Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

basotikusAvatar border
TS
basotikus
Lucunya ‚rakyat‘
Polemik 2 kubu.

Fenomena yg terjadi dalam proses "pendewasaan" pola pikir rakyat memang masih terlihat perlu waktu panjang untuk meraih kesempurnaan proses "pendewasaan" tersebut. dibumbui oleh berita hoax oleh kedua pihak golongan oleh oknum yang tak bertanggung jawab nampaknya disambut "hangat" oleh confirmation bias hampir setiap individu, hingga terbentuk suatu Echo Chamber yg berasaskan confirmation bias.

Dengan ditambah arogansi kedua belah pihak yg sama2 meng-"klaim" Objektif, Elegan, menjunjung Supremasi Hukum dan bergerak atas nama Keadilan. situasi unik pun terjadi, saling "hujat" atas nama pengkoreksian dan "hujat" atas nama pembelaan bukan hal yg baru dalam situasi seperti sekarang bahkan sebuah hal yg "diwajibkan" bagi seseorang dalam menyikapi sebuah issue terbaru yg terjadi.

Maraknya "oknum" yg secara mendadak menjadi paham bidang Linguistik, Hukum, bahkan kebijakan dibidang ekonomi dll membuat mereka menjadi sebuah salah satu diantara dua kelompok "oposisi" dari 2 perspektif yg saling menyerang dengan Thesis dan Anti-Thesis menurut perspektif Echo Chamber mereka.

dalam hal ini mudahlah bagi kita "menakar" Intelektual baik affektif dan kognitif seseorang dari suatu statement-nya sebagai representative Intelektualnya. pentingnya pemahaman diri akan kemampuan berfikir dan keterbatasan wawasan serta perlunya "menginjak" arogansi menjadi hal dasar dalam proses "pendewasaan" pola pikir.

Untuk saat ini cukup siapkan kopi dan ambil pisang goreng dan menyimak baik2 "lucu"-nya proses Polemik 2 kubu.

Fenomena yg terjadi dalam proses "pendewasaan" pola pikir rakyat memang masih terlihat perlu waktu panjang untuk meraih kesempurnaan proses "pendewasaan" tersebut. dibumbui oleh berita hoax oleh kedua pihak golongan oleh oknum yang tak bertanggung jawab nampaknya disambut "hangat" oleh confirmation bias hampir setiap individu, hingga terbentuk suatu Echo Chamber yg berasaskan confirmation bias.

Dengan ditambah arogansi kedua belah pihak yg sama2 meng-"klaim" Objektif, Elegan, menjunjung Supremasi Hukum dan bergerak atas nama Keadilan. situasi unik pun terjadi, saling "hujat" atas nama pengkoreksian dan "hujat" atas nama pembelaan bukan hal yg baru dalam situasi seperti sekarang bahkan sebuah hal yg "diwajibkan" bagi seseorang dalam menyikapi sebuah issue terbaru yg terjadi.

Maraknya "oknum" yg secara mendadak menjadi paham bidang Linguistik, Hukum, bahkan kebijakan dibidang ekonomi dll membuat mereka menjadi sebuah salah satu diantara dua kelompok "oposisi" dari dus perspektif yg saling menyerang dengan Thesis dan Anti-Thesis menurut perspektif Echo Chamber mereka.

dalam hal ini mudahlah bagi kita "menakar" Intelektual baik affektif dan kognitif seseorang dari suatu statement-nya sebagai representative Intelektualnya. pentingnya pemahaman diri akan kemampuan berfikir dan keterbatasan wawasan serta perlunya "menginjak" arogansi menjadi hal dasar dalam proses "pendewasaan" pola pikir.

Untuk saat ini cukup siapkan kopi dan ambil pisang goreng dan menyimak baik2 "lucu"-nya proses tersebut. Ahmad Ibnu Fakhruddin
0
1.4K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan