Kamis, 23 November 2017 | 11:03
http://jakartaraya.indopos.co.id/rea...rmalisasi-Kali

INDOPOS.CO.ID - Aparat Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama menertibkan bangunan liar (bangli) yang berada di pinggir Kali Grogol, Jalan Tentara Pelajar, Rabu (22/11) siang. Bangunan semi permanen berukuran 4 x 3 meter di pinggir kali dihuni para tunawisma.

Kepala Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama Asromadian mengatakan, daerah bantaran Kali Grogol kerap disalahgunakan oleh para tunawisma dengan mendirikan bangunan semi permanen.

Langkah penertiban gubuk tersebut sebagai upaya normalisasi kali, sehingga tidak terjadi penyempitan aliran. “Ada tiga bangunan yang ditertibkan di pinggir sungai. Sebenarnya kami sudah berulang-ulang menertibkan, tapi masih saja terus ada,” ujar Asromadian.

Dia menambahkan, penertiban bangunan liar di pinggir kali merupakan langkah untuk merawat turap atau dinding kali. Hal itu mengingat beberapa waktu lalu terjadi longsornya turap di Kali Uangan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. “Penertiban gubuk liar juga mencegah terjadinya longsor dinding sungai akibat beban dari gubuk-gubuk liar,” tutur Asromadian.

Di sisi lain, Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan mengatakan, bantaran kali dan lahan di tepi jalan merupakan milik negara. Semua bangunan liar yang berada di tanah negara maka harus ditertibkan.

"Mendirikan rumah tinggal, baik itu gubuk atau bangunan semi permanen di bantaran sungai dan trotoar itu melanggar aturan. Itu juga akan membahayakan keselamatan," kata Ujang.

Ujang mengaku, bekerjasama dengan camat dan lurah untuk memberi sosialisasi kepada warga agar tidak mendirikan tempat tinggal sembarangan.

Menurut dia, rata-rata bangunan yang berada di bantaran kali di Jakarta Selatan melanggar garis badan sungai. "Bangunan semestinya jauh dari sungai, bukan di badan sungai," tandas Ujang. (ibl)