SURABAYA-Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim sudah melakukan identifikasi terkait kecelakaan kerja ambruknya empat girder di flyover tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), yang menyebabkan seorang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Kesimpulannya, ada kesalahan soal izin.

Kepala Disnakertrans Jatim Setiajit mengatakan, prinsipnya pihaknya beserta pengawas ketenagakerjaan sudah menyelidiki kecelakaan kerja di tol Pasuruan-Probolinggo. "Prinsipnya begini, kami dari disnakertrans sudah melakukan penyelidikan. Hasilnya sudah kami serahkan ke pak kapolda untuk di lanjuti," ujar Setiajit, Minggu (12/11).

Ditanya perihal pasti kecelakaan tersebut, Setiajit masih menyimpan erat hasil investigasi. Dirinya memasrahkan sepenuhnya kepada Polda Jatim. Apakah ada izin yang tidak dipenuhi ataukah ada kesalahan lain. Pihaknya hanya menyebut sudah dilakukan identifikasi.

"Dari kami sudah spesialisnya. Keliatannya seperti yang disampaikan pak kapolda, yaitu naik sepeda motor tidak pakai SIM. Ada indikasi kesitu. Soal izin. Tapi lebih detailnya ke pak kapolda," bebernya.

Sementara itu, kepala dinas PU bina marga Gatot sulistyo Hadi menyampaikan, Hasil temuan kami pemasangan girder tidak sesuai SOP sehingga miring dan terguling. Dia menjabarkan Beberap dugaan yang menyebabkan terjadinya keruntuhan girder adalah sering girder yang belum siap.

"Terguling pada girder ke 4 yakni center line girder ke 4 belum berada pada posisi center line rubber karena Job safety analisis (jsa) terkait dengan pekerjaan erection girder belum dibuat oleh penyedia jasa," Ujar Gatot.

Gatot menduga, ketika dikerjakan, metode yang dilakukan belum detail. Metode kerja yang diajukan belum detail sesuai dengan kondisi aktual lapangan.

Gatot merekomendasikan agar pemasangan girder tol dikaji ulang. Pengamanan yang menyeluruh harus dilakukan untuk meminimalisir potensi kecelakaan terulang lagi. (bae/nug)

https://www.jawapos.com/radarsurabaya/read/2017/11/13/26409/disnakertrans-temukan-penyebab-ambruknya-girder

Proyek Kecebong