rezzkyforceAvatar border
TS
rezzkyforce
Tidak ada lagi film horor yang baguss !!!
ara pembuat film Paranormal Activity mungkin sudah terlalu malu menggunakan angka di judul film, maka yang terakhir, Paranormal Activity: Ghost Dimension -yang keenam di seri ini- tak lagi menggunakan angka.
Ini berarti sudah ada enam film yang isinya hanya mengandalkan orang yang menggunakan kamera untuk merekam kejadian-kejadian menyeramkan dalam rumah angker mereka.
Dalam kata lain, Paranormal Activity dan semua sekuelnya adalah film horror tipe ‘rekaman temuan’ (found footage), yaitu apa yang kita tonton disajikan seolah-olah tidak ada naskah dan tidak difilmkan dan tidak diedit oleh profesional, tetapi direkam oleh orang-orang yang ada di tempat kejadiannya.
Ini bukan konsep yang orisinil. Selain Paranormal Activity, banyak film horror ‘rekaman temuan’ yang lain. Misalnya, film zombie terkenal dari Spanyol, REC, dan versi Amerikanya, Quarantine, sampai Diary of the Dead oleh George Romero dan The Bay oleh Barry Levinson.
“Saya melihat 100 film-film ini, dan mereka semua sama saja”, keluh otoritas film horor Inggris terkemuka dan penyelenggara festival film horor FrighFest, Alan Jones.
“Isi film, dalam satu malam ada banyak tabrakan, dan dalam dua menit terakhir baru ada kejutan dan kehebohan. Pada saat kami menunjukkan film ‘rekaman temuan’ di FrightFest, seluruh penontonnya menjerit bersama." kata Jones.
The Blair Witch Project bukan yang pertama
Image caption
FIlm Spanyol REC ini jelas dianggap mengikuti sukses Blair Witch Project.
Film yang biasanya dianggap berjasa atau disalahkan untuk trend ini adalah The Blair Witch Project. Pada saat film ini keluar pada Oktober tahun 1999, dia bukan film ‘rekaman temuan’ pertama.
Film ‘rekaman temuan’ pertama adalah Cannibal Holocaust yang keluar tahun 1980-an. Tetapi, Blair Witch adalah yang pertama yang ditonton oleh banyak orang, dan selalu diberi kredit untuk mempopulerkan film yang kemudian dikenal juga sebagai 'dokumenter palsu'.
Apakah dia pantas menerima pujian, itu adalah urusan lain. Dalam banyak aspek, The Blair Witch Project adalah fenomena yang hanya bisa terjadi sekali.
Alih-alih menjadi model untuk film-film seperti Paranormal Activity, dan sejenisnya, The Blair Witch Project sebenarnya lebih seperti kesatuan yang unik dan tak bisa diulang serta berbeda dengan dari semua film ‘rekaman temuan’ yang menyusulnya.
“Sekarang, itu semua terasa gila, tetapi ada juga kebingungan tentang Blair Witch. Apakah benar ini film dokumenter? Bahkan orang-orang yang tahu itu film dokumenter palsu, tertarik oleh gambar-gambarnya yang terlihat sangat asli.
Kehebohan yang berawal di Amerika tentang film ini sampai ke Inggris, dan ini menarik perhatian para penggemar film horor di Inggris. Ini film apa? Ini film yang harus ditonton,” kata editor majalah UK Total Film, Jamie Graham.
Menggunakan nama asli
Kalau anda belum sempat nonton film ini, Blair Witch adalah cerita tiga mahasiswa Amerika yang sedang membuat film dokumenter tentang legenda di Maryland. Mereka dengar bahwa hutan setempat digerayangi oleh hantu penyihir abad 18.
Image caption
Tiga mahasiswa naik gunung angker dan tak kembali, namun film rekaman mereka ditemukan.
Mereka berencana untuk berkemah di akhir pekan, untuk merekam gambar alam setempat. Tetapi, mereka tidak bisa membaca peta, sama halnya seperti orang yang belum pernah jalan-jalan di daerah pedesaan.
Setelah beberapa malam, mereka mulai mendengar suara-suara mengerikan dan menemukan batu-batu serta tangkai pohon yang disusun dengan cara menyeramkan.
Setelah itu… tidak ada yang tahu apa yang terjadi akhirnya, tapi kita diberi tahu bahwa tiga mahasiswa ini hilang, dan hanya rekaman mereka yang ditemukan.
Di Sundance Festival, tempat film ini pertama diputar bulan Januari 1999, hal yang mengejutkan penonton adalah bahwa film ini terlhat sangat asli.
Ada sebuah film, Last House on the Left, yang terkenal untuk slogannya 'supaya anda tidak pingsan, ulang-ulang saja saja mantra: ini hanya film'.
Tetapi, penulis dan sutradara Blair Witch, Danel Myrick dan Eduardo Sanchez ingin mengirim pesan kebalikannya. Mereka ingin penonton untuk membayangkan bahwa Blair Witch bukan film, tapi kenyataan yang direkam dalam bentuk film dokumenter!
Pemeran-pemeran Blair Witch mengimprovisasi dialog mereka, dan juga menggunakan nama asli mereka –Heather Donahue, Michael C Williams dan Joshua Leonard.
Mereka juga mengambil rekaman filmnya selagi mendaki gunung. Myrick dan Sanchez meninggalkan tanda-tanda untuk memberi instruksi untuk ke mana mereka harus pergi dan yang harus mereka lakukan selanjutnya, tetapi, mereka tak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Image caption
Paranormal Activity kemudian mengikuti jejak sukses film rekaman temuan.
Jadi keletihan dan stress mereka memang asli. Ini tidak ada di Paranormal Activity.
“Blair Witch memiliki campuran akting dan orisinalitas yang aneh. Pada saat karakter-karakternya menemukan bahwa ada benda-benda aneh yang menggantung dari sebuah pohon, para pemerannya baru mengetahuinya saat itu. Pada saat mereka terbangun oleh suara-suara di tengah malam di dalam tendanya, hal itu dilakukan oleh sutradara tanpa memberitahu mereka.
Didukung situs internet
Tentu pemerannya tahu bahwa mereka sedang membuat film. Tetapi, kita bisa melihat bahwa mereka benar-benar bingung. Elemen penemuan inilah yang membuat aktingnya bagus, dan berhasil meyakinkan penonton.
Saya ingat orang-orang pintar melihat Blair Witch tahun 1999 dan menanyakan, ‘itu nyata atau tidak?’”, ucap Mark Kermode, seorang kritik film dan ahli film horor terkemuka.
Perasaan orisinal ini tidak hanya muncul dari filmnya sendiri.
Myrick dan Sanchez membuat situs web yang berisi mitos Blair Witch sampai ke tahun 1700an; ide yang penting dan inovatif untuk film ini. Situs ini juga berisi laporan berita bohongan, wawancara dengan orang-orang yang mengenali karakter-karakternya, dan halaman-halaman dari jurnal milik Donahue. Jutaan orang melihat situs ini, jadi, pada saat mereka menonton filmnya, mereka sudah percaya pada ceritanya.
Image caption
Agar meyakinkan, dibuat situs internet sebagai pelengkap informasi film.
“Pembuat film ini sangat pintar dengan bagaimana mereka mencampurkan fiksi dengan kenyataan”, ucap Kermode. “Mereka membuat film yang biayanya sangat murah dan membuat kampanye pemasaran untuk film ini, dan metode ini kini dicoba untuk ditiru dengan susah payah oleh agen periklanan.
Kampanye pemasaran ini sangat berhasil, sampai Blair Witch memecahkan rekor. Biaya produksi film ini hanya US$30,000, (sekitar Rp416 juta) dan menjadi US$500,000 untuk keperluan pasca produksi. Tetapi, di seluruh dunia, film ini menghasilkan US$250 juta (sekitar Rp3,4 triliun). Melihat sukses ini dan sifat mata duitan Hollywood, sudah pasti banyak sekuel dan tiruan akan dibuat.
Tetapi, ini tak terjadi.
Blair Witch hanya memiliki satu sekuel, yang dikeluarkan tergesa-gesa untuk menyambut Halloween.
Lebih aneh lagi, Book of Shadows: Blair Witch 2 kembali menggunakan bentuk film horor biasa yang menggantikan format ‘rekaman temuan’.
Momentum tepat
Meskipun Blair Witch memulai ketenaran format ‘rekaman temuan’, adalah REC pada tahun 2007 dan Cloverfield pada tahun 2008 yang menjadikan format ini sebagai format pokok dalam film horor. Ada satu dekade penuh antara Blair Witch dan Paranormal Activity yang dipenuhi film horor sejenis. Selama bertahun-tahun, film buatan Myrick dan Sanchez menjadi kelihatan kecil.
“Menurut saya, fenomena rekaman temuan mendapat dorongan dari 9/11,” ucap Pete Turner, yang menulis buku tentang Blair Witch yang diterbitkan tahun lalu.
“Kita terkejut oleh berapa banyak rekaman amatir yang menangkap peristiwa ini, dan mereka tertarik oleh rekamannya. Hal lain yang mendorong fenomena rekaman temuan adalah peluncuran YouTube tahun 2005. Hanya pada saat itu orang-orang mulai terbiasa melihat orang merekam diri sendiri, berbicara kepada kamera mereka.”
Pada tahun 1999, film horror rekaman temuan lebih aneh dan berani. “Seperti halnya semua film horor yang bagus, Blair Witch sangat tepat waktu,” kata Kermode.
Itu adalah saat tiga mahasiswa bisa pergi mendaki gunung tanpa membawa telepon genggam. Kamera sudah lumayan murah dan bisa dibawa-bawa ke hutan, tapi tidak cukup murah dan portabel sampai membuat semua orang bisa membawa kamera ke hutan. Internet juga masih cukup muda untuk membuat situs internet film ini jadi terasa punya aura misterius.
Orang-orang yang ketakutan
Sesulit-sulitnya mengingat zaman sebelum adanya Wikipedia, Facebook atau Twitter, jelas internet pada masa tahun 1999 masih merupakan tempat menarik, tempat informasi mudah didapat tetapi sulit dibuktikan.
Ini juga zaman saat reality show Big Brother baru mulai di Belanda, dan I’m a Celebrity, Get Me Out of Here belum dipikirkan oleh siapapun. Ini salah satu alasan mengapa Blair Witch sangat beda dengan semua film horror rekaman temuan yang lain. Dia lahir pada zaman transisi antara analog ke digital, antara abad 20 ke abad 21.
Dalam hal film horor, Blair Witch juga muncul pada saat yang tepat.
“Kalau kita lihat film-film horror lain tahun itu,” kata Turner, “ada The Sixth Sense dengan Bruce Willis, The Haunting karya Jan de Bont dengan Liam Neeson dan Catherine Zeta-Jones, dan ada juga The Mummy dengan Brendan Fraser dan Rachel Weisz.
Film-film horror penuh efek khusus komputer (CGI) dan bintang-bintang besar, dan mencoba mendapat rating PG13, yang artinya untuk penonton remaja. Penonton film horor sudah muak. Mereka siap untuk kualitas rendah buruk rupa Blair Witch.”
Enam belas tahun kemudian, mudah saja melupakan betapa unik film ini.
“Kita semua sudah terbiasa pada hal-hal seperti itu sekarang. Tapi, melihat film yang diambil di kamera video di bioskop tahun 1999 benar-benar aneh, dan bisa berhasil. Itulah yang terpenting dalam film horror: berhasil atau tidak. Saya tahu itu agak sombong untuk mengatakan bahwa Blair Witch tidak semengerikan itu."
"Tapi, saya bisa bilang bahwa film itu berhasil, karena saya ingat melihatnya untuk pertama kali, dan saya ingat melihat orang-orang benar-benar ketakutan,” ujar Mark Kermode.
0
1.5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan