Dari percakapan-percakapan sederhana kita. Yang membuatku mulai tertarik dengan percakapan sederhana kita. Sederhana tapi aku bahagia. Sederhana tapi tak menguras waktu. Tapi ? apa hanya aku yang merasa saja , atau aku mulai berkhayal tentang cinta bersamamu. Entahlah bagiku kamu seperti magnet memberikan gaya tarikan yang menarik walaupun itu hanya percakapan singkat.
Percakapan kita di mulai dari kurun waktu 2 bulan , itu pun hanya secara singkat. Dari rayuan gombal yang biasa dilakukan oleh seorang lelaki kepada perempuan. Kamu sering bilang ? Nanti kamu jadi Baper aku ? Betapa bodohnya kamu , dan kamu sering kali mengatakan kalimat seperti itu berulang kali. Tanpa berhenti ? lalu aku bertanya ? Apa maksudnya kamu , banyak Tanya tapi ku pendam. Perihal tentangmu yang membuatku candu. Dan sialnya aku sendiri yang merasakan sakit itu. Sendirian.


Aku tahu ini sangat salah , Mencinta dengan berkhianat yang disana.


Berkhianat dengan cintaku yang telah lama aku jalin selama hampir 5 tahun dan selama itu pun kami tak pernah satu kota. Merasakan sama seperti kekasih yang lain. Makan bareng misalnya ? Bercerita sebentar ? Hal-hal konyol yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih yang lain.
Aku tahu . Aku sangat-sangat berkhianat jika mulai mencintai yang baru.


Tapi ; mencintaimu tak pernah ku sesali hingga kini.

Karena tanpamu, Mungkin aku tak pernah sama. Menunggu dia (LDR) yang belum tentu jelas denganku. Menunggu kabar dan chat dia yang tak pernah ku tahu kabarnya. Dan seolah-olah kamu hadir tanpa ku pikir lagi

Aku berkhianat
Iya aku emang berkhianat terhadap cintaku yang lama.
Mungkin aku hanya Nafsu , bukan cinta,
Akan tetapi , cinta tak melulu soal kata setia.


Pertama-tama aku benci malam jumat. Aku benci sepanjang jalan malioboro. Aku benci dengan suara motormu yang menjemputku malam-malam. Aku benci pakainmu. Aku benci Helm Putihmu, dan sialnya aku sangat membenci senyum manismu. Dan bodohnya aku selalu mengenang itu.
Karena alasan-alasan diatas mengingatkanku tentang pertemuan pertama kita sekaligus terakhir; seakan-akan kau benar-benar membenciku. Dengan alasan yang sangat tidak jelas. Kau menipuku ? atau hanya mau main-main dengan perasaanku?Entahlah...
Kemarin-kemarin..
Kau bercerita banyak hal kepadaku, Tentang keluargamu, tentang kisah Asmaramu, Tentang kegiatanmu. Tentang Hal-hal yang kamu sukai dan tidak disukai? Seolah-olah kamu membutuhkanku hanya di saat jam-jam tertentu yang kurasa kamu sedang sendirian.