- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mesin Partai Nasdem Mulai Panas


TS
arbib
Mesin Partai Nasdem Mulai Panas

Quote:
Pemilihan umum (Pemilu) 2019 masih sekitar 1,5 tahun lagi. Namun demikian, partai politik di Gunungkidul mulai memanaskan mesin partai yang dimiliki.
Salah satunya dilakukan oleh DPD Nasional Demokrat (Nasdem) Gunungkidul. Kamis (9/11/2017), bertempat di Balai Dusun Ploso, Giritirto, Purwosari melakukan pemanasan mesin politik dengan mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan Ranting (DPRT) Kecamatan Purwosari. Diharapkan dengan konsolidasi internal dapat mempermulus langkah partai untuk meraih target sepuluh kursi di DPRD.
Ketua DPD Nasdem Gunungkidul Suparjo mengatakan, dalam Pemilu 2019, DPP sudah mencanangkan target untuk memeroleh sepuluh kursi di DPRD. Oleh karenanya, untuk mencapai target ini, partai terus melakukan konsolidasi dengan memperkuat internal kepartaian. “Memang berat karena untuk hingga sekarang baru dua kursi yang diperoleh dalam pemilu 2014 lalu. Namun kami tetap optimistis, dengan persiapan yang matang target itu dapat terpenuhi,” kata Suparjo, Jumat (10/11/2017).
Menurut dia, beberapa langkah telah dipersiapkan agar target tersebut dapat terpenuhi. Salah satunya dengan mempersiapkan kader dan saksi dan pengurus partai sampai tingkat Tempat Pemunguan Suara. Diharapkan dengan pengurusan sampai tingkat bawah dapat mendongkrak suara partai. “Yang jelas, internal partai akan terus kami perkuat sehingga mesin-mesin politik yang dimiliki dapat berfungsi makasimal,” ujarnya.
Selain itu, sambung Suparjo, untuk mewujudkan target ini, Nasdem juga menyasar ke pemilih pemula yang memiliki jumlah pemilih sangat besar. “Untuk bisa bisa menggaet pemilih pemula, kami juga menyiakan kader muda untuk menjadi calon legislator,” kata Anggota DPRD DIY ini.
http://www.solopos.com/2017/11/11/pemilu-2019-mesin-partai-nasdem-mulai-panas-867818
Salah satunya dilakukan oleh DPD Nasional Demokrat (Nasdem) Gunungkidul. Kamis (9/11/2017), bertempat di Balai Dusun Ploso, Giritirto, Purwosari melakukan pemanasan mesin politik dengan mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan Ranting (DPRT) Kecamatan Purwosari. Diharapkan dengan konsolidasi internal dapat mempermulus langkah partai untuk meraih target sepuluh kursi di DPRD.
Ketua DPD Nasdem Gunungkidul Suparjo mengatakan, dalam Pemilu 2019, DPP sudah mencanangkan target untuk memeroleh sepuluh kursi di DPRD. Oleh karenanya, untuk mencapai target ini, partai terus melakukan konsolidasi dengan memperkuat internal kepartaian. “Memang berat karena untuk hingga sekarang baru dua kursi yang diperoleh dalam pemilu 2014 lalu. Namun kami tetap optimistis, dengan persiapan yang matang target itu dapat terpenuhi,” kata Suparjo, Jumat (10/11/2017).
Menurut dia, beberapa langkah telah dipersiapkan agar target tersebut dapat terpenuhi. Salah satunya dengan mempersiapkan kader dan saksi dan pengurus partai sampai tingkat Tempat Pemunguan Suara. Diharapkan dengan pengurusan sampai tingkat bawah dapat mendongkrak suara partai. “Yang jelas, internal partai akan terus kami perkuat sehingga mesin-mesin politik yang dimiliki dapat berfungsi makasimal,” ujarnya.
Selain itu, sambung Suparjo, untuk mewujudkan target ini, Nasdem juga menyasar ke pemilih pemula yang memiliki jumlah pemilih sangat besar. “Untuk bisa bisa menggaet pemilih pemula, kami juga menyiakan kader muda untuk menjadi calon legislator,” kata Anggota DPRD DIY ini.
http://www.solopos.com/2017/11/11/pemilu-2019-mesin-partai-nasdem-mulai-panas-867818

Quote:
Perhelatan pemilu 2019 mungkin jadi ajang pesta rakyat yang seru. Kabarnya Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden di tahun 2019 akan digelar bersamaan pada 17 April 2019. Rangkaian tahapan sudah di lakukan dari Oktober 2017, termuat di berbagai berita pula tentang pendaftaran parpol, caleg dan sebagainya.
Jadi pada 2019 nanti kertas suara yang kita coblos mungkin terdiri dari beberapa lembar atau 1 lembar saja namun lebarnya seperti kertas koran. Mungkin saja begitu nanti kepastiannya kita tunggu saja berita dari pihak penyelenggara pemungutan suara.
Di 2019 nanti dan 2018 setahun menjelang pemilihan umum tentu akan banyak sekali isu yang berhembus. Dari mulai isu kocak sampai cuma sekedar hoax. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus secermat mungkin agar tidak terpancing ke dalam isu yang bersifat merusak persatuan dan kesatuan yang ada.
Para jurkam hendaklah mengutamakan informasi kelebihan calon atau balon yang di tawarkan. Karena dengan memberi tahu kepada masyarakat tentang plus atau kelebihan dari figur yang di tawarkan dapat membuat masyarakat memilih yang terbaik. Dan pada saat yang di tawarkan terpilih tentunya dapat memberikan keuntungan untuk semua golongan. Dari yang memilihnya maupun yang tidak.
Partai politik, para caleg, dan capres cawapres yang akan menghangatkan dunia politik dalam negeri kita di 2019, harus kita sadari betul bahwa kita semua seluruh Indonesia bersaudara. Berbeda pilihan kita dalam memilih mereka itu hal biasa. Namun yang harus kita jaga adalah kesadaran kita untuk tetap menjaga tali persaudaraan walupun beda pilihan
- Jangan sampai yang baru jadian putusan gegara beda pilihan
- Jangan sampai yang baru menikah bercerai gegara beda pilihan
- Jangan sampai keluarga pecah belah karena beda pilihan
Dan ragam perbedaan lainnya harus tetap mempererat persaudaraan kita.
Isu yang bakal kencang
- Isu sara sepertinya masih akan menjadi menu masakan utama. Terlihat sejak 2012 berlanjut ke 2014 hingga sekarang masih menjadi andalan beberapa kelompok orang
- Isu keturunan pemberontak. Fakta dan hoak seputar isu ini akan terus berhembus. Masing masing kelompok sudah menyiapkan bumbu masakan nya untuk isu ini.
- Isu keluarga, rumah tangga hingga ke kehidupan pribadi. Isu ini di perkirakan akan menerpa caleg parpol hingga capres dan cawapres.
- Antek Osang Aseng tentunya pasti ga ketinggalan. Sepertinya isu ini bukan saja untuk isu yang kencang di waktu menjelang pemilu, namun rasanya seperti makanan sehari hari. Ibarat micin, isu ini sebagai pengembang rasa dari masakan isu lainnya.
- Isu Panama papers, paradise papers dan menyusul papers gate lainnya. Isu ini akan mengembang lebih lebar jika keterbukaan data investasi antar negara di dunia betul di terapkan di 2018. Jika data terbuka dan bisa di akses media masa atau siapa saja maka isu ini akan dapat menjadi kartu hitam , yang bisa menghentikan langkah politik yang bagi terkena atau terbukti benar berkaitan dengan isu tersebut.
+ Isu bencana, baik bencana alam, sosial hingga ke berbagai hal lainnya dapat muncul secara tiba tiba atau tak terduga.
Jadi pada 2019 nanti kertas suara yang kita coblos mungkin terdiri dari beberapa lembar atau 1 lembar saja namun lebarnya seperti kertas koran. Mungkin saja begitu nanti kepastiannya kita tunggu saja berita dari pihak penyelenggara pemungutan suara.
Di 2019 nanti dan 2018 setahun menjelang pemilihan umum tentu akan banyak sekali isu yang berhembus. Dari mulai isu kocak sampai cuma sekedar hoax. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus secermat mungkin agar tidak terpancing ke dalam isu yang bersifat merusak persatuan dan kesatuan yang ada.
Para jurkam hendaklah mengutamakan informasi kelebihan calon atau balon yang di tawarkan. Karena dengan memberi tahu kepada masyarakat tentang plus atau kelebihan dari figur yang di tawarkan dapat membuat masyarakat memilih yang terbaik. Dan pada saat yang di tawarkan terpilih tentunya dapat memberikan keuntungan untuk semua golongan. Dari yang memilihnya maupun yang tidak.
Partai politik, para caleg, dan capres cawapres yang akan menghangatkan dunia politik dalam negeri kita di 2019, harus kita sadari betul bahwa kita semua seluruh Indonesia bersaudara. Berbeda pilihan kita dalam memilih mereka itu hal biasa. Namun yang harus kita jaga adalah kesadaran kita untuk tetap menjaga tali persaudaraan walupun beda pilihan
- Jangan sampai yang baru jadian putusan gegara beda pilihan
- Jangan sampai yang baru menikah bercerai gegara beda pilihan
- Jangan sampai keluarga pecah belah karena beda pilihan
Dan ragam perbedaan lainnya harus tetap mempererat persaudaraan kita.
Isu yang bakal kencang
- Isu sara sepertinya masih akan menjadi menu masakan utama. Terlihat sejak 2012 berlanjut ke 2014 hingga sekarang masih menjadi andalan beberapa kelompok orang
- Isu keturunan pemberontak. Fakta dan hoak seputar isu ini akan terus berhembus. Masing masing kelompok sudah menyiapkan bumbu masakan nya untuk isu ini.
- Isu keluarga, rumah tangga hingga ke kehidupan pribadi. Isu ini di perkirakan akan menerpa caleg parpol hingga capres dan cawapres.
- Antek Osang Aseng tentunya pasti ga ketinggalan. Sepertinya isu ini bukan saja untuk isu yang kencang di waktu menjelang pemilu, namun rasanya seperti makanan sehari hari. Ibarat micin, isu ini sebagai pengembang rasa dari masakan isu lainnya.
- Isu Panama papers, paradise papers dan menyusul papers gate lainnya. Isu ini akan mengembang lebih lebar jika keterbukaan data investasi antar negara di dunia betul di terapkan di 2018. Jika data terbuka dan bisa di akses media masa atau siapa saja maka isu ini akan dapat menjadi kartu hitam , yang bisa menghentikan langkah politik yang bagi terkena atau terbukti benar berkaitan dengan isu tersebut.
+ Isu bencana, baik bencana alam, sosial hingga ke berbagai hal lainnya dapat muncul secara tiba tiba atau tak terduga.

Apapun isunya, kita tetap bersaudara

Apa pun pilihan kita perkuat tali persatuan dan persaudaraan kita

Diubah oleh arbib 14-11-2017 23:14
0
5.6K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan