Anies Baswedan Usai Membuka Acara Korpri (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan proses relokasi warga di sekitar bantaran kali bergantung pada kasus. Menurutnya tak semua warga sepanjang bantaran kali akan direlokasi ke rusun yang tersedia di beberapa titik Ibu Kota.

Anies berpendapat, solusi relokasi dipilih untuk menyelesaikan beberapa kasus tertentu. Karena setiap kasus memiliki solusi tersendiri dan tak semua bisa digeneralisir dengan hanya memindahkan warga ke rusun.

"Semuanya dibicarakan, solusinya itu tidak harus setiap orang pindah jauh, setiap kasus beda-beda, karena itu saya selalu sampaikan, penyelesaian masalah atau kasus tidak bisa sama untuk semuanya, namanya juga kasus," ujar Anies Baswedan usai mengikuti kegiatan Tea Walk di Gunung Mas, Puncak, Cisarua, Bogor, Sabtu (21/10).

Menurut Anies solusi relokasi harus mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kondisi lahan serta tingkat kepadatan dari lokasi penduduk. Setelah keduanya dipertimbangkan, kata Anies, barulah dapat diputuskan apa warga harus direlokasi atau tidak.

"Jadi untuk tiap kasus kita lihat lahan di sana seperti apa, besarannya seperti apa, kemudian tingkat kepadatannya bagaimana, jadi jangan semua orang harus pindah ke rusun," ujarnya.
Anies menambahkan, tak jarang keputusan relokasi pun datang dari permintaan warga, karena mereka menganggap kondisi bantaran sungai dekat lokasi tempat tinggal mereka sudah tak layak.


Salah satu sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta (Foto: Utomo Priyambodo/kumparan)

"Bicara dengan mereka, contohnya kemarin saja saya datang saya lihat hampir semua katakan iya ini pak harus dilebarkan, mau tidak mau. Sungai lebarnya 6 meter sekarang lebarnya tinggal 2 meter. Jadi harus bicara," ucap Anies.

Namun dia menganggap saat ini pengerukan menjadi solusi terbaik. setidaknya untuk mengurangi dampak dari banjir tahunan yang hampir setiap tahun singgah di Ibu Kota. Sementara pelebaran sungai, menurut Anies, terlalu memakan waktu, mengingat musim hujan yang akan segera tiba.

"Yang urgent sekarang keruk dulu. Karena untuk pelebaran perlu waktu, sekarang keruk dulu sambil satu persatu kita pastikan lebar sungainya memadai untuk air lewat," tutupnya.