UNIVERSITAS Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk pertama kalinya mengukuhkan guru besar kedokteran. Ia adalah Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes dengan keahlian di bidang farmakologi.



Pengukuhan dilakukan melalui sidang senat terbuka di auditorium Mohamad Djasman di kampus Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (11/11).



EM Sutrisna menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Personalized Medicine Sebagai Paradigma Baru dalam Pengobatan. Menurutnya, pengobatan berdasarkan informasi genotype pasien merupakan sebuah keniscayaan dalam dunia kedokteran Indonesia di masa depan.



"Dengan memasukkan variabel genetik yang tiap orang berbeda dapat ditentukan pengobatan atau treatment apa yang cocok untuk pasien," jelasnya.



Dia mengakui untuk menuju ke sana masih membutuhkan waktu. Sebab, masih terkendala proses pemeriksaan variasi genetik masih mahal, dan alat yang mendukung untuk itu juga masih kurang tersedia.



Namun, Sutrisna yang mengawali karier sebagai dokter PTT di Puskesmas Manyaran, Wonogiri, Jawa Tengah itu optimistis. Lompatan teknologi yang luar biasa saat ini akan mempercepat menuju cita-cita itu, dan membuat biayanya menjadi lebih murah.



"Dulu untuk memeriksa gula darah dibutuhkan bermacam alat dan waktu yang cukup lama. Sekarang, cukup dengan alat kecil dan dalam hitungan detik hasilnya sudah bisa diketahui," katanya.



Sutrisna yang kini menjabat sebagai Dekan fakultas kedokteran itu menegaskan, personalized medicine akan sangat bermanfaat dalam pengobatan berisiko tinggi dan dalam jangka waktu panjang. (OL-6)






Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ama/2017-11-11

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Isolasi Warga Papua Berlanjut

- Kredit Perbankan Diprediksi Tumbuh 10%

- Nurtanio Siap Jelajahi Pedalaman Papua