- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Heboh Data Investigasi "Dokumen Surga", Apa Kata Ditjen Pajak?


TS
arbib
Heboh Data Investigasi "Dokumen Surga", Apa Kata Ditjen Pajak?

Sebelum lanjut membaca berita, kita ucapkan Selamat kepada kaskus forum tercintah ini yang masuk usia matang atau dewasa . Selamat ulang tahun yang ke 18 kaskus, Semoga sukses selalu
Quote:
Setelah sempat heboh dengan munculnya data investigasi perpajakan Panama Papers, dunia kini kembali dikejutkan dengan munculnya dokumen serupa bertajuk Paradise Papers. Ada tiga tokoh Indonesia yang namanya masuk dalam dokumen tersebut. Menanggapi munculnya dokumen Paradise Papers, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memberikan penjelasannya.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama menyebut, pihaknya akan menguapayakan rincian data dan informasi terkait dokumen itu. "Data dan informasi dari berbagai sumber, termasuk yang terakhir ini, tentu akan kita coba dapatkan secara detail," kata Hestu melalui pesan singkat ketika dikonfirmasi, Senin (6/11/2017).
Menurut Hestu, hal tersebut sebagai bagian untuk memastikan kepatuhan wajib pajak terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku. Ini antara lain adalah apakah harta sudah dilaporkan dalam SPT Tahunan atau telah dideklarasikan dalam Tax Amnesty alias Pengampunan Pajak. "Kami tidak dapat menyampaikan ke publik secara spesifik atas wajib pajak tertentu karena rahasia jabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 34 UU KUP dan Pasal 21 UU Tax Amnesty," ujar Hestu.
Pada dasarnya, imbuh dia, informasi yang berasal dari beberapa dokumen semisal Panama Papers, transfer melalui Standard Chartered Bank beberapa waktu lalu , dan Paradise Papers saat ini, mendahului AEOI atau Pertukaran Informasi Perpajakan Otomatis yang untuk Indonesia akan efektif pada September 2018. "Pada saat AEOI sudah berjalan efektif nanti, tentunya informasi yang kita terima akan lebih detail, luas dan legitimate," tutur Hestu. Kompas
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama menyebut, pihaknya akan menguapayakan rincian data dan informasi terkait dokumen itu. "Data dan informasi dari berbagai sumber, termasuk yang terakhir ini, tentu akan kita coba dapatkan secara detail," kata Hestu melalui pesan singkat ketika dikonfirmasi, Senin (6/11/2017).
Menurut Hestu, hal tersebut sebagai bagian untuk memastikan kepatuhan wajib pajak terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku. Ini antara lain adalah apakah harta sudah dilaporkan dalam SPT Tahunan atau telah dideklarasikan dalam Tax Amnesty alias Pengampunan Pajak. "Kami tidak dapat menyampaikan ke publik secara spesifik atas wajib pajak tertentu karena rahasia jabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 34 UU KUP dan Pasal 21 UU Tax Amnesty," ujar Hestu.
Pada dasarnya, imbuh dia, informasi yang berasal dari beberapa dokumen semisal Panama Papers, transfer melalui Standard Chartered Bank beberapa waktu lalu , dan Paradise Papers saat ini, mendahului AEOI atau Pertukaran Informasi Perpajakan Otomatis yang untuk Indonesia akan efektif pada September 2018. "Pada saat AEOI sudah berjalan efektif nanti, tentunya informasi yang kita terima akan lebih detail, luas dan legitimate," tutur Hestu. Kompas
Ulasan dan Tanggapan TS
Quote:
Baru baru ini termuat dalam berita di kompas dot com tentang berita seputar dokumen surga atau paradise papers. 13,4 juta dokumen tentang orang orang yang ber investasi di lokasi "surga pajak" cukup menghebohkan juga. Pada kompas.com, berita ini menempati urutan pertama trending berita terpopuler.

GBR : https://pixabay.com/en/fall-hurricane-money-finance-163496/
Nama seperti Tommy Soeharto, Mamiek Soeharto dan Prabowo Subianto pun tercantum dalam berita tersebut. Dokumen yang di beritakan pada situs berita online kompas tersebut, berawal dari surat kabar Jerman " Suddeutsche Zeitung" dan saat ini disebut pula akan dikembangkan lagi oleh konsorsium jurnalis investasi.
Konon kabarnya, laporan yang di beritakan pada Minggu 5 November 2017 kemarin baru sebagian data. Wah, kalo sudah di ungkap semua bisa jadi kehebohan baru ini tentunya. Karena banyak ternyata orang dari negeri kita yang punya dana di berbagai negara.
Sebentar kita simak berita setahun kebelakang. Presiden Jokowi pada tanggal 06 Desember tahun 2017 di beritakan memberikan keterangan seputar dana orang Indonesia yang berada di luar negeri totalnya sangat besar. 11 ribu triliun uang ada di berbagai negara di luar negeri, besaran nilai tersebut hampir 6 kali APBN negri kita. Atau kalo ga salah itu sebesar tiga kali total hutang luar negeri Indonesia. Fantastis ya ..
Di sebutkan dalam berita di kompas online pula, hutang luar negeri Indonesia adalah sebesar 3.672,33 triliun. Jumlah hutang yang besar ini turut memberi andil dalam gencarnya pembangunan dari kota hingga pelosok desa yang kita bisa saksikan sedang gencar di berbagai lini.
Dalam berita tahun lalu, presiden Jokowi yang menyebutkan ada dana sebesar 11.000 triliun di luar negeri, yang sampai saat ini masih melanglang buana tentunya punya data datanya. Selama program periode 1 amnesti pajak, dana yang masuk hanya mencapai 143 triliun. Yang repatriasi baru 143 triliun, itu sangat kecil sekali kata presiden Jokowi yang termuat dalam berita tersebut.
Dalam berita tersebut, presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa di tahun 2018 semua negara akan tanda tangan untuk blak belakan semua, menyoal sumber dan asal usul investasi antar negara. Jadi di 2018 akan terjadi pertukaran data terbuka menyoal dana alias duit yang wara wiri tersebut.
Itulah beberapa berita yang TS rangkum menyoal kehebohan seputar " dokumen surga " yang baru baru ini santer diberitakan. Terlepas dari benar atau tidaknya tentang hal hal tersebut, TS sebagai warga biasa cuma bisa berharap tentang beberapa hal berikut ini:
Itulah seupil, harapan saya sebagai sebagai salah satu anak bangsa.
Akan sangat luar biasa kemajuan negeri ini, bila para pemegang dana yang ada di luaran mau turut menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan bila semua itu bisa terjadi, maka kemajuan negeri ini mengejar ketertinggalannya dari tetangga bisa dikebut dalam waktu yang tidak akan terlampau lama.
Masa lalu biarlah berlalu, masa kini sedang kita jalani masa depan mulai kita rancang dan kerjakan hari ini.
Quote:

GBR : https://pixabay.com/en/fall-hurricane-money-finance-163496/
Nama seperti Tommy Soeharto, Mamiek Soeharto dan Prabowo Subianto pun tercantum dalam berita tersebut. Dokumen yang di beritakan pada situs berita online kompas tersebut, berawal dari surat kabar Jerman " Suddeutsche Zeitung" dan saat ini disebut pula akan dikembangkan lagi oleh konsorsium jurnalis investasi.
Konon kabarnya, laporan yang di beritakan pada Minggu 5 November 2017 kemarin baru sebagian data. Wah, kalo sudah di ungkap semua bisa jadi kehebohan baru ini tentunya. Karena banyak ternyata orang dari negeri kita yang punya dana di berbagai negara.
Sebentar kita simak berita setahun kebelakang. Presiden Jokowi pada tanggal 06 Desember tahun 2017 di beritakan memberikan keterangan seputar dana orang Indonesia yang berada di luar negeri totalnya sangat besar. 11 ribu triliun uang ada di berbagai negara di luar negeri, besaran nilai tersebut hampir 6 kali APBN negri kita. Atau kalo ga salah itu sebesar tiga kali total hutang luar negeri Indonesia. Fantastis ya ..
Di sebutkan dalam berita di kompas online pula, hutang luar negeri Indonesia adalah sebesar 3.672,33 triliun. Jumlah hutang yang besar ini turut memberi andil dalam gencarnya pembangunan dari kota hingga pelosok desa yang kita bisa saksikan sedang gencar di berbagai lini.
Dalam berita tahun lalu, presiden Jokowi yang menyebutkan ada dana sebesar 11.000 triliun di luar negeri, yang sampai saat ini masih melanglang buana tentunya punya data datanya. Selama program periode 1 amnesti pajak, dana yang masuk hanya mencapai 143 triliun. Yang repatriasi baru 143 triliun, itu sangat kecil sekali kata presiden Jokowi yang termuat dalam berita tersebut.
Dalam berita tersebut, presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa di tahun 2018 semua negara akan tanda tangan untuk blak belakan semua, menyoal sumber dan asal usul investasi antar negara. Jadi di 2018 akan terjadi pertukaran data terbuka menyoal dana alias duit yang wara wiri tersebut.
Itulah beberapa berita yang TS rangkum menyoal kehebohan seputar " dokumen surga " yang baru baru ini santer diberitakan. Terlepas dari benar atau tidaknya tentang hal hal tersebut, TS sebagai warga biasa cuma bisa berharap tentang beberapa hal berikut ini:
Quote:
- Perlu di buat jaminan hukum, agar para pemegang dana besar, yang ada di luaran mau mengalihkan dana yang mereka miliki untuk berbagai investasi di negeri sendiri.
- Pemutihan total agaknya diperlukan, mengingat dana yang jalan di luaran cukup besar, bayangkan saja bila semua orang Indonesia yang memiliki dana yang besar tersebut mau beralih investasi membangun negeri sendiri, maka rasanya beban hutang luar negeri kita akan berkurang
- Perlunya kebesaran hati dari para pemilik dana untuk menarik dananya dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
- Jika mau kita usut tuntas, darimana saja sumbernya, rasanya akan hanya akan menghabiskan biaya tenaga dan waktu saja. Jadi yang di perlukan adalah sebenarnya para pemegang dana harus bersinergi dengan pemerintah. Berdamailah kerja bersama membangun negeri.
- Pemutihan total agaknya diperlukan, mengingat dana yang jalan di luaran cukup besar, bayangkan saja bila semua orang Indonesia yang memiliki dana yang besar tersebut mau beralih investasi membangun negeri sendiri, maka rasanya beban hutang luar negeri kita akan berkurang
- Perlunya kebesaran hati dari para pemilik dana untuk menarik dananya dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
- Jika mau kita usut tuntas, darimana saja sumbernya, rasanya akan hanya akan menghabiskan biaya tenaga dan waktu saja. Jadi yang di perlukan adalah sebenarnya para pemegang dana harus bersinergi dengan pemerintah. Berdamailah kerja bersama membangun negeri.
Itulah seupil, harapan saya sebagai sebagai salah satu anak bangsa.
Akan sangat luar biasa kemajuan negeri ini, bila para pemegang dana yang ada di luaran mau turut menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan bila semua itu bisa terjadi, maka kemajuan negeri ini mengejar ketertinggalannya dari tetangga bisa dikebut dalam waktu yang tidak akan terlampau lama.
Spoiler for Sumber Kopi:
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/06/102551826/tommy-dan-mamiek-soeharto-serta-prabowo-disebut-dalam-laporan-dokumen-surga
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/12/06/054254026/jokowi.rp.11.000.triliun.di.luar.negeri.apbn.hanya.rp.2.000.triliun
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/04/110000426/utang.jatuh.tempo.ri.di.2018-2019.mencapai.rp.810.triliun
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/12/06/054254026/jokowi.rp.11.000.triliun.di.luar.negeri.apbn.hanya.rp.2.000.triliun
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/04/110000426/utang.jatuh.tempo.ri.di.2018-2019.mencapai.rp.810.triliun
Masa lalu biarlah berlalu, masa kini sedang kita jalani masa depan mulai kita rancang dan kerjakan hari ini.
:goyang Satu triliun jika di belikan kerupuk semua akan luar biasa banyaknya :goyang
Diubah oleh arbib 06-11-2017 15:10


bangdiego memberi reputasi
1
29.5K
Kutip
82
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan