- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Seandainya Kasus Setya Novanto Terjadi Di Jepang & Amerika
TS
maniakzgeek
Seandainya Kasus Setya Novanto Terjadi Di Jepang & Amerika
Quote:
Membaca kejadian beruntun yang menimpa Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, tak ubahnya membaca kisah film Hollywood, yang penuh drama, sekaligus kejutan di sana-sini. Kisah Setya bahkan lebih seru dan mencengangkan ketimbang cerita sinetron Indonesia, yang akhirnya mudah ditebak.
Bayangkanlah diri Anda sebagai orang asing, yang tidak punya keterkaitan langsung dengan Indonesia. Maka Anda bisa melihat dengan lebih berjarak dan obyektif, dalam menelaah “kiprah” Setya Novanto di Indonesia. Maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan besar.
Pertama, selain sebagai ketua umum sebuah partai besar, Setya adalah Ketua DPR, lembaga legislatif dan lembaga negara, yang posisinya tidak di bawah Presiden. Itu jabatan yang mengandung bobot tanggung jawab, martabat, kehormatan, dan menuntut penghayatan etika yang tinggi. Itu jelas bukan jabatan sembarangan.
Bahwa seorang ketua parlemen terkena tuduhan kasus korupsi, persisnya korupsi KTP elektronik senilai Rp 2,3 triliun, adalah kejadian uang luar biasa. Kalau ini terjadi di Jepang, sang tersangka sudah pasti mengundurkan diri, tanpa perlu disuruh lagi. Tanpa mempersoalkan, apakah dia nanti terbukti atau tidak terbukti bersalah di pengadilan.
Hal ini karena martabat dan kehormatan lembaga parlemen, yang mewakili rakyat, harus dijaga melebihi urusan pribadi. Budaya malu sangat kuat di Jepang. Seorang ketua partai atau ketua parlemen yang terindikasi korupsi akan mencemarkan dan mempermalukan partai dan parlemen, bahkan ketika tuduhan itu belum dibuktikan di pengadilan.
Untuk menghapus aib itu dan untuk memulihkan kembali kehormatan yang hilang, mengundurkan diri adalah tindakan yang paling ringan. Di zaman Perang Dunia II, banyak pimpinan militer Jepang melakukan sepuku (bunuh diri dengan pisau atau pedang samurai), setelah Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dan Jepang kalah perang.
Bayangkan kalau itu terjadi di Amerika Serikat. Pimpinan Kongres AS dituduh korupsi, pasti akan menimbulkan guncangan politik yang besar. Sebagai negara adidaya, apa yang berlangsung di panggung politik AS dipandang dan disorot di seluruh dunia.
Sang tersangka tidak akan membuat manuver-manuver aneh untuk menyelamatkan diri dari status tersangka. Apalagi menjalankan skenario bak film Hollywood, yang dengan mudah akan dibuktikan kengawurannya. Media dan publik Amerika sangat kritis dan tidak kenal ampun. Tindakan aneh-aneh setelah jadi tersangka justru akan memperberat posisi yang bersangkutan.
Di Indonesia, masyarakat sangat menyukai “drama,” termasuk “drama politik.” Segala tingkah polah Setya Novanto kini disorot seperti menonton sinetron. Menurut saya, apapun langkah Setya Novanto saat ini, tanda-tandanya sudah jelas. Ia semakin kehilangan kemampuan untuk bermanuver. Singkat kata, “kesaktian” Setya mulai memudar. Kita lihat saja perkembangannya. ***
SUMBER
Diubah oleh maniakzgeek 19-11-2017 17:51
0
9.5K
Kutip
54
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan