- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asal Usul "Elang Menyembah" Tari Piring Klasik Sebagai Tarian Sumatra Barat.


TS
c4punk1950...
Asal Usul "Elang Menyembah" Tari Piring Klasik Sebagai Tarian Sumatra Barat.
Bertemankan secangkir kopi, hari ini saya akan mengajak sobat kaskus mengenal budaya Minangkabau.

Pastinya kalian sudah banyak mengetahui tentang tarian asli Sumatra Barat ini "Tari Piring" yang sering kita lihat sampai saat ini gerakan tari piring oleh Syofyani Yusaf.
Tarian piring tersebut tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang karena membahayakan. "Harus orang yang berhati bersih dan tidak sombong, kalau tidak kakinya bisa terluka"
Ya tarian piring di tempatnya berada identik dengan menginjak pecahan beling atau kaca, namun untuk pertunjukkan di Jakarta khususnya untuk pesta pernikahan injak kaca jarang ditampilkan namun saat ini ada satu tarian piring yang dinamakan "Allang Manyambah" atau Elang Menyembah yang disebut juga tarian piring klasik.

Karena para penari zaman now walau mereka menari dan bangga dengan tarian ini juga tidak tahu asal usulnya untuk itu saya bertanya langsung pada sumbernya bapak Rully Novar.
Sering dipanggil Da Rull atau Uda Rully, beliau lahir di Agam tepatnya daerah Bayur Maninjau Sumatra Barat dan mempunyai latar belakang pendidikan SLA, Kino Workshop (1976), dan Seni Peran PARFI (1977). Sebelum main film Rully pernah menjadi penari daerah dan juga pernah menjadi pedagang serta penyanyi.

Mulai menjadi Pemain film sejak tahun 1970 sebagai figuran dalam film "nanda". Sampai awal tahun 1978 ia sudah ikut bermain dalam 11 produksi.
Figuran yang masih dikenangnya ketika main di Film Semau Gue 1977 yang diperankan Rano Karno dan Yessy Gusman.
Itu biografi singkat dari sumber yang saya temui sambil mencicipi secangkir kopi.
Ide pembuatan tarian piring klasik tercetus dari keinginan beliau yang melihat gerakan tarian piring di kampungnya Bayur Maninjau, karena musik pengiring masih menggunakan rebana dan gong.

Lalu tarian ini dikombinasikan dengan tabuik yang biasa di kampungnya dipakai untuk arak-arakkan pesta pernikahan.
Bersama sama dengan beberapa penari lama yang ada di Jakarta seperti Jon, Bambang dan beberapa penari lainnya yang ia mulai lupa karena faktor usia, serta pemain tabuik dari asal kampungnya yang banyak berada di wilayah Manggarai salah satunya bernama Iwan, lagi-lagi selebihnya ia lupa.
Disanalah gerakan-gerakan tarian seperti elang dengan piring ditangan mulai tercipta banyak yang mengenal tarian ini disebut "Tari Piring Klasik", walau tak ada hak cipta ia hanya ingin perpaduan musik tabuik dan sebuah tarian piring dapat diterima di masyarakat.
Klasik, memang identik dengan jadul atau budaya lama padahal tidak begitu tarian ini bisa jadi umurnya lebih muda kenapa disebut klasik gerakan tarian ini awalnya memang gerakan yang sudah ada dari zaman dahulu hanya saja tidak ada hitungan langkah, karena adopsi dari gerakan silat dan awalnya juga tak ada penari wanita semuanya laki -laki yang menari karena gerakannya cenderung jantan dan cepat, seiring berjalannya waktu ada wanita juga yang menari tarian ini namun sesuai dengan tarian yang ditampilkan wanitanya sering memakai celana galembong, celana yang dipakai para pesilat di Minangkabau.

Berjalannya waktu tarian ini diawali atraksi salah satu penari dengan sebuah nyanyian diiringi suara saluang yang mendayu - dayu, sebelum gemuruh bunyi tabuik mengiringi para penari bahkan sebelum akhir tarian ditambah dengan tarian injak kaca dan piring salah satu penari yang beratraksi dipecahkan.
Tidak ada ilmu kebal dalam tarian menginjak kaca hanya sebuah sugesti dan latihan secara terus menerus, ada saja yang mengalami cedera dalam menari injak kaca walau dahulunya memang ada ilmu metafisika dibalik tarian injak kaca namun saat ini agak terlupakan.
Itulah yang beliau ceritakan kepada saya mengenai tarian piring yang berbeda dari tari piring syofyani yang lebih gemulai, tarian ini lebih banyak diadopsi dari gerakan silat tua sebagai dasar gerakan.

Akhirnya akupun mengakhiri wawancara singkat dengan Uda Rully karena kopi yang dihidangkan tinggal sedikit, semoga artikel ini menambah wawasan sobat kaskus khususnya para penari piring itu sendiri di zaman now agar mengetahui asal usul sebuah tarian yang dibawakan.
Matahari mulai meninggi, saatnya sruuuppuuuttt kopi ini kawan.
Penulis c4punk1950
Diubah oleh c4punk1950... 27-07-2023 12:47
0
16.4K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan