Untuk mereka yang berdomisili di bandung mungkin familiar dengan salah satu program radio Nightmare Side, sebuah program radio Ardhan yang menceritakan cerita-cerita seram yang disiarkan setiap malam jumat jam 10 hingga jam 12 malam.
Tagline dari program ini sejak pertama kali saya mendengarkannya masih sama, program diawali dengan warning dari penyiar yang berbunyi "ingat.. jangan pernah mendengarkan nightmare side ini.. sendirian". Ya, seharusnya memang saya mendengarkan apa yang dikatakan penyiar tersebut, karena saya pernah mencoba mendengarkan program ini kala sendirian, dan pengalaman itu masih sangat teringat di dalam benak saya.

Dulu, ketika saya masih mengemban ilmu di salah satu universitas di Bandung, saya mengontrak sebuah rumah bersama kedua orang teman saya. Oh iya, perkenalkan dulu nama saya Aldy, dan saya tinggal bersama kedua teman saya Tara dan Alan. Kami bertiga hampir tidak pernah terlewat mendengarkan acara radio kesukaan kami itu, karena memang kami bertiga menyukai hal-hal yang berbau horror, misteri, dan mistis. Tapi jujur, diantara kami bertiga belum pernah ada yang mengalami sendiri pengalaman mistis.

Kamis malam itu hujan turun sangat lebat, saya seorang diri di rumah kontrakan kami, Alan sedang berkunjung ke rumah saudaranya, sedangkan Tara sedang rapat di kampus, sibuk mengurusi acara akbar UKM yang dia ikuti. Jam dinding kala itu, masih sangat teringat bagaimana kedua jarum jam, menunjukkan pukul 21.50. Aku dan Tara sebenarnya sudah janjian untuk mendengarkan program cerita horror tersebut bersama, tapi ia tak kunjung pulang. Karena mata masih belum ada tanda ingin terpejam dan rasa penasaran yang tinggi, aku tak mau melewatkan acara Nightmare Side malam ini. Akhirnya aku putuskan untuk menyalakan fitur radio yang ada pada ponselku, dan memasang headset untuk mulai mendengarkan Nightmare Side. Pas sekali ketika aku menyalakan radio, lagu lingsir wengi yang memang kerap diputar di awal acara Nightmare Side langsung menggema di telingaku, dilanjutkan dengan tagline "ingat.. jangan pernah mendengarkan Nigthmare Side ini.. sendirian"
"Ah elah, lu kata anak kecil pake diingetin begitu. udah aja sih langsung mulai" gumamku mengomentari si penyiar, sebenarnya sebagai salah satu caraku untuk mengurangi rasa takut.

Cerita pertama adalah mengenai kuntilanak yang katanya bergentayangan di sebuah tangga putar di pabrik konveksi Bojongsoang. "Eh bego, deket sini dong" gumam aku mengomentari sekali lagi, ya aku memang kerap suka berkomentar ketika mendengarkan acara ini. Sebenarnya ceritanya tidak terlalu seram, tapi karena settingnya yang kebetulan memang dekat area kampusku, akhirnya aku merinding juga. Ketika cerita pertama selesai dan cerita kedua akan segera dimulai tiba-tiba suara di headset yang aku pasang di telingaku mendadak sunyi. "Wah kenapa nih?" pikirku. Aku segera menyalakan layar handphone ku dan mencari tau kenapa suara bisa hilang, tiba-tiba ketika aku akan membuka layar password, suara muncul. Tapi aneh suara yang muncul justru suara lagu sundaan, sejak kapan memang ada lagu sundaan di acara Nightmare. Aku buka layar ponselku dan kubuka aplikasi radio, wah ternyata channelnya berganti sendiri. Heran juga, apa mungkin ini karena di luar sedang hujan deras?
Channel lalu aku ganti ke frekuensi radio Ardhan untuk kembali mendengarkan Nightmare Side, tapi ketika frekuensi ku kembalikan, tidak ada suara. Dan tiba-tiba frekuensi kembali ke stasiun radio yang menayangkan lagu sundaan tadi secara otomatis. Wah ada yang gak beres nih, daripada tambah parno, akhirnya aku putuskan untuk mematikan radio saja dan menunggu temanku si Tara pulang. Tak lama kemudian terdengar suara kunci dibuka dari pintu depan, dan ternyata benar itu memang Tara.
"Lama kali maneh?" tanyaku
"iya kan ujan" jawabnya
"kok kering-kering aja badan maneh?"
"dianterin" jawabnya sembari nyelonong ke kamar aku. Akhirnya aku putusnya untuk menyalakan radio, dan ternyata siaran Nightmare Side masih ada.
Ketika siaran sudah selesai kulihat si Tara sudah tertidur di belakangku. Yasudah aku matikan saja radionya.