- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Selera Nusantara (Indonesian Food)
Mandai, Kuliner Berbahan Kulit Cempedak Khas Banjar


TS
idheseven
Mandai, Kuliner Berbahan Kulit Cempedak Khas Banjar

Barangkali sebagian penduduk Indonesia tidak akan asing dengan nama nama buah cempedak, tapi tidak dengan mereka yang tinggal di wilayah Bali, Lombok, dan mungkin juga sebagian daerah Jawa tidak akan tahu seperti apa bentuk buah dan rasa cempedak.

Cempedak yang memiliki nama latin Artocarpus champeden adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa serta keharumannya layaknya buah nangka, hanya saja tekstur dan kelembutan daging buahnya berbeda, cempedak memiliki tekstur yang lebih lembut dan wangi yang lebih menyengat dari nangka.

Di Indonesia buah cempedak tumbuh subur di daerah-daerah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua. tak hanya disana, buah ini juga terdapat di beberapa daerah di Jawa bagian barat seperti di daerah Jakarta, Depok, Bogor dan sekitarnya. Buah ini memiliki banyak julukan, sebut saja nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau), tiwadak (Banjar) dan lainnya.

Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya Banjar, buah cempedak diolah menjadi kuliner khas bernama Mandai. Mandai adalah sebutan untuk kulit cempedak yang sudah melalui proses fragmentasi. Makanan ini bisa dijadikan lauk karena rasanya yang nikmat dengan tekstur berserat serta lembut. Tingkat kelembutan Mandai tergantung seberapa lama kulit cempedak direndam.

Proses membuat Mandai tidak terlalu sulit, jika agan tertarik untuk mengicipi Mandai namun tidak ada waktu untuk berkunjung ke Banjar, berikut adalah tahap-tahap pembuatan Mandai hingga siap dihidangkan.
- Buah cempedak haruslah dalam keadaan matang, setelah itu daging buahnya di ambil dan dimakan atau diolah dan di hidangkan sesuai selera.
- Kemudian kulit cempedak dikupas hingga bagian yang paling luar tidak ada lagi, dan kulit bagian dalamnya yang terlihat seperti gabus inilah yang akan di manfaatkan dan diolah menjadi Mandai.
- Setelah itu kulit dalam ini di potong-potong menjadi beberapa bagian sesuai selera.
- Proses selanjutnya adalah merendam potongan-potongan kulit buah tadi dengan air garam, lamanya perendaman tergantung selera, bisa tiga hari atau hingga satu bulan.
- Setelah kulit cempedak menjadi lunak, kulit buah cempedak dapat diolah sesuai keinginan seperti di oseng-oseng atau dicampurkan dengan bahan lauk lainnya.
Pranaladiolah dari berbagai sumber
Diubah oleh idheseven 05-11-2017 06:09


tata604 memberi reputasi
1
7.4K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan