangkalan angkatan laut Faslane di Skotlandia. (Foto: via Medium)

Seperti seluruh negara nuklir lainnya, Inggris mengatakan bahwa negaranya membutuhkan senjata nuklir untuk tujuan pertahanan diri.

Pertahanan senjata nuklirnya disebut Trident, dan mencakup empat kapal selam pelopor, yang dapat membawa hingga 16 rudal balistik Trident II D5, yang masing-masing dipersenjatai dengan delapan hulu ledak nuklir, seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph.

Dari tahun 2010 hingga 2015, Inggirs memangkas jumlah hulu ledak nuklir yang beroperasi hingga 40 buah, menjadi 120. Inggris terus berusaha mengurangi nuklirnya, dan mempertahankan desakan untuk meminimalisasi kekuatan nuklir—hingga jumlah kekuatan yang cukup untuk menimbulkan kehancuran dan mencapai tujuan pertempuran.

CHINA: 270
Presiden China Xi Jinping memeriksa para penjaga kehormatan di sebuah upacara penyambutan di luar Aula Agung Rakyat di Beijing.
Presiden China Xi Jinping memeriksa para penjaga kehormatan di sebuah upacara penyambutan di luar Aula Agung Rakyat di Beijing. (Foto: Reuters/Jason Lee)

Uji coba nuklir pertama China dilakukan pada tahun 1964. Seperti India, Beijing mempertahankan kebijakan nuklir No First Use, namun beberapa pihak dalam masyarakat internasional ragu terhadap niat China.

Beijing menjaga senjata nuklirnya agar tetap rahasia, sehingga tidak mungkin untuk menentukan berapa tepatnya nuklir yang dimiliki negara tersebut. Walau negara besar di Asia Timur tersebut adalah anggota NPT, namun usaha peningkatan ambisi militernya telah menyebabkan kekhawatiran bagi beberapa negara.

Tahun depan, misalnya, China berencana untuk meresmikan rudal balistik antarbenua generasi selanjutnya, yang akan mampu menyerang wilayah mana pun di dunia, dan dapat membawa hingga 10 hulu ledak nuklir. Pada tahun 2016, rudal nuklir yang memiliki jangkauan serupa dan dapat menyerang Guam—yang merupakan teritori AS—terungkap, dan mengirimkan gelombang keterkejutan bagi pertahanan Amerika.

PRANCIS: 300
Prancis mulai mengembangkan senjata nuklirnya pada Perang Dingin, ketika Presiden Charles de Gaulle percaya bahwa Prancis membutuhkan kemampuan pertahanan yang independen dari AS dan NATO. De Gaulle khawatir bahwa tidak ada dari dua kekuatan tersebut yang akan membela Prancis jika sewaktu-waktu Uni Soviet atau musuh lainnya menyerang.

Walau Prancis memiliki pasokan senjata nuklir terbesar ketiga di dunia, Prancis mengklaim bahwa negaranya tidak memiliki senjata perang kimia atau biologis. Prancis adalah anggota dari NPT.

Pada tahun 2008, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menegaskan kembali bahwa senjata nuklir negara tersebut tidak “ditargetkan kepada siapa pun”. Justru, senjata nuklir tersebut adalah bagian dari “kebijakan jaminan kehidupan”. Sarkozy juga mengumumkan adanya pengurangan senjata nuklir, memangkas pasokannya hingga “setengah dari jumlah maksimum hulu ledak yang dimiliki Prancis pada Perang Dingin”.

AMERIKA SERIKAT: 6.800
AS memiliki pertahanan rudal paling maju di dunia. Tapi tidak ada sistem pertahanan rudal yang bisa mempertahankan seluruh benua dari 1000 rudal hipersonik.
Sistem pertahanan rudal THAAD. AS memiliki pertahanan rudal paling maju di dunia. Tapi tidak ada sistem pertahanan rudal yang bisa mempertahankan seluruh benua dari 1000 rudal hipersonik. (Foto: Missile Defense Agency)

AS dibawa ke era nuklir oleh Presiden Franklin D. Roosevelt pada tahun 1942, ketika militer meluncurkan Proyek Manhattan, yang berujung pada peledakan bom nuklir pertama di dunia.

Pada Perang Dunia II, AS selamanya mengubah cara pandang dunia terhadap teknologi nuklir, setelah menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, dan seketika menewaskan puluhan ribu penduduk sipil.

AS adalah anggota NPT, namun telah menolak menandatangani kebijakan No First Use.

Pada awal tahun ini, mantan Wakil Presiden Joe Biden melipatgandakan investasi besar untuk mendorong kemampuan nuklir Amerika.

“Selama negara-negara lain memiliki senjata nuklir yang dapat digunakan untuk melawan kami, kami harus mempertahankan persenjataan nuklir yang aman dan efektif untuk melawan serangan terhadap kami dan sekutu-sekutu kami,” ujar Biden. “Itu mengapa… Kami meningkatkan pendanaan untuk mempertahankan persenjataan kami dan memodernisasi infrastruktur nuklir kami.”

Quartz melaporkan bahwa AS akan menghabiskan dana sekitar $400 triliun selama periode 10 tahun, untuk mempertahankan dan memodernisasi persenjataannya. Tujuan lainnya dari investasi ini adalah untuk mengikuti perkembangan persenjataan Rusia.

Trump telah mengulang permintaan Obama untuk membenahi persenjataan AS.

“Saya menginginkan modernisasi dan rehabilitasi total,” ujar Presiden tersebut. Setelah meminta untuk meningkatkan pasokan AS pada saat melakukan kampanye, ia mengatakan pada Oktober 2017 bahwa hal tersebut “sangat tidak dibutuhkan”.

RUSIA: 7.000
Shell, replika dari bom nuklir Soviet terbesar yang pernah diledakkan, AN-602 atau Bom Tsar, dipajang di Moskow.
Shell, replika dari bom nuklir Soviet terbesar yang pernah diledakkan, AN-602 atau Bom Tsar, dipajang di Moskow. (Foto: Reuters/Maxim Zmeyev)

Bekas wilayah Uni Soviet tersebut mulai membangun progam senjata nuklirnya pada tahun 1940-an, setelah mendengar laporan Proyek Manhattan AS.

Setelah perlombaan senjata antara Soviet-AS pada Perang Dingin, senjata nuklir yang disimpan di negara-negara bekas Soviet dikembalikan ke Rusia, dimana banyak di antaranya yang dibongkar. Namun Rusia tetap memiliki banyak pasokan senjata.

Saat ini, Rusia tampaknya berinvestasi dalam modernisasi senjata nuklir—seperti AS—dan mengembangkan persenjataannya. Pada tahun lalu, Presiden Barack Obama mengkritik usaha-usaha tersebut sebagai hambatan terhadap perlucutan senjata nuklir global.

“Karena visi dimana ia berusaha mencapai peningkatan militer,” ujar Obama, yang merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin, “Kami belum melihat kemajuan yang saya harapkan bersama Rusia.”

Pada bulan Oktober, Putin mengatakan bahwa ia ingin membantu mengurangi persenjataan nuklir dunia dan “akan berusaha untuk mencapainya”, namun ia menambahkan bahwa Rusia akan terus mengembangkan programnya selama negara-negara lain masih melakukannya.

Walau Rusia memiliki senjata nuklir paling banyak dibandingkan negara lainnya, bukan berarti bahwa Rusia adalah negara yang paling kuat.

“Rusia membangun senjata nuklirnya yang membutuhkan peningkatan bertahap”, atau senjata yang membutuhkan pembaruan setiap beberapa dekade, ujar Jeffrey Lewis pendiri penerbit Arms Control Wonk, kepada Business Insider.

Di sisi lain, Lewis mengatakan: “Nuklir AS seperti Ferari: cantik, rumit, dan dirancang untuk performa tinggi. Para ahli mengatakan bahwa lubang plutonium akan bertahan selama 100 tahun.” Tentu saja, persediaan rudal balistik antarbenua Minuteman milik AS, terlepas dari usia mereka, adalah “mesin yang indah dan luar biasa.”

“Senjata nuklir Rusia memang lebih baru, benar, namun senjata nuklir tersebut menggambarkan rancangan filosofi yang mengatakan bahwa ‘Tidak perlu membuatnya sangat mewah karena kami akan membangunnya kembali dalam 10 tahun,’” ujar Lewis menambahkan.

Sumber : Daftar Negara Nuklir dan Jumlah Senjata Nuklir yang Mereka Miliki
0
1.9K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan