- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Pengalaman Ketemu Hantu Di Rumah Ane (Konon Rumah Ane Terkenal Angker)


TS
septian.ca
Pengalaman Ketemu Hantu Di Rumah Ane (Konon Rumah Ane Terkenal Angker)
Assalamu'alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau TS updatenya lama, karena TS sendiri ada kesibukan lain yang harus diselesaikan juga.

Jangan lupa buat timpuk TS pake
supaya cerita TS tidak tenggelem,
Update!!! (tidak usah ragu untuk klik linknya, dijamin bebas jump scare
)
3. Cerita Penunggu Kebun Belakang Rumah, Harta Karun dan Pusaka
Cerita TS berisi kejujuran dengan penyampaian yang saya usahakan lebih terstruktur, jadi mohon maaf apabila cerita saya bisa berakhir lebih cepat.
Wassalamualaikum wr. wb
Quote:
Cuap Cuap Dulu
Tempat masa kecil merupakan kenangan terindah yang tak terlupakan, tapi disisi lain juga menyimpan banyak kenangan menyeramkan. Saya akan menceritakan tentang kejadian tempat tinggal waktu saya kecil sampai SMP, karena waktu itu saya SMA sudah pindah ke kota lain, demi ikut kakak kandung saya merantau. Jadi saya udah pindah kota tiga kali, dari masa SMA, terus merantau lagi ketika kuliah, dan sekarang masih betah menjomblo (maksud saya menimba ilmu di bangku kuliah, dan masih berkutat dengan judul-judul skripsi yang tak kunjung di acc), Ehem, lanjut. entah mengapa tempat tinggal saya dipenuhi dengan cerita-cerita yang seram (banyak diceritakan oleh tetangga-tetangga saya) dikarenakan rumah saya, berada di belakang, dan termasuk tempat tinggal yang nyempil gitu.
Ngomong-ngomong letak geografisnya termasuk bukan perkotaan, belakang rumah tepat ada semacam hutan bambu-bambu yang lumayan rimbun. Jangan bayangkan rumah saya seperti perumahan yang berdempet-dempetan, karena rumah saya memiliki latar yang cukup lebar dan jarak tetangga kiri kanan lumayan berjauhan (itu dulu, sekarang sudah ada rumah-rumah baru bermunculan). Jadi yang ingin saya ceritakan ini mulai cerita saya ketika saya masih kecil hingga sekarang, dikarenakan saya jarang di rumah, maka cerita-cerita seram ini paling banyak bercerita ketika saya masih anak-anak dulu. Dan beberapa cerita keluarga dari turun temurun yang sudah legend banget di keluarga saya ini, mulai dari benda antik, pusaka, atau harta atau apalah yang berada di belakang rumah saya (nanti akan saya bahas lebih banyak lagi)


Tempat masa kecil merupakan kenangan terindah yang tak terlupakan, tapi disisi lain juga menyimpan banyak kenangan menyeramkan. Saya akan menceritakan tentang kejadian tempat tinggal waktu saya kecil sampai SMP, karena waktu itu saya SMA sudah pindah ke kota lain, demi ikut kakak kandung saya merantau. Jadi saya udah pindah kota tiga kali, dari masa SMA, terus merantau lagi ketika kuliah, dan sekarang masih betah menjomblo (maksud saya menimba ilmu di bangku kuliah, dan masih berkutat dengan judul-judul skripsi yang tak kunjung di acc), Ehem, lanjut. entah mengapa tempat tinggal saya dipenuhi dengan cerita-cerita yang seram (banyak diceritakan oleh tetangga-tetangga saya) dikarenakan rumah saya, berada di belakang, dan termasuk tempat tinggal yang nyempil gitu.
Ngomong-ngomong letak geografisnya termasuk bukan perkotaan, belakang rumah tepat ada semacam hutan bambu-bambu yang lumayan rimbun. Jangan bayangkan rumah saya seperti perumahan yang berdempet-dempetan, karena rumah saya memiliki latar yang cukup lebar dan jarak tetangga kiri kanan lumayan berjauhan (itu dulu, sekarang sudah ada rumah-rumah baru bermunculan). Jadi yang ingin saya ceritakan ini mulai cerita saya ketika saya masih kecil hingga sekarang, dikarenakan saya jarang di rumah, maka cerita-cerita seram ini paling banyak bercerita ketika saya masih anak-anak dulu. Dan beberapa cerita keluarga dari turun temurun yang sudah legend banget di keluarga saya ini, mulai dari benda antik, pusaka, atau harta atau apalah yang berada di belakang rumah saya (nanti akan saya bahas lebih banyak lagi)

Quote:
Quote:
1. Bayangan Hitam Dekat Sumur Tetangga Saya
Waktu saya TK dulu, hmm, ingatan saya mulai kabur, jadi antara sudah menginjak bangku SD atau TK dulu. Saya dengan adik saya memiliki ide yang cukup menyenangkan, yaitu memindahkan sebuah tempat duduk yang berada di teras rumah ke latar depan rumah saya.
Rumah saya itu di sebelah barat ada rumah kosong, dengan arsitektur joglo rumah jawa lama, entah mengapa banyak sekali cerita-cerita yang cukup legend di omongan masyarakat tempat tinggal dusun saya, sudah sekitar hampir sepuluhan tahun ini kosong (saya lupa tepatnya berapa, mungkin menginjak belasan tahun). Ada cerita soal tukang ojek yang mengatakan pernah mengantar penumpang menuju rumah ini, katanya rumah ini mewah banget kalau malam, dan cerita-cerita kalau malam hari rumah ini berubah menjadi rumah yang megah. Ini sudah umum, hampir setiap orang mengatakan hal ini (entahlah).
Saya sendiri manusia biasa, bukan orang-orang yang jago melihat hantu, setan, iblis, jin dan sejenisnya, tapi kalau saya sendiri mendengar cerita-cerita tersebut pasti merinding bukan main. Ini rumah yang berada di sebelah barat rumah saya, selanjutnya rumah yang berada di depan (tepatnya di sebelah selatan rumah saya) adalah rumah walet jadi notabenenya adalah rumah yang sengaja dikosongkan dengan tujuan tempat sarang walet (dahulu harga sarang, telur, sama iler walet harganya tinggi).
Kembali ke saya dan adek saya membawa kursi yang ada di teras rumah untuk di bawa ke sebelah kiri rumah sarang walet itu, dengan tujuan untuk melihat bintang yang bergerak sendiri, waktu saya kecil dulu, saya sering mengamati ada benda langit menyerupai bintang yang berpindah tempat jadi idenya adalah membawa kursi di teras menuju latar untuk mengamati langit (waktu saya masih anak-anak, saya suka ngayal aneh-aneh, kalau sekarang dipikir-pikir suka geleng-geleng sendiri).
Nah, kisah horor ini menimpa saya waktu saya bener-bener masih kecil gitu, kasihan sekali saya masih kecil udah diserem-seremin sama syaithon dan jin,
. Saya mengangkat kursi itu lalu duduk disana hampir sekitar lima belas menit sampai setengah jam, saya hanya seneng-seneng saja waktu itu sambil menatap langit, adek saya hanya mau memindahkan kursinya tapi nggak mau duduk disana, tapi memilih untuk tidur di dalam rumah
. Tapi entahlah perasaan takut itu muncul ketika di detik-detik akhir saya bertemu dengan bayangan menyerupai nenek-nenek yang jalannya cepet banget menembus tembok, (oke, saya jadi merinding sendiri, lanjut).
Awalnya gak kepikiran apa-apa, mungkin saking banyaknya tetangga-tetangga dekat rumah saya, hanya untuk sekedar memberikan makanan, atau ngasih cabe ke ibu saya, selalu deh langsung cerita-cerita aneh-aneh. Makanya jadi kepikiran aneh-aneh gitu, lalu pas waktu sendiri berada di latar rumah, saya melihat ke arah dekat sumur tetangga sebelah, disana ada penghuni mbah yang sudah berumur tua, mbah wanita sudah almarhumah tapi yang suaminya masih hidup sampai sekarang, mungkin umurnya sekarang mendekati 80 tahun lebih.
Rumahnya terletak di sebelah timur rumah, depan rumahnya ada kebun jagung. Di sumur itu terlihat bayangan hitam, tapi kelihatannya seperti nenek-nenek yang awal berjalannya lambat, lalau melesat begitu menembus dinding kamar mandinya mbah tadi. Saya langsung lari sejadi-jadinya, bener-bener sejadi-jadinya sampai saya gak peduli terpleset-pleset, karena waktu itu saya parnoan akibat cerita-cerita aneh (mungkin). Ini mungkin menjadi pengalaman berharga saya ketika pertama kali melihat hantu, bukan bangga tapi malah saya sering keinget-inget sampai sekarang.
. Saya bukan orang yang mudah percayaan sama hal-hal seperti itu, tapi apa yang lihat waktu itu bener-bener.... hmmm
Bagi kaskuser yang mempunyai penglihatan lebih, silahkan jelaskan itu apa ya ?
Waktu saya TK dulu, hmm, ingatan saya mulai kabur, jadi antara sudah menginjak bangku SD atau TK dulu. Saya dengan adik saya memiliki ide yang cukup menyenangkan, yaitu memindahkan sebuah tempat duduk yang berada di teras rumah ke latar depan rumah saya.
Rumah saya itu di sebelah barat ada rumah kosong, dengan arsitektur joglo rumah jawa lama, entah mengapa banyak sekali cerita-cerita yang cukup legend di omongan masyarakat tempat tinggal dusun saya, sudah sekitar hampir sepuluhan tahun ini kosong (saya lupa tepatnya berapa, mungkin menginjak belasan tahun). Ada cerita soal tukang ojek yang mengatakan pernah mengantar penumpang menuju rumah ini, katanya rumah ini mewah banget kalau malam, dan cerita-cerita kalau malam hari rumah ini berubah menjadi rumah yang megah. Ini sudah umum, hampir setiap orang mengatakan hal ini (entahlah).
Saya sendiri manusia biasa, bukan orang-orang yang jago melihat hantu, setan, iblis, jin dan sejenisnya, tapi kalau saya sendiri mendengar cerita-cerita tersebut pasti merinding bukan main. Ini rumah yang berada di sebelah barat rumah saya, selanjutnya rumah yang berada di depan (tepatnya di sebelah selatan rumah saya) adalah rumah walet jadi notabenenya adalah rumah yang sengaja dikosongkan dengan tujuan tempat sarang walet (dahulu harga sarang, telur, sama iler walet harganya tinggi).
Kembali ke saya dan adek saya membawa kursi yang ada di teras rumah untuk di bawa ke sebelah kiri rumah sarang walet itu, dengan tujuan untuk melihat bintang yang bergerak sendiri, waktu saya kecil dulu, saya sering mengamati ada benda langit menyerupai bintang yang berpindah tempat jadi idenya adalah membawa kursi di teras menuju latar untuk mengamati langit (waktu saya masih anak-anak, saya suka ngayal aneh-aneh, kalau sekarang dipikir-pikir suka geleng-geleng sendiri).
Nah, kisah horor ini menimpa saya waktu saya bener-bener masih kecil gitu, kasihan sekali saya masih kecil udah diserem-seremin sama syaithon dan jin,


Awalnya gak kepikiran apa-apa, mungkin saking banyaknya tetangga-tetangga dekat rumah saya, hanya untuk sekedar memberikan makanan, atau ngasih cabe ke ibu saya, selalu deh langsung cerita-cerita aneh-aneh. Makanya jadi kepikiran aneh-aneh gitu, lalu pas waktu sendiri berada di latar rumah, saya melihat ke arah dekat sumur tetangga sebelah, disana ada penghuni mbah yang sudah berumur tua, mbah wanita sudah almarhumah tapi yang suaminya masih hidup sampai sekarang, mungkin umurnya sekarang mendekati 80 tahun lebih.
Rumahnya terletak di sebelah timur rumah, depan rumahnya ada kebun jagung. Di sumur itu terlihat bayangan hitam, tapi kelihatannya seperti nenek-nenek yang awal berjalannya lambat, lalau melesat begitu menembus dinding kamar mandinya mbah tadi. Saya langsung lari sejadi-jadinya, bener-bener sejadi-jadinya sampai saya gak peduli terpleset-pleset, karena waktu itu saya parnoan akibat cerita-cerita aneh (mungkin). Ini mungkin menjadi pengalaman berharga saya ketika pertama kali melihat hantu, bukan bangga tapi malah saya sering keinget-inget sampai sekarang.

Bagi kaskuser yang mempunyai penglihatan lebih, silahkan jelaskan itu apa ya ?
Quote:
2. Tamu Tengah Malam (Update)
Stop cuap-cuapnya, waktunya untuk serius. Bisa dibilang semenjak saya jaman SMA dulu, saya sudah jarang pulang ke rumah, meskipun udah liburan panjang, paling di rumah saya sekitar 4-5 hari saja, kecuali sebelum ujian masuk universitas saya di rumah paling lama 1 bulan setengah untuk menenangkan diri dan belajar, setelah keterima saya jarang pulang ke rumah lagi.
Kisah selanjutnya saya alami ketika saya udah menginjak bangku kuliah, ketika kuliah sudah menginjak semester ketiga, waktu itu saya pulang ke rumah dan tinggal disana selama 3 hari bisa dibilang cerita ini mirip dengan cerita creepy pasta, tapi ini kejadian real yang saya amati dengan empiris dan fokus. Kalau perlu nanti silahkan jelaskan siapa sih pelaku yang nggedor-nggedor pintu hampir tengah malam sekitar jam sebelas malam rumah saya. Waktu itu, saya lagi nunggu suami kakak perempuan saya yang katanya mau pulang ke rumah ibu. Saya, ibu dan bapak, lagi tiduran depan tv yang letaknya di ruang tengah, posisinya ada kasur di lantai terus kita tidur berjejeran kayak ikan pindang gitu
.
Kejadiannya bermula ketika saya menerima sms dari suami kakak perempuan saya yang isinya "bentar lagi nyampek le". Tapi saya tidak tahu dengan tepat nyampek rumahnya kapan, tapi saya mengiyakan sms itu dan bilang kalau sekarang saya lagi ada di rumah. Ibu saya masih belum tertidur tapi bapak saya sudah tidur duluan, beliau memang begitu orangnya kalau lagi nggak sibuk biasanya langsung tidur jarang nonton televisi. Ibu saya yang tadinya asik nonton sinetron, sambil ngobrol-ngobrol sama saya langsung ikutan tidur di samping bapak. Akhirnya televisinya saya yang menguasai, hehehe.
Nonton tv film-film bioskop, sambil nunggu sms dari suami kakak perempuan saya, ibu saya bilang nanti kalau mas A sudah nyampek rumah, pintunya tolong dibukain. Lalu belasan menit berlalu, saya mendengar suara gubakk seperti pintu terbanting dan pecahan piring pyangg,,, di tempat rumah kosong di sebelah barat rumah saya. Waktu ini rumah kosong yang saya ceritakan di cerita pertama udah ditempatin sama yang punya, sudah sekitar 4-6 tahunan, dan kondisi rumahnya sudah di renovasi menjadi lebih bagus dan layak ditinggali. Yang nempatin rumahnya seorang mbah wanita yang sudah pulang kerja dari Malaysia, dan rumahnya kosong karena suaminya itu orang Madura, sehingga dia ikut di rumah mertuanya, tapi suaminya sudah meninggal sekitar 4-6 tahun yang lalu, akhirnya dia menetap dan tinggal di dusun asalnya.
Tok... tok... tok... pintu ruang tengah ada yang mengetok pintu, dan saya tanpa pikir panjang langsung bangun dari tempat tidur buat bukain pintunya, lalu saya tanya di depan pintu "siapa?". Tidak ada jawaban dari luar, lalu saya tanya lagi sampai dua kali dan tetap tidak ada jawabab, akhirnya saya buka saja pintunya, tapi di luar tidak ada orangnya?, lalu saya agak keluar buat memastikan kalau kakak saya ini lagi usil, dan serius tidak ada orang, mobil kakak saya yang harusnya terdengar duluan ketika memasuki halaman rumah, itupun tidak terdengar. Saya masih belum ngeh-ngeh banget karena masih fokus sama film tadi. Jadi yasudahlah, itupun apa saya enggak paham-paham banget, lalu saya ambil selimut lalu kembali nonton tv lagi, sambil duduk-duduk di kasur. Dan pintu ruang tengah diketok-ketok lagi, serius saya lumayan dibikin jengkel dengan "kelakuannya", untuk kali ini saya sengaja tidak bersuara, dan berjalan menuju pintu sambil jinjit-jinjit supaya enggak kedengeran sama "orang aneh" ini. Lalu saya intip lubang bawah pintu dan kosong enggak ada orang di luar pintu. Karena saya sudah di depan pintu akhirnya tetep saya buka pintunya dan iya benar, di sana tidak ada orangnya.
Sudah dua kali saya tertipu, pikiran saya sudah mulai menjurus ke hal-hal berbau mistis
. Dan untuk kali ketiga, pintunya lagi-lagi diketuk dari luar, lagi. Waktu saya mau bangun dari kasur, ibu saya langsung narik tangan saya sambil ngasih kode untuk tetap ditempat sambil diam tanpa suara. Bunyi dari ketukan pintunya ini real dan saya masih belum ngantuk juga, seperti orang ngetuk pintu biasa. Dan ibu saya bangunin bapak saya, langsung tanya "bapak dengar suara tadi?" bapak langsung jawab, dengan setengah-setengah sadar gitu, "iya". Tapi saya tidak yakin, karena sejak dari awal bapak tidurnya yang paling pules.
Lalu, selang beberapa menit ibu saya kembali tidur, sambil lalu saja ibu saya tidak mikir apa-apa. Perbedaan antara ketukan pintu "makhluk tak kasat mata" dengan tamu beneran itu terletak di suara langkah kaki dari arah depan menuju pintu rumah saya, kalau kakak saya yang datang berarti terdengar suara mobilnya, kalau orang berarti terdengar suara sandalnya. Kali ini saya mendengar suara kaki dari arah depan, pertama dia ngetuk-ngetuk jendela dahulu, sambil manggil-manggil ibu saya, lalu dia beralih ngetuk pintu, saya yakin seratus persen kalau ini manusia.
Yang ngetuk pintu kali ini saya sudah tahu siapa, karena dari suara dia manggil ibu saya, saya udah mengetahui langsung dia siapa. Dia adalah tetangga saya yang ingin memberitahu orang tua saya kalau suaminya dalam keadaan sakaratul maut (Innalilahiwainnailihiroji'un). Dan sanak familynya sudah berkumpul semua disana. Tinggal ibu saya dan bapak yang belum ada disana, maka dia manggil orang tua saya untuk segera kesana. Akhirnya saya sendirian ditinggal di rumah, sekitar hampir setengah jam saya dirumah alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Lalu orang tua saya kembali pulang ke rumah, sambil berbisik-bisik, tidak tahu lagi ngomongin apa.
Saya kembali narik selimut lalu tidur, ketika saya bangun paginya mobil kakak saya sudah berada di halaman rumah saya, dan saya tidak tahu jam berapa kakak saya itu nyampek rumah. Terdengar kabar sekitar jam 10 siang, bahwa mbah yang tinggal di sebelah barat rumah saya (rumah yang dahulunya kosong dan terkenal angker) itu meninggal dunia (Innalilahiwainnailihiroji'un). Mbah yang meninggal ditemukan sudah dalam keadaan membiru, pertanda kalau meninggalnya sudah agak lama, dan menurut spekulasi bahwa beliau meninggal jauh lebih dahulu sebelum tetangga yang berada di depan meninggal. Dengan cepat kabar menyebar ke seluruh penjuru desa, karena pada hari itu ada dua yang orang meninggal, lalu rumahnya banyak berkerumun warga termasuk polisi yang menyelidiki kasus kematiannya, karena pihak keluarga ingin tahu kasus kematiannya, meskipun sering terdengar kabar kalau mbahnya tinggal sendiri dalam kondisi sakit.
Jadi kesimpulannya, bahwa maut itu tidak ada yang tahu kapan datangnya. Dan "biasanya" orang yang meninggal itu akan memberikan tanda kalau dia sudah tidak ada dan ingin jasadnya segera dikebumikan dengan tenang. Tapi saya tidak memiliki keberanian kalau yang mengetuk pintu itu adalah arwah mbah yang berada di sebelah barat rumah saya, karena Allah yang maha tahu tentang kejadian ini. Dari cerita diatas mohon untuk tetap bersikap bijak dalam menyikapi, karena Allah jauh lebih tahu apa yang terjadi. Kalau ingin menambahkan komentar, dan bisa menjelaskan kejadian yang saya alami, saya akan meresponnya, karena saya sendiri masih penasaran dengan kejadian yang saya alami.
Stop cuap-cuapnya, waktunya untuk serius. Bisa dibilang semenjak saya jaman SMA dulu, saya sudah jarang pulang ke rumah, meskipun udah liburan panjang, paling di rumah saya sekitar 4-5 hari saja, kecuali sebelum ujian masuk universitas saya di rumah paling lama 1 bulan setengah untuk menenangkan diri dan belajar, setelah keterima saya jarang pulang ke rumah lagi.
Kisah selanjutnya saya alami ketika saya udah menginjak bangku kuliah, ketika kuliah sudah menginjak semester ketiga, waktu itu saya pulang ke rumah dan tinggal disana selama 3 hari bisa dibilang cerita ini mirip dengan cerita creepy pasta, tapi ini kejadian real yang saya amati dengan empiris dan fokus. Kalau perlu nanti silahkan jelaskan siapa sih pelaku yang nggedor-nggedor pintu hampir tengah malam sekitar jam sebelas malam rumah saya. Waktu itu, saya lagi nunggu suami kakak perempuan saya yang katanya mau pulang ke rumah ibu. Saya, ibu dan bapak, lagi tiduran depan tv yang letaknya di ruang tengah, posisinya ada kasur di lantai terus kita tidur berjejeran kayak ikan pindang gitu

Kejadiannya bermula ketika saya menerima sms dari suami kakak perempuan saya yang isinya "bentar lagi nyampek le". Tapi saya tidak tahu dengan tepat nyampek rumahnya kapan, tapi saya mengiyakan sms itu dan bilang kalau sekarang saya lagi ada di rumah. Ibu saya masih belum tertidur tapi bapak saya sudah tidur duluan, beliau memang begitu orangnya kalau lagi nggak sibuk biasanya langsung tidur jarang nonton televisi. Ibu saya yang tadinya asik nonton sinetron, sambil ngobrol-ngobrol sama saya langsung ikutan tidur di samping bapak. Akhirnya televisinya saya yang menguasai, hehehe.
Nonton tv film-film bioskop, sambil nunggu sms dari suami kakak perempuan saya, ibu saya bilang nanti kalau mas A sudah nyampek rumah, pintunya tolong dibukain. Lalu belasan menit berlalu, saya mendengar suara gubakk seperti pintu terbanting dan pecahan piring pyangg,,, di tempat rumah kosong di sebelah barat rumah saya. Waktu ini rumah kosong yang saya ceritakan di cerita pertama udah ditempatin sama yang punya, sudah sekitar 4-6 tahunan, dan kondisi rumahnya sudah di renovasi menjadi lebih bagus dan layak ditinggali. Yang nempatin rumahnya seorang mbah wanita yang sudah pulang kerja dari Malaysia, dan rumahnya kosong karena suaminya itu orang Madura, sehingga dia ikut di rumah mertuanya, tapi suaminya sudah meninggal sekitar 4-6 tahun yang lalu, akhirnya dia menetap dan tinggal di dusun asalnya.
Tok... tok... tok... pintu ruang tengah ada yang mengetok pintu, dan saya tanpa pikir panjang langsung bangun dari tempat tidur buat bukain pintunya, lalu saya tanya di depan pintu "siapa?". Tidak ada jawaban dari luar, lalu saya tanya lagi sampai dua kali dan tetap tidak ada jawabab, akhirnya saya buka saja pintunya, tapi di luar tidak ada orangnya?, lalu saya agak keluar buat memastikan kalau kakak saya ini lagi usil, dan serius tidak ada orang, mobil kakak saya yang harusnya terdengar duluan ketika memasuki halaman rumah, itupun tidak terdengar. Saya masih belum ngeh-ngeh banget karena masih fokus sama film tadi. Jadi yasudahlah, itupun apa saya enggak paham-paham banget, lalu saya ambil selimut lalu kembali nonton tv lagi, sambil duduk-duduk di kasur. Dan pintu ruang tengah diketok-ketok lagi, serius saya lumayan dibikin jengkel dengan "kelakuannya", untuk kali ini saya sengaja tidak bersuara, dan berjalan menuju pintu sambil jinjit-jinjit supaya enggak kedengeran sama "orang aneh" ini. Lalu saya intip lubang bawah pintu dan kosong enggak ada orang di luar pintu. Karena saya sudah di depan pintu akhirnya tetep saya buka pintunya dan iya benar, di sana tidak ada orangnya.
Sudah dua kali saya tertipu, pikiran saya sudah mulai menjurus ke hal-hal berbau mistis

Lalu, selang beberapa menit ibu saya kembali tidur, sambil lalu saja ibu saya tidak mikir apa-apa. Perbedaan antara ketukan pintu "makhluk tak kasat mata" dengan tamu beneran itu terletak di suara langkah kaki dari arah depan menuju pintu rumah saya, kalau kakak saya yang datang berarti terdengar suara mobilnya, kalau orang berarti terdengar suara sandalnya. Kali ini saya mendengar suara kaki dari arah depan, pertama dia ngetuk-ngetuk jendela dahulu, sambil manggil-manggil ibu saya, lalu dia beralih ngetuk pintu, saya yakin seratus persen kalau ini manusia.
Yang ngetuk pintu kali ini saya sudah tahu siapa, karena dari suara dia manggil ibu saya, saya udah mengetahui langsung dia siapa. Dia adalah tetangga saya yang ingin memberitahu orang tua saya kalau suaminya dalam keadaan sakaratul maut (Innalilahiwainnailihiroji'un). Dan sanak familynya sudah berkumpul semua disana. Tinggal ibu saya dan bapak yang belum ada disana, maka dia manggil orang tua saya untuk segera kesana. Akhirnya saya sendirian ditinggal di rumah, sekitar hampir setengah jam saya dirumah alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Lalu orang tua saya kembali pulang ke rumah, sambil berbisik-bisik, tidak tahu lagi ngomongin apa.
Saya kembali narik selimut lalu tidur, ketika saya bangun paginya mobil kakak saya sudah berada di halaman rumah saya, dan saya tidak tahu jam berapa kakak saya itu nyampek rumah. Terdengar kabar sekitar jam 10 siang, bahwa mbah yang tinggal di sebelah barat rumah saya (rumah yang dahulunya kosong dan terkenal angker) itu meninggal dunia (Innalilahiwainnailihiroji'un). Mbah yang meninggal ditemukan sudah dalam keadaan membiru, pertanda kalau meninggalnya sudah agak lama, dan menurut spekulasi bahwa beliau meninggal jauh lebih dahulu sebelum tetangga yang berada di depan meninggal. Dengan cepat kabar menyebar ke seluruh penjuru desa, karena pada hari itu ada dua yang orang meninggal, lalu rumahnya banyak berkerumun warga termasuk polisi yang menyelidiki kasus kematiannya, karena pihak keluarga ingin tahu kasus kematiannya, meskipun sering terdengar kabar kalau mbahnya tinggal sendiri dalam kondisi sakit.
Jadi kesimpulannya, bahwa maut itu tidak ada yang tahu kapan datangnya. Dan "biasanya" orang yang meninggal itu akan memberikan tanda kalau dia sudah tidak ada dan ingin jasadnya segera dikebumikan dengan tenang. Tapi saya tidak memiliki keberanian kalau yang mengetuk pintu itu adalah arwah mbah yang berada di sebelah barat rumah saya, karena Allah yang maha tahu tentang kejadian ini. Dari cerita diatas mohon untuk tetap bersikap bijak dalam menyikapi, karena Allah jauh lebih tahu apa yang terjadi. Kalau ingin menambahkan komentar, dan bisa menjelaskan kejadian yang saya alami, saya akan meresponnya, karena saya sendiri masih penasaran dengan kejadian yang saya alami.
Mohon maaf kalau TS updatenya lama, karena TS sendiri ada kesibukan lain yang harus diselesaikan juga.



Jangan lupa buat timpuk TS pake


Update!!! (tidak usah ragu untuk klik linknya, dijamin bebas jump scare

3. Cerita Penunggu Kebun Belakang Rumah, Harta Karun dan Pusaka
Quote:
Cerita TS berisi kejujuran dengan penyampaian yang saya usahakan lebih terstruktur, jadi mohon maaf apabila cerita saya bisa berakhir lebih cepat.

Wassalamualaikum wr. wb
Diubah oleh septian.ca 26-11-2017 23:38


anasabila memberi reputasi
1
5K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan