Sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, pasar akan menjadi ramai oleh pengunjung yang berniat membeli ataupun sekedar jalan-jalan. Ramainya pasar ini harus bisa dipecah konsentrasinya agar suasana pasar menjadi “santai”.

Di Malang ruang publik di depan pasar Merjosari yang di beri nama Taman Singha menjadi daya tersendiri bagi warga. Tempat itu bisa menjadi tempat berkumpulnya warga yang –bisa jadi- tidak ada urusannya dengan pasar. Namun keberadaannya cukup membantu dalam memecah ramainya pasar tersebut. Keberadaan tempat ini juga sangat strategis yang berdekatan dengan lingkungan kampus. Dan tidak heran bila ruang publik ini banyak dikunjungi kalangan muda-mudi.

Bila dihubungkan dengan keberadaan pasar, bisa jadi satu keluarga pergi bersama, yang ayahnya dapat pergi berbelanja sedangkan ibunya dapat menunggu bersama anak-anaknya di ruang publik itu. Di Taman Singha ini kegiatan menunggu tidak menjadi membosankan. Taman bunga dipersiapkan, tempat nongkrong cukup tersedia dan tersebat, serta area bernain buat anak-anak. Dengan ruang publik yang berdekatan dengan pasar, secara tidak langsung kita dapat belajar memilah urusan sebagaimana mestinya dengan tidak mencampur adukkan. Yaitu memisahkan ruang untuk berbisnis (komersial), di samping itu ada tempat untuk santai tanpa ada kepentingan lainnya (berpikir untung atau rugi).