Kaskus

News

methadone.500mgAvatar border
TS
methadone.500mg
6 Negara di Afrika Tak Mau Lagi Menerima 'Pakaian Malapetaka' dari Amerika
Sekitar 70 persen pakaian bekas warga Amerik Serikat berakhir di Afrika. Namun, negara-negara di timur Afrika kini tak mau lagu menerima 'sumbangan' pakaian bekas itu.

New York Times melansir, sejumlah negara di Afrika telah menaikkan tarif impor untuk pakaian bekas atau menurut Kenya 'pakaian bule yang telah mati'.

Selain Kenya, negara-negara lainnya yang telah menaikkan tarif impor itu adalah Rwanda, Uganda, Tanzania, Sudan, dan Burundi.

Tujuan akhir dari kebijakan ini adalah pelarangan impor pakaian bekas di tahun 2019 nanti.

Negara-negara tersebut mengatakan bahwa mereka ingin membangun industri tekstil mereka sendiri.

Tujuan mereka terhambat lantaran masuknya pakaian bekas ke negara-negara itu. Nilai pakaian bekas ini mencapai 51 juta dolar pada tahun 2015.

Negara-negara ini juga berpendapat, mengenakan 'pakaian malapetaka',- demikian Mozambik menyebutnya-, membebani martabat bangsanya.

Amerika Serikat pun bereaksi. Pada Maret lalu, Kantor Perwakilan Perdagangan mereka, mengancam tidak akan membantu perekonomian negara-negara tersebut.

Kebijakan ini juga merupakan tekanan dari The Secondary Materials and Rexycled Textiles Assocation, yang dihuni oleh sedikitnya 40 perusahaan eksportir pakaian bekas.

Mereka menyatakan, 40 ribu pekerjaan akan terancam di Amerika Serikat akan hilang bila negara-negara di timur Afrika itu melarang impor pakaian bekas.

Sekretaris Jenderal Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB menyebut tanggapan AS salah "secara politis dan moral."

Adapun Presiden Rwanda Paul Kagame mengatakan, "Kita harus tumbuh dan membangun industri kita.".

http://manado.tribunnews.com/2017/10...merika-serikat
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.9K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan