Kaskus

News

KASKUS.EditorAvatar border
TS
KASKUS.Editor
Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017

BOGOR – Bertajuk “Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama”, ratusan pemuda berprestasi diundang ke Istana Bogor untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu pagi, 28 Oktober 2017. Berangkat dari sejarah, di mana pemuda lah yang berperan aktif menyampaikan visi dan misi bangsa, maka Badan Ekonomi Kreatif RI (BEKRAF) memfasilitasi para pemuda Indonesia untuk berinisiatif memberikan dan menyampaikan aspirasi tentang relevansi nilai Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian.

Bapak Presiden Joko Widodo, memberi kesempatan para pemuda yang hadir untuk bertanya dan menyampaikan aspirasinya. Belva, CEO Ruang Guru, menyampaikan aspirasinya tentang kekhawatirannya akan sistem pendidikan saat ini. Bahwa masih banyak sekolah-sekolah di daerah yang mutu dan akses terhadap pendidikan masih rendah.

Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Belva, CEO Ruang Guru, menyampaikan aspirasinya kepada Bapak Presiden

Belva menceritakan bahwa Ia pernah membicarakan kondisi Indonesia kepada salah seorang profesor di Harvard. Dari hasil perbincangannya itu, profesor tersebut menghitung skor Jakarta dengan kota-kota di negara maju. Hasilnya, Jakarta dianggap ketinggalan 128 tahun, kata Belva.

Dari situ, Belva berpikir untuk membangun aplikasi belajar mengajar. Menurutnya, teknologi mampu menjembatani hal tersebut.
Pak Jokowi menjawab aspirasi Belva. Menurutnya, pendidikan kita itu terlalu monoton

"Kita memang sudah terlalu lama, pendidikan kita ini monoton. Rutinitas berjalan, ya kalau kita tidak rombak, kita tidak ubah total, mungkin benar tadi yang dihitung Belva tadi, berapa tahun? 128 tahun. Itu pun di Jakarta," kata Jokowi di Istana Bogor, Jl Ir H Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2017).

"Salah satu hal yang paling cepat sebetulnya, memperbaiki aplikasi, dengan aplikasi sistem yang tadi sudah dilakukan. Saya kira perubahan akan nampak kalau kita berani gunakan aplikasi sistem yang memudahkan anak-anak untuk belajar. Dan saya senang, kalau anak-anak kita tidak belajar di ruangan saja," ujar Jokowi.

"Saya senang, kalau anak-anak kita tidak belajar di ruangan saja. Tergantung levelnya (pendidikan). Misal, anak SD, kenapa nggak dibawa ke kantor bank, biar ngerti mengenai sistem keuangan. Mengenai perbankan, kenapa tidak diajak ke, misalnya, pabrik garmen untuk melihat, sebetulnya yang namanya pabrik kayak apa. Bisa saja diajak ke museum untuk mengenalkan sejarah secara real, mengenalkan artefak lama yang konkret," papar Jokowi.

Pada akhir pernyataannya, Pak Jokowi meminta Belva untuk menghadap Kementerian Pendidikan untuk menyampaikan idenya. Menurut Bapak Presiden, pemerintah perlu ide-ide segar dari pemuda.

Anak muda berikutnya yang berkesempatan menyampaikan aspirasi adalah Sandra, seorang petani dari Kebun Kumara. Menurut Sandra, anak-anak bukan hanya dikenalkan untuk berkunjung ke bank saja, tetapi juga ke tanah dan air Indonesia. Sebagaimana bunyi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”

Sandra mengkhawatirkan anak-anak Indonesia yang sedari kecil tidak dibiasakan oleh orang tuanya untuk menjejakkan kaki di tanah, merasakan nikmatnya bermain di alam. Padahal Indonesia adalah negara agraris, dimana sumber kekayaannya berasal dari tanah dan airnya. Bagaimana bisa Indonesia bisa berkembang di sektor pertanian dan pangan di masa depan, bila pendidikan usia dini tidak membimbing anak-anak mencintai alamnya.

Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Sandra, dari Kebun Kumara, menyebutkan harapannya terhadap masa depan pertanian Indonesia kepada Bapak Presiden Joko Widodo

Menanggapi hal tersebut, Pak Jokowi menyatakan bahwa Ia sangat mengapresiasi aspirasi Sandra. "Saya ingin mengajak anak-anak muda kita untuk mau terjun ke sektor pangan dan sektor pertanian dengan cara-cara manajemen modern, karena selama ini yang kita lihat kita terlalu fokus pada budi daya pertanian," kata Presiden

Menurut Presiden, pengelolaan pascapanen di sektor pertanian juga penting untuk diperhatikan demi memberi nilai tambah komoditas.

Pemerintah mendukung inovasi yang dirintis pengusaha muda dalam membangun pertanian modern, mulai prapenanaman hingga pascapanen sehingga meraih peluang besar dalam sektor pangan.

"Tanaman apa pun, masuk ke padi silakan, tadi saya lihat ada yang masuk ke rempah-rempah, ada yang masuk ke tanaman organik. Saya kira ke depan juga sangat menjanjikan tadi dengan packaging yang baik atau kemasan yang baik, tanaman tanaman organik ini sangat akan diminati oleh masyarakat, oleh negara-negara lain," jelas Jokowi.

"Dimasukkan saja anak-anak ke hutan juga tidak apa-apa juga, masukkan saja anak-anak kita ke sawah juga tidak apa-apa, ya yang penting di luar ruangan," kata Presiden.

Pada acara ini, Presiden turut mengundang sejumlah pemuda berprestasi lainnya yang memiliki usaha rintisan dan gagasan membangun bangsa mulai dari komunitas skateboard, UMKM Foodtruck, hingga komunitas modifikasi sepeda motor. Sejumlah tokoh pemuda hadir, seperti Nadiem Makarim - CEO Gojek, Iman Usman – Founder Ruang Guru, Fahd Pahdepie – penulis, Guntur & Paw Paw – Youtuber dari Last Day Production.

Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Barasuara, Rizky Febian, stand up comedy, dan Homogenic.

Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Penampilan Barasuara

Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Penampilan Rizky Febian ditonton sejumlah anak-anak sekolah dan paskibraka.

Ini yang Millenials Sampaikan Pada Pak Jokowi di Hari Sumpah Pemuda 2017
Penampilan Homogenic
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
2K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan