Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aldysadiAvatar border
TS
aldysadi 
[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang
[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang

Quote:


Quote:


[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang
ilustrasi


[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang


Kenapa TS membuat thread tentang Antu Banyu?

Itu karena saya ori made in Palembang.emoticon-Ngakak (S)

Selain itu, waktu saya masih kecil, rumah saya dulu tepat berada di depan "anak sungai musi" karena sungai di depan rumah saya itu adalah sungai kecil, lebarnya cuma +- 7 meter, tapi airnya berasal dari sungai musi.

Jika GanSis tahu Kampung Kapitan yang merupakan salah satu objek wisata di kota Palembang, nah, rumah saya berada tepat di kawasan itu, dimana kawasan tersebut berada tepat di depan Sungai Musi (+-10 meter dari sungai Musi).

Bingung sama visualisasinya?

Oke, saya buatkan denahnya sebagai gambaran, kira-kira seperti ini...


[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang
Denah Rumah TS


Melalui denah tersebut, GanSis dapat melihat bahwa rumah saya di apit oleh dua sungai, disini, kami menyebutnya dengan sebutan sungai kecil (anak sungai Musi) dan sungai besar (sungai Musi).

Jadi tidak heran, ketika saya masih kecil, saya sering mandi di sungai besar dan sungai kecil.


Awal Mula TS Mengenal Antu Banyu

Tentang Antu Banyu, nama itu sendiri sudah akrab di telinga saya dan teman-teman masa kecil saya. Para orang tua dahulu sering menggunakan nama hantu itu untuk menakut-nakuti kami agar tidak berenang di sungai terlalu lama.

Maklum, sebagai anak sungai, berenang adalah hobi utama kami sehingga ketika bermain di sungai, kami sering lupa waktu.


Waktu Terlarang untuk Mandi di Sungai

Ada beberapa peraturan tak tertulis dari para orang tua yang harus dan wajib dipatuhi bagi anak-anak sungai sehingga pada waktu tertentu, anak-anak dilarang mendekati sungai dalam keadaan dan alasan apapun, yaitu :

- Sebelum matahari terbit
- Saat adzan berkumandang
- Mulai pukul 12.00 - 14.00
- Sebelum maghrib
- Malam hari
- dan beberapa hari mendekati lebaran

Warga sangat percaya bahwa pada jam-jam tersebut adalah waktunya bagi si Hantu Air untuk mencari mangsa, terutama anak-anak.


Khayalan Masa Kecil Tentang Antu Banyu

Sebagai anak kecil, tentunya kami memiliki imajinasi yang luar biasa tentang sesuatu hal dan saling menceritakan pada teman lainnya, termasuk tentang Antu Banyu.

Khayalan kami tentang Antu Banyu, yaitu :

Quote:


Oleh sebab itu, kami sangat patuh pada apa yang dilarang oleh orang tua karena kami takut mati dimakan Antu Banyu, hii.emoticon-Takut (S)


Apa itu Antu Banyu

Antu banyu adalah sosok hantu atau makhluk gaib yang mendiami sungai Musi.

Kata Antu banyu sendiri berasal dari bahasa daerah setempat (Palembang), yaitu Antu yang artinya hantu dan Banyu yang berarti air. Jadi, Antu Banyu adalah Hantu Air.

Antu banyu biasanya menghuni gua-gua yang ada di sepanjang sungai, lorong-lorong, pusaran, atau celah-celah yang ada di dalam sungai. Pada waktu-waktu tertentu ia akan muncul untuk memangsa korbannya.

Quote:



Wujud Antu Banyu


[KISMIS] Mitos "Antu Banyu" di Sungai Musi Palembang
Love and Live - blogger (ilustrasi)


Konon, wujud Antu Banyu menyerupai rambut seorang wanita yang kadang terlihat mengambang di atas aliran sungai maupun di dalam aliran sungai.

Rambutnya panjang dan keras seperti satang. Ada pula yang mengatakan bahwa rambutnya seperti kawat kecil yang halus dan tajam, ketika terkena tangan maka tangan akan berdarah.

Namun, menurut Sejarawan Palembang, Ali Hanafiah, ada pula yang melihatnya dalam wujud seperti perpaduan antara manusia dan siamang, rambutnya panjang dan berlendir.


Tanda-tanda Keberadaan Antu Banyu

- Lendir yang Licin

Biasanya, rumah-rumah di pinggiran sungai musi memiliki tangga kayu yang langsung mengarah ke sungai. Jika terdapat lendir di tangga tersebut, itu lah sebagai penanda bahwa Antu Banyu berada disana.

Lendir tersebut digunakan Antu banyu untuk menjebak orang agar terpeleset ke dalam sungai. Sementara, si hantu sudah menunggu di bawah. 

Namun, yang menjadi korban umumnya warga pendatang. Jika tidak ada pendatang baru maka warga sekitar yang menjadi korbannya.

- Muncul Banyak Ikan saat Adzan Magrib

Antu Banyu muncul disaat adzan magrib berkumandang. Bagi para pemancing, disaat adzan, muncul ikan dalam jumlah yang banyak.

Namun, jika kail pancingan sudah tersangkut di dalam sungai, pemancing harus segera meninggalkan tempat tersebut. Jangan coba menyelam atau mendekati pinggiran Sungai Musi.

"Kalau tersangkut, biarkan saja. Pancingannya ditinggal saja atau tali pancingan diputus dan segera pergi dari sana. Jangan coba-coba untuk mengangkat kail yang tersangkut. Konon, itu cara Antu Banyu untuk menjebak korbannya," lanjut Ali.

- Perubahan Warna Air Sungai

Ketika air sungai Musi berwarna kecoklat-coklatan, itu adalah salah satu pertanda kemunculan Antu Banyu.

- Perubahan Suhu Air dan Pola Air Sungai

Apabila kita menyentuh air sungai Musi, permukaan air terasa hangat, sedangkan di dalamnya air tetap dingin dan atau air di permukaan tenang tapi di dalamnya air berputar-putar. Itu adalah pertanda kemunculan Antu Banyu.


Setiap Tahun Memakan Korban

Percaya atau tidak, Antu Banyu sering memakan korban setiap tahunnya. Sebagian besar warga bantaran sungai Musi percaya akan hal tersebut, termasuk warga di tempat saya pernah tinggal.

Menurut cerita, hantu tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan langsung menggulung orang yang kebetulan tengah berada di sungai, entah sedang mandi, buang hajat, maupun mencari ikan.

‎Banyak kasus kematian misterius di Sungai Musi, mulai dari tenggelam, terpeleset ataupun hanyut saat berenang dan memancing.

Cerita lain menyebutkan, jika rambut Antu Banyu yang panjang naik ke atas kapal atau sampan maupun ketek, biasanya penghuninya akan menjadi “santapannya”.

Hal ini dapat pula terjadi dengan orang yang sedang berada di pinggir sungai, Antu Banyu dapat mengambil orang tersebut secara tiba-tiba.


Ciri Korban Antu Banyu

Ciri korban Antu Banyu ialah mayatnya akan timbul di sungai dalam 1-2 hari kemudian, tepat dimana korban pertama kali menghilang.

Posisi korban saat ditemukan, yaitu dalam keadaan terapung. Namun, dapat juga dalam keadaan duduk menunduk, melipat kaki ke depan dengan posisi tangan memeluk kaki.

Lalu, kondisi kepala bagian belakang atau punggung sum-sum tulang belakang dalam keadaan bolong. Konon, antu banyu sangat menggemari wilayah ubun-ubun kepala dan bagian sum-sum tulang belakang manusia.


Asal Usul Antu Banyu

Menurut legenda, asal usul Antu Banyu bermula dari sebuah kerajaan berjaya yang tiba-tiba terkena musibah. Putra mahkota dari kerajaan tersebut mengalami penyakit kulit, yakni gatal-gatal di sekujur tubuhnya.

Penyakit tersebut membuat badannya berbau anyir dan amis. Kejadian ini sontak membuat semua penghuni kerajaan menjadi prihatin, terutama sang raja. Berbagai cara dan usaha ditempuh sang ayah demi kesembuhan putranya. Namun, tak kunjung membuahkan hasil.

Singkat cerita, salah satu penasihat raja mengaku mendapat wangsit yang mengatakan bahwa putra raja terkena kutukan dan hanya dapat disembuhkan dengan satu cara, yakni menikahkannya dengan seorang wanita yang terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni/ari-ari.

Mendengar itu, sang raja memerintahkan kepada seluruh abdi dan rakyat kerajaan agar mencari seorang wanita yang dulunya terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni/ari-ari untuk dijodohkan dengan putranya.

Kabar itu pun menyebar luas di seluruh pelosok kerajaan dan terdengar hingga ke beberapa kerajaan tetangga.

Tak disangka, salah satu raja dari kerajaan lain bersedia menjodohkan putrinya yang dulu terlahir dalam keadaan terbungkus dengan putra mahkota.

Sayangnya, raja tersebut ternyata punya maksud lain dalam perjodohan putrinya, yaitu kekuasaan. Sang putri pun menolak dijodohkan dengan pria yang bukan pilihannya. Terlebih, pria tersebut mengidap penyakit aneh dan misterius.

Namun, pada akhirnya, ia terpaksa menerima keputusan ayahandanya, meskipun di dalam hati ia merasa sangat sedih dan kecewa.

Singkat cerita, pernikahan pun dilaksanakan agar putra raja yang mengalami kutukan segera sembuh dari penyakitnya. Setelah pernikahan usai, sang mempelai wanita langsung diboyong menuju kerajaan sang suami menggunakan tandu.

Kedua mempelai berada di dalam tandu yang dipikul oleh puluhan abdi kerajaan tersebut. Namun, sang putri merasa tak tahan dengan bau anyir dan amis sang suami.

Ketika rombongan tiba di sebuah sungai untuk menyeberang melalui jembatan bambu (sesek), sang putri merasa mual dan muntah-muntah karena bau amis dari penyakit kulit sang suami.

Karena didorong perasaan tersiksa dan tertekan, sang putri pun memutuskan untuk keluar dari tandu dan menceburkan dirinya ke dalam aliran sungai yang deras.

Seluruh pengawal dan prajurit kerajaan pun berusaha mencari sang putri. Namun, tidak membuahkan hasil. Konon katanya, putri tersebut menjadi Antu Banyu.

Quote:



Quote:
Diubah oleh aldysadi 14-02-2018 20:19
anasabilaAvatar border
swiitdebbyAvatar border
rotten7070Avatar border
rotten7070 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
17.7K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan