tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Ketika Ganjar Pranowo Ditanya Seorang Pelajar soal e-KTP


TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Seperti biasanya, setiap pekan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri bertandang ke sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Tujuannya, mengajar.

Ganjar memang menjalani program Gubernur Jateng Mengajar. Giliran hari ini, ia mendapat kesempatan mengajar di SMK Muhammadiyah Pamotan, Kabupaten Rembang. Dari sekolah itulah, pertanyaan soal dugaan keterlibatan Ganjar dari korupsi jumbo KTP elektronik (e-KTP) mengemuka.

Adalah Putri (16) siswa kelas X jurusan akutansi sekolah tersebut. Di hadapan Ganjar, Putri berani menanyakan terkait kasus korupsi e-KTP yang santer diberitakan.

Baca: Ganjar Bantah Terima Uang dalam Proyek E-KTP

"Pak Ganjar, dari berita-berita, njenengan disebut terlibat dalam kasus korupsi E-KTP. Itu apa bener Pak? Tolong dijelaskan," kata Putri.

Mendapat pertanyaan itu, Ganjar justru mengaku senang. Kemudian, ia meminta salah satu ajudannya untuk mengambil selembar kertas yang tidak lain adalah Berita Acara Pemeriksaan Miryam S Haryani.

"Ini saya ada BAP dari orang yang sekarang jadi terpidana. Dia yang memberikan uang kepada sejumlah anggota DPR. Coba kamu baca yang keras ya," kata Ganjar.

Putri kemudian membaca isi kertas tersebut. Dalam kertas itu, dituliskan aliran dana ke sejumlah anggota DPR RI.

"Kepada Komisi II DPR dari fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, tapi ditolak dan dikembalikan ke pemimpin," kata Putri membacakan BAP tersebut.

Dalam kesempatan itu, Putri menyebut dua kali nama Ganjar Pranowo. Namun, selalu diikuti kalimat bahwa Ganjar Pranowo menolak.

"Baca sendiri kan, siapa yang menolak uang itu?" tanya Ganjar.

"Pak Ganjar, njenengan yang menolak Pak," jawab putri.

Ganjar kemudian menegaskan bahwa sudah jelas bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. BAP Miryam tersebut lanjut dia sudah menjadi bukti bahwa dirinya tidak menerima uang terkait proyek itu.

Difitnah

Ganjar mengatakan, ketika ada orang yang ingin memberantas korupsi, ia akan dimusuhi banyak orang. Makanya, dirinya sadar akan menerima dampak seperti sekarang ini.

"Karena saya menolak, maka saya dianggap pengganggu. Kemudian saya difitnah dan masyaallah fitnah itu sampai sekarang terus saya terima," tegas dia.

Di hadapan ratusan siswa dan masyarakat, Ganjar menegaskan kembali dirinya tidak terlibat kasus korupsi e-KTP.

"Kalau saya korupsi, saya lebih baik mundur jadi gubernur. Malu saya. Namun karena saya tidak korupsi, maka saya akan terus berjuang. Insya Allah saya bukan orang seperti yang dituduhkan, BAP ini menjadi bukti konkretnya," terang dia.

Lebih lanjut, Ganjar juga menanggapi santai saat ditanya tentang kesaksian dari Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pada sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan KTP Elektronik (e-KTP).

“Dinengke wae (didiamkan saja),” ucapnya.

Saat ditanya apakah tidak takut menjadi target Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selanjutnya dalam kasus ini, dengan tegas Ganjar menjawab bahwa dirinya tidak takut karena memang tidak menerima uang itu.

“Kenapa harus takut kalau tidak salah? Kenapa harus khawatir dengan omongan inkonsisten? Coba cek deh satu per satu, dari 2013 sampai jadi saksi-saksi kemarin apa ada satu saja yang konsisten?” terang Ganjar lagi.

Inkonsisten

Ganjar mengatakan bahwa kesaksian yang disampaikan Nazaruddin selalu berubah-ubah. Antara lain, saat Nazzarudin mengatakan Ganjar menerima uang pembagian proyek dari Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Namun, kesaksian itu berubah lagi dan menyatakan anggota DPR Mustokoweni-lah yang menyerahkan uang pada Ganjar.

“Nominalnya juga beda-beda, yang bener yang mana? Bu Mustokoweni ternyata sudah meninggal pas dikatakan bagi-bagi uang itu. Buka juga BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Miryam yang bocor kemarin, punya kan?,” ujar Ganjar pada para wartawan.

Ia mengatakan dalam BAP yang akhirnya bocor ke publik tersebut sudah tercantum semua alur pemberian uang dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Di situ terlihat kepada siapa saja uang itu diberikan, siapa yang menerima, dan siapa yang menolak pun ungkapnya sudah ada jelas di BAP Miryam S Haryani.

“Mudah sebenarnya menjawabnya, tapi lebih baik buka dan pelajari sendiri BAP itu. Kalau saya kan nanti dikira membela diri. Tapi bagi saya ya dinengke wae (didiamkan saja), rekayasanya sudah kebangetan,” tandasnya.

Seperti diketahui Nazaruddin memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (20/11/2017). Dalam kesaksian itu ia menyebut mengetahui siapa saja yang menerima aliran uang tersebut. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Saat Ganjar Menjawab Pertanyaan, "'Njenengan' Katanya Terlibat Korupsi e-KTP?"


Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...jar-soal-e-ktp

---

Baca Juga :

- Kamera CCTV Lokasi Kecelakaan Setya Novanto Masih Diperiksa Polisi

- Tifatul Sembiring: DPR Tercoreng Gara-gara Setya Novanto

- GMPG Sebut Golkar dan DPR Seolah-olah Milik Pribadi Setya Novanto

0
522
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan