8 Prinsip Hidup yang Biasa Diterapkan Orang Tionghoa.Nggak Heran Bisa Cepat Kaya!
TS
yellow.river
8 Prinsip Hidup yang Biasa Diterapkan Orang Tionghoa.Nggak Heran Bisa Cepat Kaya!
Seperti yang kita ketahui,banyak Pengusaha sukses Indonesia adalah keturunan Tionghoa dan hanya sedikit dari golongan yang mengklaim diri mereka Pribumi.Dari bisnis di bidang teknologi hingga fashion.Kegigihan mereka dalam berbisnis memang patut diacungi jempol.
Diam-diam,Nasbung miskiner kreditan mungkin sering penasaran tentang rahasia sukses mengelola keuangan ala orang Tionghoa.Kok bisa mereka bisa konsisten mengelola usaha hingga jadi orang kaya?
Nah,kali ini Ane bakal membahas rahasia sukses ala pebisnis Tionghoa.Biar Agan juga bisa kaya dan sukses seperti mereka.Daripada cuma buang energi buat nyinyir dan mencari kambing hitam atas kegagalan diri sendiri.
Spoiler for :
Quote:
1. Orang Tionghoa pantang bekerja setengah-setengah serta bermalas-malasan.Apalagi menghabiskan waktu cuma buat jedotin kepala ke lantai.Nggak ada tuh dalam kamus hidup mereka!
Bekerja bagi orang Tionghoa adalah bagian dari pedoman hidup.Bekerja adalah salah satu cara bagi mereka untuk membuktikan pada dunia tentang keberadaan diri mereka.Dengan bekerja juga Agan nggak hanya mendapat penghasilan yang bisa Agan gunakan untuk diri Agan sendiri,tapi juga digunakan untuk membantu keluarga,kerabat,dan orang lain.
Selain itu,etos kerja yang baik membuat mereka lebih mudah untuk menaiki tangga kesuksesan.Yup,mereka nggak ragu mengerahkan segenap potensi yang mereka miliki ketika bekerja,hingga hasilnya pun nggak pernah mengecewakan.
Spoiler for :
Quote:
2. Nggak ada alasan untuk konsumtif dan mengejar gaya hidup hedon macam Indon.Menabung justru jadi kebiasaan baik yang dipertahankan
Orang Tionghoa setidaknya menyisihkan 70% dari penghasilan mereka untuk ditabung.Hal yang bagus untuk ditiru,bukan? Misalnya nih,Agan bisa menyimpan uang Agan secara khusus di tabungan rencana atau deposito.
Karena sistem menabung deposito ini baru bisa diambil dalam jangka waktu tertentu,Agan nggak akan bisa ‘bandel’ membobol tabungan Agan kapan aja,terkecuali lagi dalam keadaan darurat.Mungkin berat buat Agan yang terbiasa hidup boros,dan berlangganan di Alexis,berat jika hanya bisa menggunakan 30% dari penghasilan untuk kebutuhan bulanan.Tapi,kalau Agan mencoba untuk membiasakannya,nanti juga akan terbiasa.
Spoiler for :
Quote:
3. Gali lubang tutup lubang apalagi cari lubang kalau bisa dihindari deh.Mereka nggak suka membeli sesuatu dengan cara berhutang sebagaimana miskiner kreditan pada umumnya
Karena mereka punya prinsip untuk menghindari hutang,membeli segala sesuatu pun diusahakan dengan uang tunai.Misalnya mereka ingin membeli gadget terbaru,tapi uang belum mencukupi.Mereka lebih memilih untuk menunda sampai uang mencukupi,ketimbang ngutang atau mencari jalan pintas dengan nyambi jadi begal atau nyolong kotak wakaf.Sebab,kedepannya pasti akan mendatangkan masalah.
Spoiler for :
Quote:
4. Kalau ada kesempatan untuk punya kerjaan sambilan,mereka nggak pernah menyia-nyiakannya
Oleh karena etos kerja yang baik yang sangat berbeda jauh dengan orang Asia Tenggara pada umumnya,orang Tionghoa nggak malas untuk kerja sambilan.Tak sedikit dari mereka yang merangkap sebagai karyawan sekaligus juga pebisnis online.Peluang untuk mencari uang tambahan nggak pernah mereka sia-siakan.Nah,mulai sekarang Agan jangan gengsi dan malas ya buat cari uang tambahan.
Spoiler for :
Quote:
5. Mereka punya cara sendiri buat belanja agar tidak sampai menguras kantong.Kuncinya satu: jangan gengsi buat menawar!
Seperti yang kita tahu bangsa Indon dikenal memiliki sifat gengsi yang amat tinggi namun tak tahu malu,berbanding jauh dengan orang Tionghoa.Coba deh,Agan perhatikan di pasar-pasar pecinan,menawar udah jadi kebiasaan yang lumrah bagi mereka.Menawar nggak cuma jadi jalan untuk Agan mendapatkan harga yang terjangkau,tapi juga supaya tercipta kesepakatan yang adil.
Yup,menguntungkan kedua belah pihak,baik pembeli dan penjualnya.So,jangan malu dan gengsi ya buat nawar harga,tapi kalo nawar juga jangan sadis banget!
Spoiler for :
Quote:
6. Berbisnis tentu dipenuhi dengan berbagai tantangan.Namun segala kesulitan nggak pernah bikin mereka lemah dan mudah menyerah,apalagi merengek menuntut bantuan dari Pemerintah
Sebagian besar jajaran orang terkaya di Indonesia adalah mereka yang keturunan Tionghoa.Sebut saja Budi Hartono,Mochtar Riady dan keluarganya,hingga Yasa Singgih yang mewakili golongan anak mudanya.
Pelajaran yang bisa kamu petik dari kisah sukses mereka adalah jangan mudah menyerah.Ketimbang lari dari kesulitan,cobalah untuk menyelesaikannya.Jangan buru-buru mundur sebelum kamu coba untuk memperbaikinya.
Spoiler for :
Quote:
7. Cobalah untuk membeli barang berdasarkan nilai gunanya,nggak hanya mengikuti trend semata
Orang Tionghoa cenderung membeli barang atas dasar kebermanfaatannya.Bukan sekadar trend semata.Semisal dalam hal membeli gadget,mereka nggak akan membeli tipe terbaru yang harganya selangit.Akan tetapi,membeli gadget yang spesifikasinya hampir sama dengan yang terbaru,namun harganya jauh lebih ramah di kantong.Contoh lainnya,mereka nggak akan beli gadget yang spesifikasinya nggak begitu mereka butuhkan.
Spoiler for :
Quote:
8. Kebiasaan hidup hemat dijalankan dengan konsisten.Bukan hanya saat kepepet nggak punya uang di akhir bulan terus timbul pikiran jelek buat ngegarong
Kebanyakan dari Kita hanya akan berhemat di akhir bulan saja.Akan tetapi,bagi sebagian besar orang Tionghoa,berhemat mereka lakukan dari awal hingga akhir bulan.Konsistensi inilah yang bikin keuangan mereka selalu stabil.
Nah,mulai sekarang,jangan hanya berhemat dari tanggal 20 ke atas ya,Usahakan untuk menjaga pengeluaran dari tanggal 1.Dengan begitu,nggak bakal tuh dompet cekak di akhir bulan!
Menjadi kaya nggak bisa Agan raih secara instant.ibarat seperti orang yang menjarah mini market ketika sedang ada kerusuhan.Menjadi kaya gak cukup hanya modal jual tanah warisan tapi kerjanya cuma duduk komat kamit berdoa sambil menyalahkan pihak lain.Sebaliknya,butuh usaha keras dan pengorbanan yang nggak mudah.
Memang nggak semua orang Tionghoa adalah Pengusaha kaya,tapi setidaknya prinsip-prinsip keuangan mereka bisa Agan contoh dalam kehidupan.Menarik,bukan?
Spoiler for mulus Amoy buat baik Nasbung biar makin semangat pantengin nih thread:
Pribumi yang benar adalah Pribumi yg bisa membangun dan mengharumkan negara dengan prestasi dan pekerjaan,bukan golongan yg jago korupsi dan teriak2 sara,padahal kerjanya cuma pengangguran dan gak ada faedahnya buat orang lain,WNI Keturunan banyak menciptakan lapangan pekerjaan buat saudara2 setanah airnya tanpa memandang ras dan etnis.
Perusahaan2 dan Toko2 orang Tionghoa hampir semuanya menerima karyawan dari etnis manapun,padahal WNI Keturunan yg miskin tidak pernah diterima kalau ingin bekerja di Perusahaan2 atau Toko2 non Tionghoa,bahkan golongan rasis mereka selalu mengkambing hitamkan Tionghoa.
Sanusi yg korupsi Ahok yg difitnah,Ahok maki2 Koruptor demi menjaga uang APBD DKI difitnah sana sini,disinilah kelihatan sebaik apapun kafir tetap saja akan kafir di mata mereka,itulah mengapa negara2 yg tidak ada kaum kafirnya rata2 hancur seperti Suriah dan Timur Tengah,karena kafir fokus pada kemajuan teknologi agar berguna bagi manusia lainnya,sedangkan golongan yg disebut non-kafir fokus membeda2kan manusia dan merasa paling suci dan calon penghuni surga.Mereka lah manusia rasis yg sesungguhnya...bukan Trump.