"Sakit Itu Mahal"

Slogan diatas nampaknya ada benarnya bayangkan saja di zaman sekarang, sakit menjadi tamparan keras bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu.



Walau ada program BPJS namun dirasa kurang membantu, bahkan dalam wacana BPJS saat ini tidak akan menjamin beberapa penyakit kronis dengan biaya tinggi.

Seperti kita tahu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya mencari jalan untuk mengatasi defisit keuangannya.

BPJS Kesehatan berencana untuk melibatkan peserta untuk mendanai biaya perawatan (cost sharing) untuk penyakit yang butuh perawatan medis lama dan berbiaya tinggi (katastropik).

Setidaknya ada delapan penyakit katastropik yang akan dipilih untuk dibiayai dengan skema cost sharing, jadi tidak semua dijamin oleh mereka namun sebagian saja.

Kedelapan penyakit katastropik itu adalah :

1. Jantung
2. Gagal ginjal
3. Kanker
4. Stroke
5. Sirosis hepatitis
6. Thalasemia
7. Leukimia
8. Hemofilia.

Untuk penyakit jantung misalnya, sepanjang Januari-September 2017 saja, ada 7,08 juta kasus dengan total klaim mencapai Rp6,51 triliun.

Pada tahun 2016, ada 6,52 juta kasus dengan total biaya Rp7,48 triliun.

Bahkan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, ada 10,80 juta kasus dari delapan penyakit katastropik yang menguras biaya BPJS Kesehatan sebesar Rp12,29 triliun.

Jumlah itu setara dengan 19,68 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang BPJS Kesehatan hingga September 2017.

Pasalnya, hingga kini BPJS Kesehatan masih menghitung rincian beban yang akan dibagi bersama peserta jaminan kesehatan nasional (JKN).

Yang pasti, cost sharing ini tidak akan berlaku bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan.

Positifnya untuk Cost sharing hanya akan berlaku bagi peserta JKN dari golongan mampu atau peserta mandiri.

Kenapa di zaman serba canggih malah semakin banyak orang sakit ??

Inilah yang terjadi bila masyarakat sering di cekoki racun jenis junk food, pola hidup malas, bahkan banyaknya kendaraan pribadi membuat masyarakat jadi mager alias malas gerak untuk olahraga.

BPJS memang defisit banyak peserta kartu sehat ini yang menunggak pembayaran itu juga menjadi fakta yang ada.

Sehat itu memang anugerah namun adakalanya Tuhan memberikan kita sakit, karena hidup hanyalah sebuah tempat singgah jadikan sakit sebagai instropeksi diri agar tidak sombong ketika kita sehat.

Dan info cost sharing yang akan diterapkan oleh pihak BPJS semoga membuka mata agan begitu mahalnya biaya pengobatan untuk orang sakit.

Belum lagi dianak tirikan oleh rumah sakit karena memakai kartu ajaib ini, itulah dilema yang harus kita hadapi semoga kita semua sebagai kaskuser dihindarkan dari semua jenis penyakit.

Mulailah hidup sehat diawali dari diri kita sendiri, namun ada kalanya bila agan sakit hati katakan pada dokter cinta terdekat, sebab sakit hati susah sekali obatnya bahkan pihak BPJS tidak akan mengklaim jenis sakit yang khusus tersebut.

Daripada sakit hati kita sruppuuuttt kopi saja kawan..



Penulis c4punk1950

Referensi Tribun.