Diberitakan ada sekitar 50 orang yang menjadi korban jiwa dalam aksi bom bunuh diri pada 21 November waktu setempat di sebuah masjid yang terletak di kota Mubi yang berada di Provinsi Adamawa, Nigeria. Saat itu sedang dilaksanakan salat subuh berjamaah, sehingga dikabarkan ada 50 orang yang tewas karena tengah berada di dalam masjid dan sedang beribadah. Menurut saksi mata yang ada di lokasi kejadian, pengebom menyamar sebagai salah satu jamaah masjid. Parahnya, korban yang luka-luka pun saat ini sedang kritis sehingga korban tewas bisa saja bertambah.

Sempat tersiar bahwa dalang di balik peristiwa mematikan ini adalah kelompok militan Boko Haram yang telah menguasai wilayah tersebut sejak tahun 2014. Sempat hengkang di tahun 2015 karena adanya upaya militer, konon insiden ini menjadi peristiwa paling menggemparkan sejak Desember 2016 di wilayah yang sama. Meskipun belum ada konfirmasi siapa yang melakukannya namun Nigeria saat ini tetap siaga untuk serangan yang selanjutnya mungkin terjadi.

Meskipun tak ada korban jiwa dalam peristiwa bom dengan target salah satu masjid di Minnesota, Amerika Serikat, namun kejadian ini semakin memunculkan kontroversi isu islamophobia di kalangan masyarakat negeri Paman Sam. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2017 sekitar pukul 5 pagi waktu setempat. Bom tersebut dilemparkan ke dalam aula masjid yang menyebabkan satu ruangan hancur.

Menurut saksi mata, ada seseorang di samping kaca jendela yang tak lama disusul dengan sebuah truk di lokasi kejadian dengan kecepatan tinggi. Setelah itu, ledakan terjadi dan membuat orang-orang berlarian di tempat kejadian. Dilansir dari Reuters, Direktur Eksekutif Masjid Dar Al Farooq di Bloomington mengatakan bahwa pihaknya seringkali mendapatkan terror dari panggilan telepon maupun surel.

Sebenarnya peristiwa pemboman masjid di Pakistan telah terjadi berkali-kali dan bisa dibilang hampir setiap tahunnya ada aja kejadian bom di masjid. Ternyata ini adalah aksi ISIS yang memang menargetkan masjid-masjid di Pakistan yang beraliran syiah. Dilansir dari Tempo, kejadian pemboman berlangsung pada 16 Februari 2017, sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Bom bunuh diri tersebut diketahui diledakkan di tengah kerumunan orang yang sedang melakukan Dhamal (tari Sufi) di sekitar masjid.

Dari kejadian ini, sedikitnya 70 orang tewas dan 200 lainnya dikabarkan luka-luka. Pertolongan dan evakuasi korban berjalan lambat karena rumah sakit terdekat berjarak 130 kilometer dari tempat kejadian. Beberapa kejadian pemboman masjid lain yang terjadi di Pakistan antara lain di tahun 2010, 2011, dan 2016. Dalangnya kemungkinan besar adalah ISIS.

Setidaknya ada 60 korban tewas akibat kejadian pemboman masjid di dua tempat yang berbeda. Dua masjid tersebut adalah masjid Syiah dan masjid Sunni. Di masjid Syiah, dikabarkan ada seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan kemudian mengebom sehingga 39 orang tewas karenanya. Sementara di masjid Sunni diberitakan ada 20 orang tewas akibat kejadian pemboman.

Peristiwa mengerikan yang terjadi pada Jumat 21 Oktober 2017 ini telah diklaim oleh ISIS sebagai otak dan pelaku pemboman. Serangan ini dilakukan ISIS sebagai bentuk terror yang memang menjadi misinya. Pada bulan-bulan sebelumnya pun Afghanistan sempat gempar akibat adanya pemboman yang terjadi akibat ulah ISIS.

Seperti yang diklaim oleh pemerintah Amerika Serikat, serangan tersebut sebenarnya adalah upaya untuk menghentikan aksi Al-Qaeda yang berada di Aleppo, Suriah. Kebetulan, tempat pertemuan kelompok teroris Al-Qaeda tersebut ternyata terletak berseberangan dengan sebuah masjid. Pemerintah AS pun membantah adanya kerusakan di masjid karena target sebenarnya adalah kelompok teroris.

Tapi tak bisa dipungkiri, kejadian 17 Maret 2017 lalu ini membuat gempar dunia politik internasional. Banyak warga sipil yang ikut menjadi korban tewas ketika tengah beribadah di masjid tersebut. Meskipun masjid bukan menjadi sasarannya, namun setidaknya ada sekitar 49 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.