- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Musik Dangdut Meningkat Popularitasnya di Kalangan Menengah Ke Atas Berkat Funkot


TS
tribunnews.com
Musik Dangdut Meningkat Popularitasnya di Kalangan Menengah Ke Atas Berkat Funkot

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Musik dangdut asli ternyata memang berkisar di kalangan masyarakat rendah (low level).
Namun popularitasnya meningkat ke atas ternyata berkat di re-mix dengan musik Funkot (Funny Kota) oleh professional DJ Jockie Saputra.
“Dangdut ikut di remix Funkot untuk mendongkrak agar bisa masuk ke segmen menengah ke atas. Kalau dangdut murni hanya di low level,” ungkap Jockie khusus kepada Tribunnews.com kemarin (7/11/2017).
Produsen dangdut besar akhirnya berhasil diyakini dengan music dangdut yang di remix dengan Funkot pada akhirnya.
“Jadi dangdut berbeda sekali dengan Funkot beda genre dan beda kelas. Namun dengan re-mix yang dilakukan itu akhirnya dangdut bisa bergerak lebih popular ke kelas lebih atas lagi,” tambahnya.
Citra dangdut pun menjadi lebih baik berkat Jockie dan produser musik Indonesia tersebut, sehingga di berbagai klub malam akhirnya bisa diterima masuk dan dinikmati banyak kelas masyarakat.
Hal serupa dibenarkan seorang DJ Profesional Jepang bahwa dangdut Indonesia memang bagus tetapi tampaknya terlalu serius sehingga hanya bisa masuk ke Jepang kalau di remix dengan Funkot.
“Lagu dangdut di Jepang paling banyak penggemarnya orangtua bukan anak muda. Mungkin terlalu serius seperti lagu Enka Jepang, ” papar DJ terkenal Jepang Takano Katsumi yang terkenal dengan nama DJ Jetbaron atau Mandokoro khusus kepada Tribunnews.com.
Kalau lewat Funkot yang ceria, menurutnya, banyak digemari anak muda.
“Lalu dimasukkan lagu dangdut ke Funkot, mungkin barulah bisa masuk ke Jepang. Jadi kalau Dangdut sendiri mungkin agak susah ya,” tekannya lagi.
Perkimpoian antara musik Funkot dengan dangdut sebenarnya juga bisa dilakuan dengan musik lain tambah Jockie lagi.
“Misalnya kita mau penetrasi pasar Amerika Serikat (AS) atau Eropa misalnya, mungkin bisa jadi introduction, awal music dengan Funkot lalu diselipkan music Eropa atau music AS dan mungkin bisa ditutup lagi dengan Funkot, hal ini saya yakin bisa diterima local setempat,” jelasnya lagi.
Mendengar penjelasan tersebut Mandokoro sangat tertarik dan selama ini sebagai pembawa masuk Funkot ke jepang ingin lebih aktif lagi menyebar luaskan Funkot tidak hanya di Jepang tetapi juga ingin lebih luas Funkot bisa diterima ke AS dan ke dataran Eropa, ungkap Mandokoro kepada Tribunnews.com hari ini (8/11/2017).
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...-berkat-funkot
---
Baca Juga :
- Ini Sosok Wanita yang Berani Acungkan Jari Tengah ke Rombongan Mobil Presiden Trump
- Nissan Dilanda Skandal Teknisi, Produksi Mobilnya di Jepang Distop Sementara
- Menteri Susi Bersepeda Menuju Bandara Haneda Tokyo Jepang dari Hotel Tempatnya Menginap
0
710
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan