

TS
faiztapora
Mengenal Batik Cilacap yang Bersejarah
Perihal batik, tentu terbenak Solo, Jogja, Pekalongan, dan Cirebon. Benar adanya, kota-kota tersebut sudah masyhur akan kerajinan kain batiknya. Tak kalah pula, mencuat batik-batik khas Cilacap. Dari 24 kecamatan yang ada, di Kabupaten Cilacap sudah tumbuh sentra kerajinan batik/ kain batik. Diantaranya Maos, Kroya, Nusawungu, Binangun, Adipala, Gandrungmangu, dan Patimuan.
Maos, konon sebagai mula asal berkembangnya batik di Cilacap. Batik Maos sendiri memiliki runut sejarah yang dekat dengan Solo dan Jogja. Berakhirnya Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro (1825-1830), usai termuslihatnya Sang Pemimpin, membuat para pengikutnya terus bergerilya di Tanah Jawa. Hingga menuju daerah Maos, para Laskar Diponegoro menyatu bersembunyi dengan masyarakat, agar tak terbasmi oleh Belanda.
Sebagai penanda bagian dari Laskar Diponegoro, pada halaman depan rumah para pejuang tersebut ditandai dengan ditanamnya dua batang pohon sawo, di kanan dan di kiri.
Guna berkomunikasi dan merencanakan strategis perjuangan, para Laskar menggunakan sarana Kain Batik yang memiliki pakem motif khas Solo-Jogja, dengan menambahkan beragam sandi yang sukar dimengerti oleh orang luar laskar.
Bila berkunjung ke Cilacap, dan ingin tahu lebih banyak tentang batik Cilacap, bisa berkunjung ke sentra kerajinan batik, antara lain:
1. Rajasamas Batik, di Jalan Penatusan Timur Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos
2. Batik Noor, di Jalan Raya Buntu, Desa Bangsa Kecamatan Kroya
3. Batik Subama, di Jalan Betet Kroya
4. Batik Balasikh, di Jalan Pangrango Kroya
5. Batik Canting Emas, di Kroya
6. Leksana Batik Jaya, di Jalan Nusa Jaya, Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah
7. Batik Damar Layansari, Desa Adipala kecamatan Adipala
8. Ranna Batik, di Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu
9. Batik Peso Baja, di Patimuan
10. Batik Wringin Putih, di Jalan MTs Timur Desa Widarapayung weatan, Kecamatan Binangun
Nah, Sobat.. mari lestarikan budaya kita!
Maos, konon sebagai mula asal berkembangnya batik di Cilacap. Batik Maos sendiri memiliki runut sejarah yang dekat dengan Solo dan Jogja. Berakhirnya Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro (1825-1830), usai termuslihatnya Sang Pemimpin, membuat para pengikutnya terus bergerilya di Tanah Jawa. Hingga menuju daerah Maos, para Laskar Diponegoro menyatu bersembunyi dengan masyarakat, agar tak terbasmi oleh Belanda.
Sebagai penanda bagian dari Laskar Diponegoro, pada halaman depan rumah para pejuang tersebut ditandai dengan ditanamnya dua batang pohon sawo, di kanan dan di kiri.
Guna berkomunikasi dan merencanakan strategis perjuangan, para Laskar menggunakan sarana Kain Batik yang memiliki pakem motif khas Solo-Jogja, dengan menambahkan beragam sandi yang sukar dimengerti oleh orang luar laskar.
1) Motif Rujak Senthe, berarti Seorang Pemimpin harus bermakna, tegas, kuat dan padat secara keilmuan.
2) Motif Kembang Ambring, sebagai simbol persatuan menghadapi musuh.
3) Motif Ladrang Manis, bernilai ketaatan kepada pimpinan.
4) Motif Cebong kumpul, menunjukkan berkumpulnya pasukan yang siap tempur.
5) Motif Lar Buntal, sebagai wujud pembagian tugas dan wilayah para pasukan.
6) Motif Anda-Indi, menunjukkan strata keorganisasian/ pembagian wewenang/ komando.
7) Motif Blarak Sineret, menggambarkan bahwa capaian cita-cita perjuangan yakni kemenangan adalah perjuangan atas nama kebersamaan, bukan individu pemimpin semata.
8) Dan sebagai simbol bagi Kabupaten Cilacap, dikembangkan motif batik wijayakusuma/ Tirto Tejo ceplok Wijayakusuma yang terinspirasi dari bunga wijayakusuma, bunga khas Cilacap.
2) Motif Kembang Ambring, sebagai simbol persatuan menghadapi musuh.
3) Motif Ladrang Manis, bernilai ketaatan kepada pimpinan.
4) Motif Cebong kumpul, menunjukkan berkumpulnya pasukan yang siap tempur.
5) Motif Lar Buntal, sebagai wujud pembagian tugas dan wilayah para pasukan.
6) Motif Anda-Indi, menunjukkan strata keorganisasian/ pembagian wewenang/ komando.
7) Motif Blarak Sineret, menggambarkan bahwa capaian cita-cita perjuangan yakni kemenangan adalah perjuangan atas nama kebersamaan, bukan individu pemimpin semata.
8) Dan sebagai simbol bagi Kabupaten Cilacap, dikembangkan motif batik wijayakusuma/ Tirto Tejo ceplok Wijayakusuma yang terinspirasi dari bunga wijayakusuma, bunga khas Cilacap.
Spoiler for Motif Rujak Senthe:
Spoiler for Motif Kembang Ambring:
Spoiler for Motif Cebong Kumpul:
Spoiler for Motif Wijayakusuma:
Bila berkunjung ke Cilacap, dan ingin tahu lebih banyak tentang batik Cilacap, bisa berkunjung ke sentra kerajinan batik, antara lain:
1. Rajasamas Batik, di Jalan Penatusan Timur Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos
2. Batik Noor, di Jalan Raya Buntu, Desa Bangsa Kecamatan Kroya
3. Batik Subama, di Jalan Betet Kroya
4. Batik Balasikh, di Jalan Pangrango Kroya
5. Batik Canting Emas, di Kroya
6. Leksana Batik Jaya, di Jalan Nusa Jaya, Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah
7. Batik Damar Layansari, Desa Adipala kecamatan Adipala
8. Ranna Batik, di Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu
9. Batik Peso Baja, di Patimuan
10. Batik Wringin Putih, di Jalan MTs Timur Desa Widarapayung weatan, Kecamatan Binangun
Nah, Sobat.. mari lestarikan budaya kita!
Spoiler for Pembatik:
Diubah oleh faiztapora 10-11-2017 13:32
0
9.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan