http://www.tribunnews.com/regional/2...ipastikan-hoax
Quote:
Kabar Dukungan Kodim Garut pada Acara Tablig Akbar Bachtiar Nasir Dipastikan Hoax
Selasa, 7 November 2017 19:09 WIB
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Kodim 0611 Garut membantah telah mendukung kegiatan Tablig Akbar di Masjid Agung Garut yang akan diisi penceramah Ustaz Bachtiar Nasir.
Dukungan tersebut menyebar di sejumlah media sosial dan pesan instan.
Dalam pesan itu disebutkan, Kodim Garut mendukung terlaksananya kegiatan tersebut berdasarkan rapat koordinasi dengan panitia tablig akbar.
Dari pesan yang beredar, terdapat empat poin dari hasil rapat koordinasi.
Pertama Kodim akan mengambil langkah ke pihak terkait untuk melanjutkan rencana acara.
Kedua meminta panitia untuk memantapkan pelaksanaan tablig akbar.
Poin ketiga yakni meminta kepada koordinator peserta untuk menginformasikan peserta memakai baju koko warna putih.
Terakhir mengimbau agar menenangkan peserta karena ada pihak yang mencoba memprovokasi situasi.
Di kalimat terakhir tercantum untuk memviralkan pesan tersebut ke ormas dan umat Islam di Garut, Jawa Barat.
Akun instagram @puspentni pun menyebut isi pesan tersebut hoax atau tidak benar.
TNI pun tidak pernah mengeluarkan pernyataan untuk menjaga kegiatan tablig akbar.
Dandim 0611 Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto, sangat menyayangkan beredarnya pesan yang tidak benar tersebut.
Menurutnya Kodim tak memiliki kapasitas untuk mendukung atau tidak mendukung kegiatan tersebut.
"Jika acara tersebut mendapat izin, pihaknya hanya bertugas membantu pengamanan," kata Setyo.
"Saya lagi cari siapa orang yang menyebarkan pesan itu. Tidak ada pernyataan seperti itu (mendukung kegiatan). Kami hanya bertugas menjaga stabilitas keamanan," kata Setyo saat dihubungi, Selasa (7/11/2017).
Setyo juga membantah kabar jika Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo akan hadir dalam acara itu. Ia justru heran dengan beredarnya pesan tersebut.
"Kami tidak pernah melakukan rapat dengan panitia. Memang ada panitia yang datang (ke Kodim) tapi tidak kami undang. Mereka hanya ingin bertemu untuk membicarakan penolakan dari PCNU," katanya.
Nyebar hoax bawa-bawa TNI lagi. Pada ngarep pengen punya kekuatan senjata.