Setiap tahun di bulan Oktober, orang-orang di Amerika dan beberapa negara Eropa lainnya akan meletakkan sebuah Labu yang diukir diberanda rumahnya untuk menyambut bulan Hallowen. Labu itu akan diukir seperti wajah orang yang sedang menyeringai dengan isi yang dikosongkan dan diletakkan lilin didalamnya. Sebuah benda yang wajib ada disetiap rumah yang akan menyambut perayaan Hallowen yang proses pembuatannya akhirnya menjadi suatu acara yang menyenangkan pada bulan itu. Pada masa ini, tokoh labu itu dikenal orang dengan sebutan Jack-O-Lanterns yang pada awalnya berasal dari sebuah dongeng lokal dari Irlandia. Salah satu tradisi yang dibawa oleh imigran Irlandia ke Amerika hingga akhirnya melekat menjadi salah satu ciri khas festival Hallowen di Amerika.

Sebenarnya kegiatan membuat ukiran buah Labu tersebut berasal dari mitos Irlandia tentang seorang yang dijuluki "stingy Jack" atau "Si Jack yang kikir". Alkisah, Stingy Jack mengajak sang setan untuk minum bersamanya. Sesuai dengan julukannya, Stingy Jack merasa keberatan untuk membayar minuman mereka sehingga ia membujuk si setan untuk mengubah dirinya menjadi uang koin agar bisa membayar minuman tersebut. Si setan pun menuruti kemauan si Jack dan merubah dirinya menjadi sebuah koin, tapi ternyata setelah berubah menjadi koin Stingy Jack tidak mau membayar tapi malah mengantongi koin tersebut disakunya. Karena di saku Stingy Jack juga terdapat sebuah salib perak, maka si setan tidak dapat berubah wujud kembali ke bentuk semulanya. Pada akhirnya Stingy Jack tetap melepas si setan namun dengan syarat kalau si setan tidak boleh mengganggunya samapi 1 tahun dan walaupun suatu saat meninggal si setan tidak boleh mengambil jiwanya. dan si setan pun setuju. Tahun berikutnya si setan pun mengunjungi Stingy Jack, namun sekali lagi Stingy Jack berhasil mengelabui si setan dengan cara meminta si setan memanjat ke sebuah pohon untuk mengambil buah. Dan ketika setan masih berada diatas pohon, Stingy Jack pun mengukir sebuah bentuk salib di pohon tersebut sehingga si setan tidak berani untuk turun dari pohon itu. Sekali lagi Stingy Jack membebaskan si setan dengan syarat tidak akan menganggu Stingy Jack sampai dengan 10 tahun kedepan sampai akhirnya Stingy Jack pun meninggal. Masih menurut mitos, Tuhan pun tidak mengijinkan jiwa Stingy Jack masuk ke surga karena sifatnya yang buruk ketika masih hidup. Sementara si setan pun kecewa karena dia pernah berjanji tidak akan mengambil jiwa Stingy Jack untuk dibawa ke Neraka. Karena tidak bisa dibawa keneraka, maka setan memutuskan mengirim Stingy Jack pergi dikegelapan malam dengan hanya penerangan sebuah bara yang menyala untuk menyinari jalannya. Stingy Jack pun menaruh bara menyala tersebut kedalam sebuah lobak yang sudah diukirnya dan semenjak saat itulah Stingy Jack berjalan menggentayangi bumi dengan lenteranya. Orang Irlandia pun mulai menyebut penampakan hantu Stingy Jack sebagai hantu "Jack si lentera" atau "Jack-O-Lantern".

Di Irlandia dan Skotlandia, orang - orang mulai membuat lentera Jack versinya sendiri dengan mengukir Lobak atau Kentang dengan tambahan bentuk wajah yang menyeringai dan menaruhnya di jendela atau pintu beranda rumah dengan harapan akan mengusir hantu Stingy Jack tadi ataupun setan-setan yang bergentayangan.

Sementara orang - orang di Inggris menggunakan buah Bit yang besar untuk membuat lentera Jack ini. Dan ketika orang - orang Inggris berimigrasi ke daratan Amerika, mereka membawa serta budaya ini dan menemukan buah Labu, buah asli Amerika adalah bahan yang cocok untuk membuat lentera Jack tersebut. Jadi pada awalnya Jack-O-Lantern menggunakan buah Lobak atau kentang untuk pembuatannya.