Mungkin agan akan terkejut kalau mengetahui bahwa Google Earth sebenarnya sudah muncul empat tahun sebelum Google Maps. Faktanya lainnya, baik Maps maupun Earth bahkan tidak dibuat oleh Google dari nol, walaupun Google memilikinya.

Pada tahun 2005, Google mengakuisisi sebuah perusahaan bernama Where 2 Technologies dan mengubah produk Maps berbasis desktop mereka menjadi aplikasi web yang sekarang kita kenal sebagai Maps. Sementara Google Earth pada awalnya disebut Earth Viewer 3D, dibuat oleh perusahaan yang didanai CIA bernama Keyhole, Inc. yang diakuisisi oleh Google pada tahun 2004.

Google Maps vs Google Earth

Untuk sesaat selama masih kanak-kanak, saya bahkan meragukan keberadaan Google Earth karena Google Maps juga menyertakan tampilan satelit. Sebenarnya, baik Maps maupun Earth menampilkan citra satelit yang sama. Tapi tetap saja, ada beberapa perbedaan yang mencolok antara keduanya.

1. Google Maps lebih bersahabat

Seperti yang mungkin sudah agan ketahui, Google Maps cukup terkenal karena fiturnya seperti navigasi belokan demi belokan, informasi lalu lintas secara real-time, jadwal sistem transit, dll. Berdasarkan lokasi agan, Google Maps dapat menunjukkan kepada agan restoran terdekat, tempat wisata, pom bensin, dll.

2. Bagikan lokasi agan di Google Maps

Pembaruan terbaru untuk Google Maps memungkinkan pengguna untuk terus berbagi lokasi menggunakan smartphone mereka. Ini berarti teman agan bisa melacak pergerakan agan di aplikasi Google Maps.

3. Google Maps melacak riwayat lokasi

Google melacak riwayat lokasi pengguna yang digunakan untuk memberi informasi pada fitur yang disebut Timeline. Ini memberikan informasi rinci tentang aktivitas sehari-hari dan tempat-tempat yang dikunjungi. Misalnya, berjalan, mengemudi, mengunjungi tempat makan, dll.

4. Pergi ke Mars dan Bulan

Google Maps bahkan memungkinkan agan menjelajahi lokasi lain di tata surya kita. Saat ini, daftarnya termasuk Bulan dan Mars. Gambarannya tidak begitu detil, tapi ini memberi gambaran kasar tentang permukaan dan nama lokasi yang diketahui oleh manusia.

5. Google Earth dibuat untuk penjelajah

Pada dasarnya, Google Earth dapat diasumsikan sebagai subkumpulan Google Maps yang ditujukan ke kalangan profesional daripada menjadi utilitas. Google baru saja merilis Earth’s v9 yang masih dalam tahap pengembangan selama dua tahun terakhir.

Sebuah penekanan besar telah diberikan pada konten 3D. Tidak ada perbedaan mencolok antara citra satelit 3D di Google Maps dan Google Earth. Namun, kalau agan memperbesar, Earth tidak memberikan banyak rincian tentang tempat dan jalan. Jelas, itu tidak dibuat untuk tujuan itu. Tapi agan bisa mendapatkan gambaran rinci tentang area tersebut dengan memilih Map Style Everything.

Google Earth telah melakukan pembaruan baru ke fitur yang dikenal sebagai Voyager yang mencakup tempat-tempat yang dipilih untuk mengambil tur virtual dalam bentuk cerita berbasis peta. Voyager cukup menjadi daya tarik tersendiri. Bagian dari Voyager dikenal sebagai Earth View, pilihannya menggabungkan gambar lanskap berkualitas tinggi dari tempat-tempat acak.

6. Google Earth memiliki tombol “I’m Feeling Lucky”

Google Earth sekarang menampilkan tombol “I’m Feeling Lucky” yang biasa agan semua lihat di Pencarian Google atau biasa disebut “Mbah Google”. Mengklik tombol tersebut akan membawa agan ke lokasi acak manapun di seluruh dunia.

Google Earth dapat melacak lokasi agan menggunakan chip GPS ponsel atau alamat IP agan saat menjelajah dari desktop. Namun, tidak seperti Google Maps, Earth tidak menyimpan catatan tempat yang agan kunjungi. Selain itu, bookmark lokasi yang agan tambahkan ke bagian “My Places” juga akan disimpan di perangkat smartphone agan sendiri.

Mengapa harus ada Google Earth saat telah memiliki Google Maps?
Inti dari Google Earth adalah mengunjungi tempat yang berbeda secara virtual dalam banyak hal tanpa banyak gangguan. Google Earth mungkin lebih sedikit dari Google Maps dalam hal fitur namun memiliki tujuan tersendiri. Selain itu, Google telah membuat perubahan signifikan dalam bentuk fitur Voyager.