- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fahri Sebut Novanto 2 Kali Ketemu Jokowi terkait Kasus e-KTP


TS
aghilfath
Fahri Sebut Novanto 2 Kali Ketemu Jokowi terkait Kasus e-KTP
Spoiler for Fahri Sebut Novanto 2 Kali Ketemu Jokowi terkait Kasus e-KTP:

Quote:
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut Ketua DPR Setya Novanto sempat menemui Presiden Joko Widodo dalam konteks kasus korupsi e-KTP. Fahri mengatakan Novanto menemui Jokowi sebanyak dua kali.
"Yang saya tahu dua kali, dalam kasus ini dua kali. Yang saya denger lah. Ada yang sekali ketemunya tidak sengaja, ada yang sekali sengaja," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Fahri mengatakan Novanto banyak cerita soal kasus e-KTP kepada dirinya. Bahkan, Fahri sempat menanyakan soal dukungan Golkar untuk Jokowi di Pilpres 2019 ke Novanto.
"Sudah saya bilang berkali-kali, saya pernah ngomong (ke Novanto), 'Pak, bapak kok cepet benar kasih tiket ke Pak Jokowi?' Dia bilang, 'Udahlah Pak Fahri, kita kan juga mau bekerja, mau besarin partai. Jadi biarlah pemerintah tahu kalau kita bekerja buat pemerintah, jangan digangu-ganggu lagi'," sebut Fahri.
Saat kasus korupsi menimpa Novanto, Fahri juga sempat membicarakannya. Fahri bahkan menyarankan Novanto bicara langsung ke Jokowi.
"Pak, cerita dong kepada pemerintah, bapak kan partai pemerintah, apa yang terjadi. Cerita dong ini kan kronologinya banyak yang aneh. Misalnya meminta supaya nggak ada pansus, meminta supaya Pak Agus enggak dipangil," sebut Fahri mereka ucapannya ke Novanto waktu itu.
"Itu kan lobi-lobinya masuk melalui Pak Nov juga dan dia tahu. Pak Nov itu tahu orang dalam KPK. Setelah Nazaruddin yang punya hubungan ke dalam KPK banyak, ya Pak Nov," imbuh dia.
Fahri mengatakan Novanto cukup dekat dengan orang dalam KPK. Oleh karenanya Fahri menyarankan Novanto melapor ke Jokowi terkait kasus e-KTP.
"Termasuklah orang yang sekarang masuk istana itu Pak Nov tahu. Dulu Pak Nov suka kasih lihat saya BB (blackberry) mereka, deket mereka sama Pak Nov. Saya bilang, 'lapor dong kepada presiden, apa yang terjadi pada bapak laporkan, kan bapak partai pemerintah'," ujar Fahri.
Fahri lalu mengungkap isi pembicaraan Novanto dan Jokowi, yang dia dengar langsung dari Novanto. Dari cerita Novanto, Fahri menyimpulkan ada tekanan-tekanan untuk Jokowi.
"Saya dengar dia pernah dan melaporkan langsung itu kepada presiden. Dia (Novanto) ada cerita ke saya, tapi karena itu obrolan pribadi dia bersama presiden mungkin saya tidak bagus saya sampaikan. Kesan saya presiden dalam tekanan yang sangat keras dari orang-orang di sekitar itu lah," jelas Fahri.
Tanggapan Istana
Staf khusus bidang komunikasi Jokowi, Johan Budi mengatakan tidak mengetahui mengenai pertemuan yang dimaksud oleh Fahri, termasuk apakah benar pertemuan itu ada. Sebagai Ketua DPR maupun Ketum Golkar, Novanto beberapa kali bertemu dengan Jokowi.
"Kalau pertemuan ketika ada acara di Istana kan bisa saja. Habis acara ketemuan Presiden. Cuma saya tidak tahu karena nggak pernah ikut," ujar Johan.
Novanto saat ini menjadi penghuni rutan KPK terkait penyidikan kasus e-KTP di mana dia menjadi tersangka. Tindakan KPK menahan Novanto mematahkan upaya sang Ketum Golkar itu yang mencari perlindungan ke Presiden.
Adapun Jokowi sebelumnya beberapa kali menyatakan dia tidak mencampuri urusan hukum Novanto. Jokowi juga secara gamblang meminta Novanto untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
"Saya kan sudah menyampaikan pada Pak Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum yang ada. Sudah," ujar Jokowi Senin (20/11).
"Yang saya tahu dua kali, dalam kasus ini dua kali. Yang saya denger lah. Ada yang sekali ketemunya tidak sengaja, ada yang sekali sengaja," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Fahri mengatakan Novanto banyak cerita soal kasus e-KTP kepada dirinya. Bahkan, Fahri sempat menanyakan soal dukungan Golkar untuk Jokowi di Pilpres 2019 ke Novanto.
"Sudah saya bilang berkali-kali, saya pernah ngomong (ke Novanto), 'Pak, bapak kok cepet benar kasih tiket ke Pak Jokowi?' Dia bilang, 'Udahlah Pak Fahri, kita kan juga mau bekerja, mau besarin partai. Jadi biarlah pemerintah tahu kalau kita bekerja buat pemerintah, jangan digangu-ganggu lagi'," sebut Fahri.
Saat kasus korupsi menimpa Novanto, Fahri juga sempat membicarakannya. Fahri bahkan menyarankan Novanto bicara langsung ke Jokowi.
"Pak, cerita dong kepada pemerintah, bapak kan partai pemerintah, apa yang terjadi. Cerita dong ini kan kronologinya banyak yang aneh. Misalnya meminta supaya nggak ada pansus, meminta supaya Pak Agus enggak dipangil," sebut Fahri mereka ucapannya ke Novanto waktu itu.
"Itu kan lobi-lobinya masuk melalui Pak Nov juga dan dia tahu. Pak Nov itu tahu orang dalam KPK. Setelah Nazaruddin yang punya hubungan ke dalam KPK banyak, ya Pak Nov," imbuh dia.
Fahri mengatakan Novanto cukup dekat dengan orang dalam KPK. Oleh karenanya Fahri menyarankan Novanto melapor ke Jokowi terkait kasus e-KTP.
"Termasuklah orang yang sekarang masuk istana itu Pak Nov tahu. Dulu Pak Nov suka kasih lihat saya BB (blackberry) mereka, deket mereka sama Pak Nov. Saya bilang, 'lapor dong kepada presiden, apa yang terjadi pada bapak laporkan, kan bapak partai pemerintah'," ujar Fahri.
Fahri lalu mengungkap isi pembicaraan Novanto dan Jokowi, yang dia dengar langsung dari Novanto. Dari cerita Novanto, Fahri menyimpulkan ada tekanan-tekanan untuk Jokowi.
"Saya dengar dia pernah dan melaporkan langsung itu kepada presiden. Dia (Novanto) ada cerita ke saya, tapi karena itu obrolan pribadi dia bersama presiden mungkin saya tidak bagus saya sampaikan. Kesan saya presiden dalam tekanan yang sangat keras dari orang-orang di sekitar itu lah," jelas Fahri.
Tanggapan Istana
Staf khusus bidang komunikasi Jokowi, Johan Budi mengatakan tidak mengetahui mengenai pertemuan yang dimaksud oleh Fahri, termasuk apakah benar pertemuan itu ada. Sebagai Ketua DPR maupun Ketum Golkar, Novanto beberapa kali bertemu dengan Jokowi.
"Kalau pertemuan ketika ada acara di Istana kan bisa saja. Habis acara ketemuan Presiden. Cuma saya tidak tahu karena nggak pernah ikut," ujar Johan.
Novanto saat ini menjadi penghuni rutan KPK terkait penyidikan kasus e-KTP di mana dia menjadi tersangka. Tindakan KPK menahan Novanto mematahkan upaya sang Ketum Golkar itu yang mencari perlindungan ke Presiden.
Adapun Jokowi sebelumnya beberapa kali menyatakan dia tidak mencampuri urusan hukum Novanto. Jokowi juga secara gamblang meminta Novanto untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
"Saya kan sudah menyampaikan pada Pak Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum yang ada. Sudah," ujar Jokowi Senin (20/11).
Quote:
Fahri Sebut Novanto Punya Hubungan dengan Banyak Orang Dalam KPK
Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto sempat lolos dari upaya penjemputan paksa penyidik KPK. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut koleganya itu memiliki hubungan dengan banyak orang dalam KPK.
"Pak Nov itu tahu orang dalam KPK, setelah Nazaruddin (mantan Bendum Demokrat terpidana kasus wisma atlet) yang punya hubungan ke dalam KPK banyak, Ya Pak Nov," ujar Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Selasa (11/11/2017).
Penyidik KPK mendatangi rumah Novanto di Jl Wijaya XIII pada pukul 21.38 WIB Rabu pekan lalu. Kala itu, penyidik hendak menjemput paksa Novanto.
Namun penyidik pulang dengan tangan hampa. Novanto tak ada di rumah. Novanto kemudian menghilang tanpa kabar selama kurang lebih 20 jam.
Novanto baru terdengar kabarnya pada Kamis petang bersama dengan informasi bahwa dia mengalami kecelakaan di Jl Permata Berlian, Permata Hijau. Penyidik KPK kemudian mengambil Novanto dari RS Permata Hijau.
Kembali ke Fahri, legislator asal NTB ini mengatakan Novanto mengetahui dinamika di KPK. Termasuk apa yang disebutnya 'lobi KPK' agar Novanto diproses.
"Itu kan lobi-lobinya masuk melalui Pak Nov juga dan dia tahu.Termasuklah orang yang sekarang masuk istana itu Pak Nov tahu. Dulu Pak Nov suka kasih lihat saya bebe (blakberry) mereka, deket mereka sama Pak Nov. Saya bilang, lapor dong kepada presiden, apa yang terjadi pada bapak laporkan, kan bapak partai pemerintah," kata Fahri.
Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto sempat lolos dari upaya penjemputan paksa penyidik KPK. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut koleganya itu memiliki hubungan dengan banyak orang dalam KPK.
"Pak Nov itu tahu orang dalam KPK, setelah Nazaruddin (mantan Bendum Demokrat terpidana kasus wisma atlet) yang punya hubungan ke dalam KPK banyak, Ya Pak Nov," ujar Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Selasa (11/11/2017).
Penyidik KPK mendatangi rumah Novanto di Jl Wijaya XIII pada pukul 21.38 WIB Rabu pekan lalu. Kala itu, penyidik hendak menjemput paksa Novanto.
Namun penyidik pulang dengan tangan hampa. Novanto tak ada di rumah. Novanto kemudian menghilang tanpa kabar selama kurang lebih 20 jam.
Novanto baru terdengar kabarnya pada Kamis petang bersama dengan informasi bahwa dia mengalami kecelakaan di Jl Permata Berlian, Permata Hijau. Penyidik KPK kemudian mengambil Novanto dari RS Permata Hijau.
Kembali ke Fahri, legislator asal NTB ini mengatakan Novanto mengetahui dinamika di KPK. Termasuk apa yang disebutnya 'lobi KPK' agar Novanto diproses.
"Itu kan lobi-lobinya masuk melalui Pak Nov juga dan dia tahu.Termasuklah orang yang sekarang masuk istana itu Pak Nov tahu. Dulu Pak Nov suka kasih lihat saya bebe (blakberry) mereka, deket mereka sama Pak Nov. Saya bilang, lapor dong kepada presiden, apa yang terjadi pada bapak laporkan, kan bapak partai pemerintah," kata Fahri.
detik
2 kali minta tolong 2 kali dicuekin, klo merasa benar buka saja dipersidangan semuanya, kasihan papa

Diubah oleh aghilfath 21-11-2017 16:54


tien212700 memberi reputasi
1
26.9K
Kutip
174
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan