Meski bukan sebuah pabrik milik negara, namun kisah kebakaran Pabrik Mesiu di Bandung ini sungguh legendaris. Sebenarnya bukan hanya di pabrik ini kebakaran terjadi, namun hampir di seluruh wilayah Bandung, sehingga terciptalah sebuah istilah “Bandung Lautan Api” beserta lagu “Halo Halo Bandung” untuk mengenangnya.

Pabrik Mesiu merupakan pabrik senjata yang dimiliki oleh Sekutu. Mengingat proklamasi yang sudah diproklamirkan oleh Bung Karno, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) ingin meraih kembali kota Bandung yang dikuasai oleh para sekutu. Dilansir dari mediaindonesia.com, akhirnya, hal tersebut diawali dengan dibakarnya Pabrik Mesiu oleh dua orang anggota TKR, Muhammad Toha dan Ramdan yang lalu ikut terbakar di dalamnya.

Bagaimana jadinya jika sebuah pabrik petasan meledak layaknya petasan yang diproduksinya? Inilah yang dialami oleh Pabrik Hidup Sentosa yang terletak di Brebes, Jawa Tengah. Ledakannya terdengar hingga 2 km jauhnya.

Kobaran api yang berasal dari pelataran dengan cepat menyulut beberapa kembang api yang telah diproduksi, sehingga menyebabkan sebuah ledakan dahsyat. Hal tersebut menyebabkan bangunan pabrik hancur total, dinding dan atapnya sudah tidak berbentuk. Tragisnya, 18 orang pekerja pabrik tewas dan 40 lainnya mengalami luka bakar yang serius.

Tragedi yang dialami sebuah pabrik sandal jepit di Kali Deres, Jakarta Barat tidak begitu saja berhenti. Sebuah kebakaran yang mengambil alih bangunan gedung belum bisa dipadamkan hingga 5 hari. Hal tersebut tentu saja menuai kerugian yang besar.

Namun, kerugian material itu tidak sebanding dengan korban jiwa yang melayang. Meski hanya 4 orang yang dinyatakan meninggal dunia dengan jasad yang sudah tidak berbentuk, cerita di baliknya membuat hati kita menjerit. Satu dari korban yang diwartakan oleh kompas.com akan menikah pada tahun tersebut, sedang satunya lagi sedang hamil tua anak keduanya.

Rupanya setiap tahun sang jago api banyak melahap harta benda yang dimiliki tanah air. Setelah satu tahun berlalu dari kebakaran Pabrik Swallow di Jakarta Barat, kembali lagi terjadi di Cilacap, Jawa Barat. Kebakaran ini terjadi karena ada tangki minyak yang bocor.

Belum berhasil dipadamkan selama beberapa hari, asap hitam yang mengepul di TKP bisa dilihat dari 20 km jauhnya. Serta panas apinya juga bisa dirasakan hingga 2 km dari sana. Meski tidak ada korban jiwa, efek dari kebakaran ini juga menimbulkan problema bagi masyarakat yang berada di sekitaran TKP dan disebut sebagai tragedi si jago api terdahsyat.

Berbeda dari kebakaran Pabrik Swallow serta Kilang Minyak di Cilacap yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memadamkannya, tragedi di Bekasi ini memiliki waktu yang cukup singkat. Dilansir dari liputan6.com, ledakan terjadi dalam kurun waktu 3 sampai 4 detik dan dalam waktu cukup singkat pula bisa dipadamkan.

Dikarenakan ledakan tersebut datang secara tiba-tiba, sehingga tidak ada peringatan dari pusat untuk mengerahkan para pekerja segera keluar dari gedung. Alhasil, dua orang pekerja tewas di tempat dan 28 lainnya ketika dilarikan menuju rumah sakit. Selain itu, masih ada 40 pekerja lainnya yang terjangkit luka bakar serius. Diketahui bahwa kebakaran ini disebabkan oleh kelalaian pekerja serta manajer untuk mengganti flexible tube.

Lagi-lagi sebuah ledakan terjadi di pabrik petasan PT Panca Buan Cahyadi di Kosambi, Tangerang baru-baru ini. Kebakaran ini menewaskan 47 karyawan yang sedang bekerja pada waktu itu. Mirisnya lagi, masih ada beberapa korban yang belum dikenali identitasnya.

Peringatan kebakaran sudah dicanangkan, para pekerja pun telah mendengar beberapa kali letusan sehingga mereka berlarian menyelamatkan diri. Sayangnya, pintu keluar dalam pabrik tersebut hanya satu, sehingga otomatis mereka harus berebut. Banyak yang tidak terselamatkan karena ada pintu yang terkunci serta terhalang mesin dan banyak meja.