Dalam film ketiga Thor ini, sang dewa petir terpaksa kehilangan Mjolnir, palu andalannya, yang dihancurkan oleh Hela, Dewi Kematian Asgard. Hal ini memaksa Thor untuk mempertanyakan segala sesuatu terkait pada keberadaannya dan kekuatannya, dan tentunya juga masa lalunya dan Asgard. Hal-hal tersebut bikin Thor sadar kalau sebenarnya bukan Mjolnir lah yang jadi pusat kekuatannya selama ini, tetapi dirinya sendiri.

Nah, di Thor: Ragnarok, lo bakal ngelihat Thor memaksimalkan kekuatannya sebagai seorang dewa petir. Dia mampu membuat Hela repot dengan kekuatan petir yang telah ada sejak dirinya lahir. Chris Hemsworth sendiri bilang kalau karakter yang diperaninnya mengalami transformasi yang telah mengembangkan karakter Thor yang dibentuk kembali secara fisik dan emosional.

Hela adalah tokoh antagonis perempuan pertama di MCU yang beda banget. Apalagi kalau dibandingin sama villain-villain MCU pada umumnya. Dia enggak cuma punya kekuatan yang luar biasa, namun juga cantik dan humoris di saat yang bersamaan.

Sayangnya, di balik itu semua, dia punya satu kelemahan penting, yaitu obsesinya memiliki kekuatan dan menguasai Asgard. Hela sebenarnya enggak hanya ingin menguasai dunia ataupun menjadi penguasa alam semesta. Dia juga ingin mendapatkan sebuah pengakuan.

“Menurut gua, penjahat yang terbaik adalah yang dapat membuat Anda jatuh cinta pada karakter tersebut, namun juga membencinya di saat yang bersamaan. Itulah Hela,” jelas Cate Blancett sebagai pemeran Hela.

Tom Hiddleston kembali memerankan karakter Loki dalam film ini. Hal yang membuat karakter Loki menarik selama ini adalah bagaimana dia selalu hampir memiliki hal yang diinginkannya, tapi selalu berganti arah tiba-tiba, hingga membuat karakter ini enggak tertebak. Hubungan Thor dan Loki pun bergerak ke tingkatan yang baru di film ini, seiring dengan perubahan Loki di Thor:Ragnarok.

Tom Hiddleston memberikan gambaran baru mengenai hubungan Loki dan Thor di Thor: Ragnarok. Menurutnya, Loki selama ini berada di posisi antagonis, sedangkan Thor protagonis. Nah, di film ini, Loki bakal dihadapkan dengan sebuah kondisi sulit karena dia dan Thor harus melupakan perbedaan dan saling memahami demi menyelamatkan Asgard.

Dalam Thor: Ragnarok, lo bakal melihat secara jelas perbedaan antara karakter Bruce Banner dan alter-nya, Hulk. Saat Thor menemukannya, Bruce Banner telah terperangkap di dalam diri Hulk selama dua tahun. Saat sadar, Bruce terlihat seperti seorang anak kecil. Dia sangat bersemangat, senang bertualang, dan juga serba ingin tahu jika dibandingkan dengan Banner yang selama ini kita kenal.

Karakter Hulk juga berubah karena dia pada akhirnya bisa berbicara. Menurut Mark Ruffalo, pemeran Hulk dan Bruce Banner, Hulk kali ini enggak hanya muncul karena amarah seperti yang selama ini dilakukannya. Hulk kali ini juga bisa merasa sedih atau pun senang. Dia bahkan juga bisa ngeledek dan ngerjain Thor.

“Apa yang Hulk lakukan dalam film ini membuatnya jadi lebih dekat dengan para penonton. Soalnya, Hulk enggak cuma asal ngamuk doang, dia juga nunjukin emosinya dan bikin penonton juga ngerasain apa yang dia lalui,” ujar Ruffalo.

Dalam film ini, Thor dan Hulk diceritakan terperangkap di sebuah planet bernama Sakaar. Di planet baru ini, lo bakal melihat sosok penguasa jahat dan eksentrik bernama Grandmaster yang diperankan oleh Jeff Goldblum. Grandmaster adalah pemilik dari kontes gladiator yang mematikan. Dia juga enggak ragu untuk berbuat curang demi mempertahankan bisnis gladiatornya.

Enggak hanya Grandmaster, lo juga bakal ketemu dengan Valkyrie yang diperankan oleh Tessa Thompson. Dia diceritakan menjadi seorang pencari harta galaksi dengan masa lalu yang misterius. Usut punya usut, ternyata Valkyrie adalah mantan prajurit khusus Asgard yang meninggalkan Asgard setelah teman-temannya sesama Valkyrie dibantai oleh Hela. Setelah bertemu dengan Thor, Hulk, dan Loki, dia pun bergabung bersama tim tersebut untuk menyelamatkan Asgard.