- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Kisah Seorang Pejuang Literasi yang sangat menginspirasi
TS
fenrirlens
Inilah Kisah Seorang Pejuang Literasi yang sangat menginspirasi
Quote:
Dia sosok pejuang literasi yang berasal dari Dusun Tlogo Bandung, sebuah dusun kecil di kaki Gunung Guci di daerah Wonosobodia akrab disapa dengan nama Wahyudi
Quote:
Dia dari dahulu bermimpi mempunyai Taman Bacauntuk anak-anak di desanya. Kalo, angka putus sekolah di desa kami tinggi. Banyak anak-anak yang tidak meneruskan sekolahnya karena ketidakadaan biaya.
Langkah awal ia bermimpi untuk membuat Taman baca pada saat tahun 2014. Saat berkerja di Jakarta. Ia menjaga Pos Polisi yang di depan patung kuda Monumen Nasional (Monas) Jakarta menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku. "Gaji saya tidak besar, setiap gajian saya beli buku, dua sampai tiga buku," kata ia.
Dia mempunyai cara sendiri, dengan mengumpulkan teman-temannya untuk menonton Kick Andy yang setiap selesai acara membagikan buku secara gratis kepada para penonton di studio. Ia sering mengunjungi temannya dari Paguyuban Masyarakat Wonogiri yang berada di Jakarta.
Hingga motor kesayangan yang ia pakai untuk sehari-hari dia gadaikan untuk membeli buku. "Sampai saat ini motor saya tersebut belum bisa ditebus," kenangnya sambil terseyum dan tertawa kecil.
Tahun 2015 ia kembali ke desanya di Dusun Tlogo Bandung dan akhirnya ia bisa menggapai cita-citanya mendirikan taman baca. Taman Baca yang ia bangun, ia beri nama Rumah Baca Sang Petualang yang diresmikan tepat Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2015.
Selama ia menjalankan Rumah Baca tersebut, tanggapan pada warga sekitar sangat baik bahkan para warga yang tinggal di daerah pedalaman sangat terbantu dengan adanya Rumah Baca ini.
Para Warga kampung sekitar maupun kampung mendorong untuk anak mereka beramai-ramai pergi ke RSBP. Banyak kegiatan yang ada di RSBP selain Membaca dan belajar, tetapi ada kreatifitas dari anak-anak sekitar seperti menulis, berbagai macam kerajinan tangan, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Sampai akhirnya ia mendapat perhatian pemerintah, Kemendikbud mengundangnya menjadi pelopor Kampung Literasi mewakili Kabupaten Wonogiri. Legalisasi kegiatan berhasil ia urus berkat bantuan Gubernur Jawa Tengah.
Dan pada akhirnya, tanggal 28 April 2017 Yudi mendapat telepon yang datangnya dari Sekretariat Negara. Telepon itu merupakan undangan makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2017.
Karena 'Ndhog Dadar Pustaka' yaitu inovasi kegiatan menumbuhkan minat baca khususnya untuk anak-anak sekolah. Anak-anak yang membeli telur goreng dapat membaca buku dengan gratis. Dan ini salah satu daya tarik untuk menambah minat anak-anak dalam membaca buku ataupun sekedar melihat-lihat saja.
Setelah berhasil membuat Ndhog Dadar Pustaka, ia pun berusaha menciptakan inovasi lain yaitu Burger Pustaka. Konsepnya sama Ndhog Dadar Pustaka, namun dengan dagangan yang berbeda.
Langkah awal ia bermimpi untuk membuat Taman baca pada saat tahun 2014. Saat berkerja di Jakarta. Ia menjaga Pos Polisi yang di depan patung kuda Monumen Nasional (Monas) Jakarta menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku. "Gaji saya tidak besar, setiap gajian saya beli buku, dua sampai tiga buku," kata ia.
Dia mempunyai cara sendiri, dengan mengumpulkan teman-temannya untuk menonton Kick Andy yang setiap selesai acara membagikan buku secara gratis kepada para penonton di studio. Ia sering mengunjungi temannya dari Paguyuban Masyarakat Wonogiri yang berada di Jakarta.
Hingga motor kesayangan yang ia pakai untuk sehari-hari dia gadaikan untuk membeli buku. "Sampai saat ini motor saya tersebut belum bisa ditebus," kenangnya sambil terseyum dan tertawa kecil.
Tahun 2015 ia kembali ke desanya di Dusun Tlogo Bandung dan akhirnya ia bisa menggapai cita-citanya mendirikan taman baca. Taman Baca yang ia bangun, ia beri nama Rumah Baca Sang Petualang yang diresmikan tepat Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2015.
Selama ia menjalankan Rumah Baca tersebut, tanggapan pada warga sekitar sangat baik bahkan para warga yang tinggal di daerah pedalaman sangat terbantu dengan adanya Rumah Baca ini.
Para Warga kampung sekitar maupun kampung mendorong untuk anak mereka beramai-ramai pergi ke RSBP. Banyak kegiatan yang ada di RSBP selain Membaca dan belajar, tetapi ada kreatifitas dari anak-anak sekitar seperti menulis, berbagai macam kerajinan tangan, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Sampai akhirnya ia mendapat perhatian pemerintah, Kemendikbud mengundangnya menjadi pelopor Kampung Literasi mewakili Kabupaten Wonogiri. Legalisasi kegiatan berhasil ia urus berkat bantuan Gubernur Jawa Tengah.
Dan pada akhirnya, tanggal 28 April 2017 Yudi mendapat telepon yang datangnya dari Sekretariat Negara. Telepon itu merupakan undangan makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2017.
Karena 'Ndhog Dadar Pustaka' yaitu inovasi kegiatan menumbuhkan minat baca khususnya untuk anak-anak sekolah. Anak-anak yang membeli telur goreng dapat membaca buku dengan gratis. Dan ini salah satu daya tarik untuk menambah minat anak-anak dalam membaca buku ataupun sekedar melihat-lihat saja.
Setelah berhasil membuat Ndhog Dadar Pustaka, ia pun berusaha menciptakan inovasi lain yaitu Burger Pustaka. Konsepnya sama Ndhog Dadar Pustaka, namun dengan dagangan yang berbeda.
Quote:
Ia berkata pada saat menghadiri acara Festival Literasi Indonesia di Kuningan, Jawa Barat. "Mimpi saya ingin membuat taman bacaan di 25 kecamatan di kawasan Kabupaten Wonogiri
Semoga kita juga bisa menjadi seperti dia yang mempunyai semangat yang tinggi dalam menggapai cita-cita.
Tetap semangat. Salam Literasi
1
4K
Kutip
40
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan