- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rektor angkat bicara soal tindakan represif satpam USU


TS
hantupuskom
Rektor angkat bicara soal tindakan represif satpam USU
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof DR Runtung Sitepu, SH.MHum akhirnya angkat bicara terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh Satuan Pengamanan (Satpam) terhadap Imanuel Silaban, mahasiswa fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang hingga Senin (22/10) siang masih terbaring Kritis di Rumah Sakit Colombia karena pendarahan di bagian kepala.
Disampaikan oleh Runtung, aksi kekerasan berawal dari keresahan kampus USU terhadap penyalahgunaan fasilitas gedung yang selama ini dipakai mahasiswa untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi lokasi pemakaian narkoba. Dengan alasan tersebut, pihak USU kemudian mengambil inisiatif untuk memperbaiki kondisi tersebut, salah satunya dengan melakukan rehab gedung.
Runtung juga mengaku bahwa pihak kampus sudah memberikan sosialisasi kepada mahasiswa agar tidak menggunakan tempat tersebut sebab akan direhab. Namun himbauan tersebut tidak digubris. Dalam pengakuan Runtung, bahkan mahasiswa menantang satpam kampus bahkan memukuli satu satpam yang bertugas saat itu.
"Saya tidak ingat nama satpamnya, dia dipukuli, padahal mereka hanya menghimbau agar tempat tersebut dikosongkan," aku Runtung.
Atas kejadian tersebut, dirinya telah menyarankan agar satpam yang terkena pukulan membuat pengaduan ke pihak berwajib dan jangan melakukan aksi balasan kepada mahasiswa. pada kenyataannya, satpam USU membandel dan tetap mencari mahasiwa yang telah menantangnya.
Alhasil, pada kamis (19/10) malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, Imanuel yang hendak berniat pulang dari kampus bersama temannya Frima.Imanuel terkepung dan lari masuk ke gedung FIB, hingga akhirnya ditemukan satpam dan menjadi bulan-bulanan para satpam hingga kritis.
Runtung sendiri turut menyesalkan adanya tindakan kekerasan dari satpam USU ini. Disampaikannya bahwa satpam yang melakukan kekerasan terhadap Imanuel akan menerima sanksi hukum dan kepolisian serta pihak USU juga akan memberikan sanksi administratif berupa penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun.
Imanuel sendiri disebutkan Runtung merupakan mahasiswa USU yang sudah dinyatakan Drop Out (DO) terhitung 17 Oktober 2017 dengan sebab tidak memenuhi angka kredit minimal sesuai dengan lama masa studi.
Namun, pernyataan Runtung tersebut disanggah oleh Wakil Presiden Mahasiswa USU, Hendra Boang Manalu yang mempertanyakan surat DO yang hingga saat ini belum diterima oleh pihak Imanuel
"Kalau dia DO, harusnya ada surat resmi dari USU. Suratnya sampai sekarang belum dikasih," ujar Hendra seperti dilaporkan Kontributor elshinta, Prasetyo.
Ia juga mengecam dan sangat menyesalkan sekali tindakan represif satpam USU terhadap. Imanuel. Hendra menilai, setiap permasalahan harusnya dapat diselesaikan dengan cara yang baik, apalagi negara memiliki hukum untuk mengatur segala hal.
"Apapun kesalahan mahasiswa tidak perlu tindakan refresif," ujar Hendra.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Rektor USU, Runtung Sitepu menjadwalkan pertemuan antara pihak USU dengan korban pada hari Jumat (27/10) mendatang. Lagi, Hendra mengaku merasa tidak yakin akan bisa terlaksana.
"Saya pikir, apa bisa si Nuel bisa menghadiri menghadiri pertemuan tersebut sedangkan Nuel belum sadar," tutur Hendra tidak yakin dengan pertemuan tersebut.
Kondisi Imanuel saat ini sangat memprihatinkan, ia kritis karena pendarahan otak dan tulang belakang yang retak. Saat ini, Imanuel masih dirawat di Rumah Sakit Colombia Asia. Untuk pembiayaan perawatan, baik Runtung maupun Hendra mengakui ditanggung sepenuhnya oleh USU.
REDAKSI-SIK
Sumur:
http://m.elshinta.com/news/124703/2017/10/23/rektor-angkat-bicara-soal-tindakan-represif-satpam-usu
DO tanggal 17oktober dan sudah diberitahukan ke yg bersangkutan
Bikin masalah dihari setelah DO
Di USU kena SP3 baru DO, sebelum diputuskan DO diberitahukan ke mahasiswa yg bersangkutan
Kata org dalem udah ditawarin pindah ke d3 klo mau ttp jd mahasiswa USU klo ttp bertahan jd mahasiswa S1 bakal DO dan yg bersangkutan menolak
Security yg dipukul kepalanya bocor, teman2 security bales dendam
Ntuh orang malah ttp dtg ke kampus
Dan terjadilah pristiwa berdarah
Security melakukan kesalahan fatal karna gebukin ntuh anak ditambah lg ntuh anak skrg sekarat jd panjang dah urusan
Klo ditangkep dan diserahkan ke wereng gak bakal gini endingnya

Disampaikan oleh Runtung, aksi kekerasan berawal dari keresahan kampus USU terhadap penyalahgunaan fasilitas gedung yang selama ini dipakai mahasiswa untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi lokasi pemakaian narkoba. Dengan alasan tersebut, pihak USU kemudian mengambil inisiatif untuk memperbaiki kondisi tersebut, salah satunya dengan melakukan rehab gedung.
Runtung juga mengaku bahwa pihak kampus sudah memberikan sosialisasi kepada mahasiswa agar tidak menggunakan tempat tersebut sebab akan direhab. Namun himbauan tersebut tidak digubris. Dalam pengakuan Runtung, bahkan mahasiswa menantang satpam kampus bahkan memukuli satu satpam yang bertugas saat itu.
"Saya tidak ingat nama satpamnya, dia dipukuli, padahal mereka hanya menghimbau agar tempat tersebut dikosongkan," aku Runtung.
Atas kejadian tersebut, dirinya telah menyarankan agar satpam yang terkena pukulan membuat pengaduan ke pihak berwajib dan jangan melakukan aksi balasan kepada mahasiswa. pada kenyataannya, satpam USU membandel dan tetap mencari mahasiwa yang telah menantangnya.
Alhasil, pada kamis (19/10) malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, Imanuel yang hendak berniat pulang dari kampus bersama temannya Frima.Imanuel terkepung dan lari masuk ke gedung FIB, hingga akhirnya ditemukan satpam dan menjadi bulan-bulanan para satpam hingga kritis.
Runtung sendiri turut menyesalkan adanya tindakan kekerasan dari satpam USU ini. Disampaikannya bahwa satpam yang melakukan kekerasan terhadap Imanuel akan menerima sanksi hukum dan kepolisian serta pihak USU juga akan memberikan sanksi administratif berupa penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun.
Imanuel sendiri disebutkan Runtung merupakan mahasiswa USU yang sudah dinyatakan Drop Out (DO) terhitung 17 Oktober 2017 dengan sebab tidak memenuhi angka kredit minimal sesuai dengan lama masa studi.
Namun, pernyataan Runtung tersebut disanggah oleh Wakil Presiden Mahasiswa USU, Hendra Boang Manalu yang mempertanyakan surat DO yang hingga saat ini belum diterima oleh pihak Imanuel
"Kalau dia DO, harusnya ada surat resmi dari USU. Suratnya sampai sekarang belum dikasih," ujar Hendra seperti dilaporkan Kontributor elshinta, Prasetyo.
Ia juga mengecam dan sangat menyesalkan sekali tindakan represif satpam USU terhadap. Imanuel. Hendra menilai, setiap permasalahan harusnya dapat diselesaikan dengan cara yang baik, apalagi negara memiliki hukum untuk mengatur segala hal.
"Apapun kesalahan mahasiswa tidak perlu tindakan refresif," ujar Hendra.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Rektor USU, Runtung Sitepu menjadwalkan pertemuan antara pihak USU dengan korban pada hari Jumat (27/10) mendatang. Lagi, Hendra mengaku merasa tidak yakin akan bisa terlaksana.
"Saya pikir, apa bisa si Nuel bisa menghadiri menghadiri pertemuan tersebut sedangkan Nuel belum sadar," tutur Hendra tidak yakin dengan pertemuan tersebut.
Kondisi Imanuel saat ini sangat memprihatinkan, ia kritis karena pendarahan otak dan tulang belakang yang retak. Saat ini, Imanuel masih dirawat di Rumah Sakit Colombia Asia. Untuk pembiayaan perawatan, baik Runtung maupun Hendra mengakui ditanggung sepenuhnya oleh USU.
REDAKSI-SIK
Sumur:
http://m.elshinta.com/news/124703/2017/10/23/rektor-angkat-bicara-soal-tindakan-represif-satpam-usu
DO tanggal 17oktober dan sudah diberitahukan ke yg bersangkutan
Bikin masalah dihari setelah DO
Di USU kena SP3 baru DO, sebelum diputuskan DO diberitahukan ke mahasiswa yg bersangkutan
Kata org dalem udah ditawarin pindah ke d3 klo mau ttp jd mahasiswa USU klo ttp bertahan jd mahasiswa S1 bakal DO dan yg bersangkutan menolak
Security yg dipukul kepalanya bocor, teman2 security bales dendam
Ntuh orang malah ttp dtg ke kampus
Dan terjadilah pristiwa berdarah
Security melakukan kesalahan fatal karna gebukin ntuh anak ditambah lg ntuh anak skrg sekarat jd panjang dah urusan
Klo ditangkep dan diserahkan ke wereng gak bakal gini endingnya

Diubah oleh hantupuskom 23-10-2017 21:09
0
1K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan