Periset mengatakan, orang yang terlalu sering menonton konten porno cenderung mengalami penumpukan rasa bersalah lebih cepat.

Samuel Perry menganalis data lebih dari 1300 orang Amerika Serikat selama enam tahun, untuk mengetahui efek dari menonton porno. Dia kemudian menemukan, dari waktu ke waktu, subjek penelitiannya jadi lebih religius.
"Mereka yang melihat porno dalam frekuensi tertinggi memliki dorongan religius lebih tinggi seiring waktu. Ketimbang yang jarang menontonnya," kata Perry dilansir The Independent.

Seberapa sering, sampai dapat disebut frekuensi tinggi? Lebih dari tiga kali dalam seminggu. Sedangkan penikmat pornografi level moderat, bisanya hanya seminggu sekali melihatnya.
Mereka yang berada di frekuensi tinggi itu pada akhirnya merasa telah menimbun banyak dosa. Itu juga yang menyebabkan mereka lebih cepat bertobat dibanding level moderat.

Meskipun begitu, sebaliknya, Perry menolak bahwa agama dapat menggiring orang lebih suka porno. Itu sama sekali tak ditemukan dalam penelitiannya.

https://kumparan.com/absal-bachtiar/...rUws0Mz3rRQ.99