SERUJAMBI.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Hayono Isman, meminta agar pemerintah menghapus Kementerian Koperasi. Kenapa?

Alasannya, pada era reformasi pertumbuhan koperasi kian tenggelam. Bahkan, tidak sedikit koperasi malah mengalami penutupan alias mati atau tidak berkembang. Di negara liberal, koperasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di Indonesia malah terjadi kemerosotan.

Ini disampaikan mantan Menteri pemuda dan Olahraga Indonesia kabinet pembangunan VI, saat pidato pembukaan Musyawarah Besar XI Kosgoro di hotel ElMI Surabaya, Jawa Timur, bertema ‘Kembali ke Jatidiri Indonesia’, Jumat (24/11/2017).

“Koperasi memberi penguatan perorangan, bukan pada lembaganya. Dengan koperasi karakter generasi milenial akan semakin kuat, jadi koperasi harus langsung dibawahi oleh Presiden dalam satu lembaga atau badan,” terangnya.

Oleh karena itu melalui Mubes ini Kosgoro akan merumuskan kebijakan tersebut dalam rekomendasi. “Kami ingin ada dukungan dari pemerintah terhadap koperasi yang lebih konkret. Selama ini banyak koperasi yang mati, karena terganjal oleh regulasi dan ini komitmen Kosgoro untuk kembali menghidupkan koperasi” ujarnya.

Munas XI Kosgoro ini dihadiri 28 ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro tingkat Provinsi dan 195 ketua PDK tingkat kota dan Kabupaten se Indonesia. Jadi pada Mubes XI ini Kosgoro akan mengubah struktur untuk bisa mengakomodir generasi Zaman Now.

Kosgoro harus melakukan penyesuaian, sebab tantangan semakin berat terutama pada kurun waktu 2030 – 2045. “Saat itu akan ada 80 persen penduduk Indonesia pada usia produktif. Kalau tidak ada lapangan pekerjaan, coba bayangkan?” paparnya.

“Kami sepakat bahwa seluruh anak bangsa perlu kembali ke jati dirinya semula. Kami akan coba merumuskan bersama dan hasilnya akan kami laporkan kepada bapak Presiden Jokowi. Semoga buah pikiran kami dapat bermanfaat untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.(had)

Sumber: Serujambi.com