- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nilai tukar USD ke IDR ngaruh gak sama tingkat suku bunga kredit bank??


TS
danuace
Nilai tukar USD ke IDR ngaruh gak sama tingkat suku bunga kredit bank??

Suddenly pada suatu siang ada seorang temen yang tiba2 bertanya kepada gw mengenai fenomena nilai tukar USD/IDR yg akhir2 ini sering jadi topik pembicaraan. Entah emang karena gw kerja di bank atau emang paling (keliatan) sok tau sm masalah ekonomi sih jadi nama gw yg disebut.
Topik ini gak cuma menarik diperbincangkan oleh pengusaha2 yang emang sering berkutat sama valuta yang dianggap paling aman seantero jagat raya itu tapi ibu2 pengajian (mungkin) udah mulai membicarakan fenomena ini.
Sebelum ngomong lebih jauh kita cari tau dulu yuk apaan sih nilai tukar USD/IDR itu. Jadi gini, menurut kesok-tauan gw, anggep aja uang dollar itu jeruk. Buat membeli sebuah jeruk diperlukan IDR. Ketika harga jeruk semakin mahal, IDR yang dibutuhkan semakin banyak. Sesimple itu kok. Sekarang pertanyaan selanjutnya, kenapa jeruknya jadi lebih mahal? udah banyak deh bahasan orang2 yg lbh pinter mengenai itu. Yang paling gw suka sih penjelasannya Bpk. A. Tony Prasetiantono disini
Okey balik lagi ke jeruk eh ke USD eh tadi kan asumsinya jeruk yak. Kalo menurut logika gw yg termasuk awam ini sih mahal atau nggknya sebuah barang (harga) terkait langsung sama yang namanya supply (penawaran) dan demand (permintaan). Udah wajib hukumnya kalo yang namanya supply lebih besar daripada demand berarti harganya semakin murah. Nah kalo demand lebih besar daripada supply ya harganya jadi lebih mahal. udah deh mau dibolak baik kaya gimana ya udah kaya gitu hukumnya.
Kalo yang nyari jeruk jadi banyak banget karena, entahlah,(mungkin) khasiat jeruk bisa buat awet muda. Sementara jumlah jeruk ya ga bertambah signifikan maka bisa disimpulkan harganya si jeruk akan lebih mahal.
Jadi tingginya harga USD (bila dibeli pake IDR) ya alesan utamanya karena USD lagi banyak peminat sementara yang bisa menghasilkan USD ya cm pemerintah Amerika.
End of discussion.
Sekarang kita ngomongin tingkat suku bunga kredit bank. Kalo ditanya bank, pasti orang pada umumnya (termasuk gw yang dulu ga pernah kepikiran kerja di bank) yg ada di pikirannya ya cabang operasional. Sebenernya bank sendiri mempunyai fungsi utama yaitu lembaga intermediary. Uopooooo ikuuuuu.
Jadi gini, bank itu sebenernya mengumpulkan uang dari orang2 yang memiliki kelebihan uang, yang dimaksud berlebih bukan berarti orang kaya ya, tapi uang yang dimilikinya itu lebih banyak daripada uang yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari2.
Jadi orang tersebut menyimpan “kelebihan” uang tersebut di bank biar aman, daripada di bawah bantal hehe… sekaligus biar dapet bunga juga (bunga dana).
Nah dari uang tersebut, bank akan menyalurkan ke orang yang membutuhkan “dana segar” baik untuk keperluan produktif atau konsumtif. Dari kegiatan minjemin duit itu, bank akan membebankan bunga (bunga kredit) kepada si peminjam. Bunga itu buat bayar bunga orang yang punya “kelebihan” duit tadi, ngasi makan pegawai2 bank kaya gw ini daaannnn ngambil keuntungan.
Jadi bunga kredit mau ga mau harus ngikutin bunga dana karena salah satu kewajiban bank ya bayar bunga dana, kalo bunga dana lbh gede drpd bunga kredit nombok dong hehe….
Kalo margin apalagi gaji pegawai bank kaya gw ini mah relatif stabil jadi kenaikannya ga terlalu signifikan.
Bisa kita simpulin kenaikan bunga kredit paling besar disebabkan sm bunga dana.
Pertanyaan selanjutnya adalah Apa yang menyebabkan bunga dana meningkat sehingga menyebabkan bunga kredit meningkat juga?
Nah kalo ngomongin bunga dana agak tricky kalo gw bilang. Kenapa tricky? krn banyak banget pihak yang emng punya kepentingan disitu.
Oke gw jelasin satu2 pihak mana yang punya kepentingan. Baris yang rapi ya. Muehehe....
1. Bank itu sendiri
Spoiler for bank:
Bank diwajibin sama BI buat menjaga likuiditas. apa itu likuiditas? masalah utama waktu tahun 98 hehe…
singkatnya gini, kalo kita sebagai pemilik dana yang nabung di bank, kan pasti punya pemikiran kalo sewaktu2 gw butuh dana yang gw taro di bank tadi bisa gw ambil.
Kalo si bank meminjamkan seluruh uang pemilik dana melalui kredit, Bank tdk mampu memberikan hak nya pemilik dana kalo sewaktu2 dy butuhin. Makanya bank sendiri punya kepentingan untuk menjaga ketersediaan dana (yang biasanya disebut likuiditas) biar sewaktu2 pemilik dana mau ngambil dananya ya bank bs ngasih.
Nah ketika likuiditas sebuah bank itu menurun, cara tercepat untuk meningkatkan likuiditas ya menaikkan suku bunga dana. Jadi pemilik dana akan dengan senang hati menyimpan uangnya di bank karena mendapatkan bunga lebih besar.
2. Pemerintah
Spoiler for pemerintah:
Lah apa hubungannya pemerintah sama orang nabung? pemerintah kan pengen harga barang di dalam negeri stabil karena kalo ga stabil rakyatnya bisa ngomel2. Nah salah satu penyebab harga barang naik karena banyaknya uang yang beredar. Fenomena ini kita sebut dengan inflasi.
Kalo kata wikipedia sih gini pengertiannya inflasi : suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Sebagai penentu kebijakan moneter, pemerintah melalui BI bisa menaikkan suku bunga Bank Indonesia (SBI) sehingga secara ga langsung bank2 akan menaikkan bunga dana. Sooo pemilik dana akan dengan senang hati naro uangnya di Bank karena bunganya lebih besar.
3. Pemilik dana
Spoiler for pemilik dana:
Yaiyalah pemilik dana punya kepentingan, kan dia yang punya uang, otomatis kalo bunga dana naik yang menikmati keuntungan dia sendiri.
Balik lagi ke topik utama, jadi apa hubungannya nilai tukar sama bunga kredit dong. jawabannya ya ga berhubungan secara langsung.
TAPI secara ga langsung ada hubungannya.
Ketika nilai kurs USD/IDR itu naik, dampak langsung yang bakal kerasa sama kaum borjuis macam kita2 ini adalah barang2 impor yang selama ini dikonsumsi menjadi lebih mahal. Banyak banget barang2 impor di Indonesia, gadget2 mulai dari handphone sampe laptop, baju yang kita pake terutama yang ada tulisannya made in China sampe buah2an, daging sapi dan beras diimpor juga lho.
Nah dengan lebih mahalnya harga barang impor, maka BISA JADI akan menyebabkan inflasi seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Maka sebagai penentu kebijakan moneter, pemerintah akan menaikkan SBI sehingga secara ga langsung akan meningkatkan tingkat suku bunga kredit.
Tapi sekali lagi belum tentu juga pemerintah langsung menaikkan SBI, karena belum tentu peningkatan kurs ini jadi menyebabkan inflasi ATAU inflasi nya dianggap sudah tidak terkendali lagi. Nah sekarang kita cari tau yuk berapa tingkat inflasi Indonesia saat ini. Kalau di situs resmi BI disini tingkat inflasi Indonesia selama tahun 2015 berada di kisaran 6-7.5% jadi masih bisa dikategorikan sebagai inflasi ringan (<10%). Jadi bisa diambil kesimpulan kalo dalam waktu dekat sih kenaikan kurs ini belum bs jadi penyebab pemerintah meningkatkan SBI sehingga tidak meningkatkan suku bunga kredit Bank.
SO guys sekian penjelasannya ya…
Semoga bermanfaat
Sign Out
Spoiler for JANGAN DIBUKA SERAM:
Diubah oleh danuace 19-10-2017 19:06


nona212 memberi reputasi
1
1.4K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan