Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Tukang Bangunan Ikuti Uji Sertifikasi


SEDIKITNYA 300 tukang bangunan mengikuti uji kompetensi di Universitas Tidar Magelang, kemarin. Uji kompetensi itu dilakukan sebagai persiapan bagi para tukang bangunan dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).



Plt Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Tidar Magelang, Muhammad Amin, mengatakan kemampuan dan keterampilan tukang hendaknya dilengkapi dengan sertifikasi dari suatu lembaga tertentu.



"Menghadapi MEA, setiap tukang harus memiliki sertifikasi kompetensi agar tidak kalah dengan tenaga asing yang sudah mulai ditemui dalam proyek dalam negeri," jelasnya, kemarin.



Sertifikasi kompetensi ini, lanjut Amin, merupakan syarat utama dalam persaingan di industri konstruksi saat ini.



Untuk itu, kegiatan ini penting dilaksanakan secara berkala sehingga tenaga tukang di Indonesia memiliki sertifikasi sesuai dengan keahlian masing-masing.



Uji kompetensi sertifikasi bagi 300 tukang bangunan dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang berlangsung pada 26-27 November di Gedung Fakultas Teknik Untidar.



Amin menambahkan, kegiatan itu merupakan kerja sama dengan Jurusan Teknik Sipil Universitas Tidar dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang, Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia Wilayah Jawa Tengah, dan PT Holcim Indonesia.



"Tukang besertifikasi mempunyai nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tukang tanpa sertifikasi. Seperti kita tahu, proyek-proyek besar membutuhkan tenaga tukang besertifikat karena itulah syarat utama untuk mengikuti tender," ujar Tohari, salah satu penguji dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.



Tohari berpendapat tukang besertifikasi amat berpeluang memiliki penghasilan lebih besar jika dibandingkan dengan tukang biasa.



Sertifikasi kompetensi yang dimilikinya memungkinkan mereka mengikuti proyek-proyek besar dengan penghasilan menjanjikan.



"Tukang besertifikasi bisa kerja di luar negeri. Kemampuan mumpuni tanpa sertifikat di luar negeri tidak akan laku," imbuhnya.



Para peserta dibekali materi tentang alat pelindung diri dan teknik-teknik pertukangan pada hari pertama.



Lalu pada hari kedua, dilaksanakan praktik dan wawancara.



Peserta yang tidak lulus uji kompetensi bisa mengikuti ujian lagi pada kesempatan berikutnya. (TS/N-3)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...asi/2017-11-28

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Gubernur dan 1.000 Turonggo Menari Kuda Kepang

- Presiden Luncurkan Program Peremajaan Sawit

- Penerbangan Menuju Bali Terganggu

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
670
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan