Quote:
Bisnis.com, JAKARTA—Peritel segera menyusun strategi bisnis baru dengan mentransformasikan bisnis department store agar tetap bertahan di tengah kompetisi yang kian ketat dengan masuknya platform dagang digital atau eS E N S O Rmerce.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan pengelola toko serba ada atau department store mesti mengikuti perubahan perilaku konsumen agar bisa tetap bertahan.
Strategi yang dapat dilakukan misalnya dengan mengembangkan platform online, menerapkan sistem Online to Offline (O2O), atau membuat konsep toko yang lebih menarik serta spesifik.
“Mungkin konsumen sudah tidak terlalu suka toko yang besar dan [produknya mesti] lebih fokus,” ujar dia kepada Bisnis, Selasa (24/10).
Saat ini, banyak pengelola toko serba ada yang telah memiliki online shop sendiri, tetapi Aprindo melihat masyarakat tetap lebih tertarik dengan eS E N S O Rmerce atau marketplace lainnya. “Bisa jadi karena variannya begitu banyak,” tambah Tutum.
Di luar persaingan ketat dari eS E N S O Rmerce, belum membaiknya kinerja sektor ritel menjadi penyebab bisnis department store berguguran di Indonesia.
Berdasarkan data The Nielsen Company Indonesia, pertumbuhan ritel modern nasional selama Januari-Agustus 2017 hanya 3%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu kenaikannya mampu mencapai 10%.
Seperti diketahui, sejumlah peritel memutuskan menutup gerai department store-nya dalam beberapa bulan terakhir.
Sumber:
http://koran.bisnis.com/read/2017102...toko-serba-ada
Sumber Video:
http://tv.bisnis.com/youtube/e7XvCK2QoSU