Original Posted By mjia09►1. Miliki surat-surat motor dan tentu saja sim C
Pastikan agan/sista sudah punya SIM C. *dan pastikan juga bukan hasil nembak..hahaha. Meski terkesan formalitas saja dan hanya berlaku ketika ada pemeriksaan polisi, namun agan ngga akan mau kan liburannya terganggu karena masalah tilang. Jika dekat mungkin bisa diurus, namun jika jauh? Mau nyogok oknum polisi? Jangan dehh...agan benci korupsi namun jadi pegiat korupsi? Piknik agan bakalan ngga asik. Bener deh..
Dan jika agan sudah punya sim C otomatis agan sudah berada di atas usia 17 tahun. Kenapa? Karena mayoritas kecelakaan terjadi pada pengendara motor di bawah 17 tahun. Ane ingat, ketika traveling dari lombok ke Bali, saat sampai di Bali sudah pukul sepuluh malam, tapi tak tahunya ada operasi dari polisi. Beruntung, ane punya SIM, dan surat-surat yang lengkap sehingga bisa langsung menuju kepenginapan. Coba kalau tidak, sudah capek, ditilang lagi.
2. Punya sejarah mengemudikan motor yang panjang.
Agan baru bisa naik motor kemarin sore? Urungkan niat agan traveling pake motor. Traveling naik motor itu butuh skill yang tinggi men. *ceileh. Beneran loh. Karena agan akan melintasi jalanan yang mungkin tidak agan kenal sebelumnya. Bagaimana kondisinya, bagaimana keamanannya, dan bagaimana-bagaimana yang lain. Paling tidak jika agan sudah terbiasa naik motor, agan akan memiliki keahlian di bawah kesadaran apabila menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Mungkin semacam insting ya..
3. Periksa Kondisi Motor
Traveling naik motor itu berbahaya! Coba cek kecelakaan terbesar itu di bagian moda apa. Jawabannya motor. Kenapa? Ya, lihat saja motor. Rodanya cuma dua (apapula ini), keseimbangannya pinter-pinteran pengemudi. Belum lagi banyak pengendara motor yang mentang-mentang bisa selip sana selip sini, jadi asal-asalan naiknya. Dan yang paling sering jadi faktor utama kecelakaan adalah kondisi motor yang ngga fit. Ban gundul, rem mati, rante kendor, dll. Kalau kondisi motor ngga prima, maka mengendarainya pun jadi ngga asik. Bisa-bisa kecelakaann. Bawa ke bengkel dulu ya kalo mau jalan jarak jauh.
4. Periksa Kondisi Tubuh
Ini nih.. Traveling naik motor itu perlu kondisi tubuh yang prima juga. Jika naik bus, kita bisa duduk leha-leha, cape, tinggal urut-urut pake balsem, kalau ngantuk tinggal tidur. Percaya saja sama sopir. Namun jika naik motor, mau ngantuk, mau cape, mau bosen, mau males, kamu ngga bisa ngapa-ngapain karena kamulah sopirnya. Pilihan satu-satunya adalah agan harus berhenti dan istirahat. Otomatis perjalanan tertunda.
Ingat, jangan paksakan tubuh untuk mengemudi jika sudah cape dan ngantuk.
5. Gunakan perlengkapan yang memadai
Presensi dulu ya... Helm SNI kalau bisa yang fullface? Sepatu dan seperangkatnya? Jaket? Sarung Tangan? Masker/penutup wajah? Baju yang nyaman? Rok yang ngga nylimped di roda (bagi pengguna rok seperti ane)? Barang-barang bawaan yang tidak besarnya motor? Kacamata jika diperlukan? Jika minimal semua itu dipenuhi, yuk berangkat. Namun lebih bagus lagi jika menggunakan perlengkapan berkendara sepeda motor yang lengkap misal pelindung tulang kering kaki, jaket kulit, dll.
6. Sadari Resiko Traveling Naik Motor
Perlu banget deh agan sadar.
Piknik naik motor itu, rawan kena hujan. Jadi siapkan mantol. Piknik naik motor itu rawan motornya bermasalah dijalan, jadi tabahkan hati dan kuatkan kaki ketika harus nuntun motor. Piknik naik motor itu rawan kecelakaan, jadi berhati-hatilah. Mawas diri, kontrol emosi. Piknik naik motor itu, ketika piknik berakhir badan agan bisa pegel-pegel, jadi siapkan waktu untuk pijat atau istirahat ekstra..
Dan...masih banyak lagi resikonya. Pahami ya gan/sista...
7. Jangan Lupa Banyak-Banyak Berdoa
Tidak ada penjelasan..


Itu saja sih pesan dari ane yang bukan anak motor tapi sering Traveling naik motor. Semoga bermanfaat...