TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PresidenJoko Widodo mengeluhkan pemerintah daerah yang gemar menyimpan APBD di perbankan dan akhirnya menyebabkan penyerapan anggarannya menjadi rendah.

"Jangan sampai kita sudah transfer, kita mencari penerimaan dari pajak itu sulit, ketika ditransfer ke daerah duitnya tidak digunakan tetapi diparkir di bank. Kejar dinas-dinas itu agar uangnya segera digunakan," tutur Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10/2017).‎

Menurut Jokowi, jika APBD digunakan dengan cepat dan tepat maka dana tersebut akan berputar ke masyarakat, yang ujungnya nanti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional seiring meningkatnya daya beli masyarakat.

"Kita akan mencari sistem yang nanti bisa kelihatan dana parkir yang nyantol terus. Ditransfer tapi diparkir terus, segera gunakan, cairkan, APBD itu biar cepat beredar di masyarakat," papar Jokowi.

Jokowi pun menyebutkan sejumlah pemda yang telah menyerap APBD dengan baik, seperti Kota Pariaman mencapai 87 persen, Kab‎upaten Tasikmalaya sebesar 76 persen, Garut 65 persen, Ciamis 60,6 persen.

"Ini berarti kerjaannya ngebut dan yang serapannya rendah saya masih ragu, masa serapannya baru 10 persen, 11 persen, 13 persen, saya enggak usah bacakan, saya hanya geleng-geleng saja," tutur Jokowi.

Kemudian Jokowi mengapresiasi kepala daerah yang mampu memanfaatkan dana desa dengan baik, dimana telah dibangun jalan sepanjang 679 kilo meter dan jempatan 1.975 meter.

"Ini dikerjakan dalam tiga tahun setelahdana desa diadakan, ini Kabupaten Tulungagung," ucap Jokowi.

http://m.tribunnews.com/bisnis/2017/10/24/jokowi-keluhkan-kepala-daerah-gemar-simpan-apbd-di-bank

Oh kirain yg sisa apbdnya banyak itu yg bagus