- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perebutan Pengaruh Soekarwo di Pilkada Jatim


TS
p0congkaskus
Perebutan Pengaruh Soekarwo di Pilkada Jatim
Perebutan Pengaruh Soekarwo di Pilkada Jatim
RILIS.ID, Surabaya— Dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dipastikan akan maju dalam pemilihan kepala daerah Jawa Timur 2018. Adalah Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.
Satu sisi, Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul resmi diusung koalisi PKB-PDIP, disandingkan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Di sisi lain, Khofifah Indar Parawansa berulang kali mengutarakan niatnya kembali maju merebut kursi Jatim 1. Gayung pun bersambut, Partai Demokrat, Golkar, dan NasDem sudah nyatakan dukungan kepada Menteri Sosial era Kabinet Kerja Jokowi-JK ini.
Selain fokus pada mencari dukungan, pengaruh Gubernur Soekarwo merupakan suatu hal yang sangat krusial. Pertanyaanya, siapa yang akan didukung Soekarwo?
Pakar komunikasi politik Unair, Surabaya, Suko Widodo menegaskan, kemungkinan besar Pakde Karwo- sapaan akrab Soekarwo- akan mendukung Khofifah Indar Parawansa, asal pasangan Menteri Sosial itu nantinya dapat merebut ego kedaerahan wilayah Mataraman, sementara masih berpatron pada Soekarwo.
"Saya melihat pasangan Gus Ipul-Anas, keduanya dari ceruk yang sama, kultur NU. Kelemahan ini bisa dimanfaatkan Khofifah dalam mementukan pasangannya guna merebut pengaruh ego kedaerahan Mataraman," jelas Sukowi- sapaan akrab- dosen tetap Universitas Airlangga ini, kepada rilis.id pada Rabu (18/10/2017).
Pun demikian, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi, Soekarwo adalah sosok yang identik dengan kaum nasionalis, yang sebagian besar ada di Jawa Timur bagian barat atau Mataraman.
Sebab itu, dalam menentukan dukungan, Soekarwo akan melihat kultur santri-nasionalis yang menjadi bagian budaya di Jatim.
“Orientasi politik Pakde Karwo saat ini adalah menjaga keseimbangan antara santri-nasionalis,” katanya kepada rilis.id pada Rabu (18/10/2017).
Menurut dia, sinyal itu harus dibaca oleh Khofifah sehingga tidak salah menggandeng cawagub. Pasalnya, dukungan Pakde Karwo bisa menaikkan nilai elektoral yang signifikan, khususnya di basis nasionalis yang ada di Mataraman.
“Karena kultur itu yang menjaga harmoni di Jawa Timur. Harus begitu apabila ingin merangkul suara Pakde,” katanya.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura, Mochtar W Oetomo menyebutkan, dukungan Soekarwo dalam Pilgub Jatim mendatang dianggap menjadi kunci penentu kemenangan.
Mochtar berpendapat, dengan posisi Gubernur dan Ketua Partai Demokrat Jatim, Soekarwo masih punya jaringan kuat di birokrasi, kaum nasionalis maupun para kiai sepuh di Jatim.
Relasi itu jika dialihkan menjadi dukungan politik, tentunya akan menjadi kekuatan besar saat pilkada Jatim mendatang.
“Dengan posisi sebagai Gubernur, Ketua DPD Partai Demokrat dan jaringan yang terawat bagus dengan semua elemen dan level masyarakat, termasuk para kiai akan menjadikan Pakde mau tidak mau menjadi kekuatan penting dalam pilgub 2018,” tegasnya.
“Menurut saya pakde masih menjadi king maker di Jatim hingga saat ini,” tukasnya.
Hubungan Soekarwo dan Gus Ipul Saat Ini
Sementara, Soekarwo sendiri mengaku dilematis. Di satu pihak, secara pribadi masih menganggap Gus Ipul sebagai sohib (sahabat dekat). Di pihak lain, dia harus tunduk pada keputusan partai.
"Sejak dulu saya ceritakan dia (Gus Ipul) sohib saya, secara pribadi saya dekat bantu dukung Gus Ipul, tapi ini keputusan partai, harus saya pisahkan. Memang hidup itu dilema," kata Soekarwo di Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Senin (2/10/2017).
Ketika dimintai tanggapan soal isu keretakan hubungan dengan Soekarwo, Gus Ipul mengaku baik-baik saja, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
"Saya baik-baik saja dan kami ada kesepakatan-kesepakatan. Saya belum bisa komentar (dukungan) dan lihat hubungan kami baik-baik. Tadi ngobrol soal pencalonan dan cara bicara saja. Kita tentu sama-sama tahu posisi masing-masing," kata Gus Ipul saat diwawancarai rilis.id, lewat sambungan seluler dari Jakarta, pada Selasa (10/10/2017).
sumber: http://rilis.id/perebutan-pengaruh-s...ada-jatim.html
RILIS.ID, Surabaya— Dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dipastikan akan maju dalam pemilihan kepala daerah Jawa Timur 2018. Adalah Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.
Satu sisi, Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul resmi diusung koalisi PKB-PDIP, disandingkan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Di sisi lain, Khofifah Indar Parawansa berulang kali mengutarakan niatnya kembali maju merebut kursi Jatim 1. Gayung pun bersambut, Partai Demokrat, Golkar, dan NasDem sudah nyatakan dukungan kepada Menteri Sosial era Kabinet Kerja Jokowi-JK ini.
Selain fokus pada mencari dukungan, pengaruh Gubernur Soekarwo merupakan suatu hal yang sangat krusial. Pertanyaanya, siapa yang akan didukung Soekarwo?
Pakar komunikasi politik Unair, Surabaya, Suko Widodo menegaskan, kemungkinan besar Pakde Karwo- sapaan akrab Soekarwo- akan mendukung Khofifah Indar Parawansa, asal pasangan Menteri Sosial itu nantinya dapat merebut ego kedaerahan wilayah Mataraman, sementara masih berpatron pada Soekarwo.
"Saya melihat pasangan Gus Ipul-Anas, keduanya dari ceruk yang sama, kultur NU. Kelemahan ini bisa dimanfaatkan Khofifah dalam mementukan pasangannya guna merebut pengaruh ego kedaerahan Mataraman," jelas Sukowi- sapaan akrab- dosen tetap Universitas Airlangga ini, kepada rilis.id pada Rabu (18/10/2017).
Pun demikian, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi, Soekarwo adalah sosok yang identik dengan kaum nasionalis, yang sebagian besar ada di Jawa Timur bagian barat atau Mataraman.
Sebab itu, dalam menentukan dukungan, Soekarwo akan melihat kultur santri-nasionalis yang menjadi bagian budaya di Jatim.
“Orientasi politik Pakde Karwo saat ini adalah menjaga keseimbangan antara santri-nasionalis,” katanya kepada rilis.id pada Rabu (18/10/2017).
Menurut dia, sinyal itu harus dibaca oleh Khofifah sehingga tidak salah menggandeng cawagub. Pasalnya, dukungan Pakde Karwo bisa menaikkan nilai elektoral yang signifikan, khususnya di basis nasionalis yang ada di Mataraman.
“Karena kultur itu yang menjaga harmoni di Jawa Timur. Harus begitu apabila ingin merangkul suara Pakde,” katanya.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura, Mochtar W Oetomo menyebutkan, dukungan Soekarwo dalam Pilgub Jatim mendatang dianggap menjadi kunci penentu kemenangan.
Mochtar berpendapat, dengan posisi Gubernur dan Ketua Partai Demokrat Jatim, Soekarwo masih punya jaringan kuat di birokrasi, kaum nasionalis maupun para kiai sepuh di Jatim.
Relasi itu jika dialihkan menjadi dukungan politik, tentunya akan menjadi kekuatan besar saat pilkada Jatim mendatang.
“Dengan posisi sebagai Gubernur, Ketua DPD Partai Demokrat dan jaringan yang terawat bagus dengan semua elemen dan level masyarakat, termasuk para kiai akan menjadikan Pakde mau tidak mau menjadi kekuatan penting dalam pilgub 2018,” tegasnya.
“Menurut saya pakde masih menjadi king maker di Jatim hingga saat ini,” tukasnya.
Hubungan Soekarwo dan Gus Ipul Saat Ini
Sementara, Soekarwo sendiri mengaku dilematis. Di satu pihak, secara pribadi masih menganggap Gus Ipul sebagai sohib (sahabat dekat). Di pihak lain, dia harus tunduk pada keputusan partai.
"Sejak dulu saya ceritakan dia (Gus Ipul) sohib saya, secara pribadi saya dekat bantu dukung Gus Ipul, tapi ini keputusan partai, harus saya pisahkan. Memang hidup itu dilema," kata Soekarwo di Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Senin (2/10/2017).
Ketika dimintai tanggapan soal isu keretakan hubungan dengan Soekarwo, Gus Ipul mengaku baik-baik saja, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
"Saya baik-baik saja dan kami ada kesepakatan-kesepakatan. Saya belum bisa komentar (dukungan) dan lihat hubungan kami baik-baik. Tadi ngobrol soal pencalonan dan cara bicara saja. Kita tentu sama-sama tahu posisi masing-masing," kata Gus Ipul saat diwawancarai rilis.id, lewat sambungan seluler dari Jakarta, pada Selasa (10/10/2017).
sumber: http://rilis.id/perebutan-pengaruh-s...ada-jatim.html
0
1.6K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan