- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengejutkan, di Bandung Kekerasan Terhadap Pacar Disebabkan Karena Cekcok Minta Nganu


TS
arbib
Mengejutkan, di Bandung Kekerasan Terhadap Pacar Disebabkan Karena Cekcok Minta Nganu
Berita Seputar NganU
Quote:
Baru baru ini di kabarkan tindak kekerasan seputar dunia pacaran. Gegara ya cuma masalah sepele. Masalah minta " NGANU " ,🤔. Persoalan nganu kini tak lagi lucu bila menyangkut kekerasan. Kekerasan akibat dari kesalahannya pahaman seputar pemahaman nganu sering kali terjadi dan bisa saja terjadi di sekitar kita. Bisa saja di temukan dalam berbagai media yang menyiarkan berita pihak wanita yang menjadi kekerasan nganu, namun dilain waktu pihak lelaki bisa saja juga menjadi korban kekerasan nganu. Kurangnya pemahaman dengan nganu menyebabkan rasa egoisme tinggi. Dan egoisme yang terpupuk hawa nafsu seringkali membuat nganu gelap mata.

Untuk itulah perlu di perhatikan dalam dunia pacaran ataupun setelah itu, alias kimpoi atau masa pernikahan. Dalam berpacaran hendaklah kita sadar bahwa masa berpacaran hanyalah masa saling mengenal dengan verbal. Kontak fisik sebisa mungkin di hindari. Sesuai dengan ajaran agama ,juga norma hukum,adat,istiadat, tata Krama yang berlaku di negeri kita Indonesia. Negeri kita menganut budaya yang membatasi hal yang belum waktunya dilakukan untuk di kerjakan. Agama juga melarang untuk itu. Oleh karena itu, apalagi seperti di malam Minggu bagi yang beraksi melakukan kegiatan pacaran hendaklah menjaga diri baik baik dan menjaga kehormatan pasangan nya pula.
Bagi lelaki calon pasanganmu merupakan calon pendamping hidupmu kelak. Dia adalah calon ibu bagi anak dan keturunan mu nanti. Engkau mesti jaga elok elok, janganlah engkau merusaknya. Apalagi melakukan tindak pidana kekerasan dan perbuatan yang tidak menyenangkan hanya karena persoalan Nganu. So agan semua yang membaca ayo jaga dirinya sebagai pujaan hatimu jangan terpengaruh sama nganu sesaat.
Kaum sista sebetulnya memegang peran utama dalam hal menjaga diri guna terhindarkan dari tindak kekerasan masa pacaran hanya gara gara nganu. Karena kaum agan kebanyakan seperti kucing di tawarin ikan, dalam hal persoalan Nganu. Jadi jangan sedikitpun beri ruang kesempatan nganu bergerak. Dan misalkan di ajak jalan mesti hati hati. Kalo pacar merupakan orang yang baru di kenal ya jangan gampangan di ajak jalan. Karena kalo kecelakaan yang rugi juga sista kan. 😐.
Upayakan bila berdua yang konon katanya memadu kasih merangkai cinta di masa remaja itu harus punya pembatas yang tegas. Jangan mau di bohongin pake janji manis semanis madu. Jangan mudah percaya. Kalo memang serius katakan kepada pacar sista kapan berani melamar sista. Yang namanya memadu kasih memadu cinta bergelut dengan waktu mengarungi lautan asmara itu bukan saat pacaran. Namun itu sah atau boleh di lakukan saat sudah melangsungkan pernikahan. Setelah ijab kabul janji suci terucapkan barulah nganu ga ada yang melarang. Bahkan nganu saat sudah menikah merupakan kewajiban, sebagai 2 insan manusia yang saling mencinta guna pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Bila di masa perkenalan calon pasangan sista meminta nganu, tolak dengan tegas, jika ngotot, tinggalkan saja. Karena dia tidak mencintai kamu, terbukti itu dia memaksa merusak diri dengan mengajak kamu juga rusak. Tegas hindarkan. Orang yang mencintaimu tak akan merusak kamu, dia akan menjagamu dengan sepenuh hatinya. Rasa cinta dan tanggung jawab untuk masa depan akan membuat nafsu nganu dalam dirinya bisa di hanguskan. Begitulah petuah leluhur kita berkata untuk persoalan cinta.

Untuk itulah perlu di perhatikan dalam dunia pacaran ataupun setelah itu, alias kimpoi atau masa pernikahan. Dalam berpacaran hendaklah kita sadar bahwa masa berpacaran hanyalah masa saling mengenal dengan verbal. Kontak fisik sebisa mungkin di hindari. Sesuai dengan ajaran agama ,juga norma hukum,adat,istiadat, tata Krama yang berlaku di negeri kita Indonesia. Negeri kita menganut budaya yang membatasi hal yang belum waktunya dilakukan untuk di kerjakan. Agama juga melarang untuk itu. Oleh karena itu, apalagi seperti di malam Minggu bagi yang beraksi melakukan kegiatan pacaran hendaklah menjaga diri baik baik dan menjaga kehormatan pasangan nya pula.
Bagi lelaki calon pasanganmu merupakan calon pendamping hidupmu kelak. Dia adalah calon ibu bagi anak dan keturunan mu nanti. Engkau mesti jaga elok elok, janganlah engkau merusaknya. Apalagi melakukan tindak pidana kekerasan dan perbuatan yang tidak menyenangkan hanya karena persoalan Nganu. So agan semua yang membaca ayo jaga dirinya sebagai pujaan hatimu jangan terpengaruh sama nganu sesaat.
Kaum sista sebetulnya memegang peran utama dalam hal menjaga diri guna terhindarkan dari tindak kekerasan masa pacaran hanya gara gara nganu. Karena kaum agan kebanyakan seperti kucing di tawarin ikan, dalam hal persoalan Nganu. Jadi jangan sedikitpun beri ruang kesempatan nganu bergerak. Dan misalkan di ajak jalan mesti hati hati. Kalo pacar merupakan orang yang baru di kenal ya jangan gampangan di ajak jalan. Karena kalo kecelakaan yang rugi juga sista kan. 😐.
Upayakan bila berdua yang konon katanya memadu kasih merangkai cinta di masa remaja itu harus punya pembatas yang tegas. Jangan mau di bohongin pake janji manis semanis madu. Jangan mudah percaya. Kalo memang serius katakan kepada pacar sista kapan berani melamar sista. Yang namanya memadu kasih memadu cinta bergelut dengan waktu mengarungi lautan asmara itu bukan saat pacaran. Namun itu sah atau boleh di lakukan saat sudah melangsungkan pernikahan. Setelah ijab kabul janji suci terucapkan barulah nganu ga ada yang melarang. Bahkan nganu saat sudah menikah merupakan kewajiban, sebagai 2 insan manusia yang saling mencinta guna pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Bila di masa perkenalan calon pasangan sista meminta nganu, tolak dengan tegas, jika ngotot, tinggalkan saja. Karena dia tidak mencintai kamu, terbukti itu dia memaksa merusak diri dengan mengajak kamu juga rusak. Tegas hindarkan. Orang yang mencintaimu tak akan merusak kamu, dia akan menjagamu dengan sepenuh hatinya. Rasa cinta dan tanggung jawab untuk masa depan akan membuat nafsu nganu dalam dirinya bisa di hanguskan. Begitulah petuah leluhur kita berkata untuk persoalan cinta.
Cinta itu bukan nganu dan nganu itu bukan cinta. Namun di Sabtu malam Minggu ane nemuin berita nganu seperti itu. Berikut beritanya bisa sama sama kita baca:
Quote:
Spoiler for Mengejutkan, di Bandung Tindak Kekerasan Terhadap Pacar Disebabkan Karena Cekcok Minta ''Nganu'':
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung telah ada sejak 2008 hingga saat ini.
Sebanyak 864 kasus tindak kekerasan terjadi di Kota Bandung berdasarkan data di UPT P2TP2A Kota Bandung, dalam rentang waktu 10 tahun.
Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung, Lenny Herlina, menyebut tindak kekerasan berdasar klien setiap tahunnya berubah-ubah, namun sejak 2008 hingga 2016, kasus kekerasan terhadap istri selalu dominan dibanding kasus lainnya.
"Untuk 2017 justru yang tertinggi kasus kekerasan terhadap anak dengan jumlah 46 kasus, sedangkan terhadap istri 24, terhadap perempuan 4, terhadap keluarga 4 kasus, pacar 3 kasus, dan trafficking 3 kasus," ucap Lenny di kantornya Jalan Ibrahim Adjie, Sabtu (14/10/2017).
Kasus kekerasan terhadap pacarpun menyita perhatian. Sebab, dari data terlihat naik turun jumlahnya untuk di Kota Bandung. Pada 2010 terdapat 6 kasus tindak kekerasan pada pacar, 2011 sebanyak 3 kasus, 2012 turun menjadi 2 kasus, 2013 naik menjadi 3 kasus, 2014 turun kembali menjadi 2 kasus, dan 2015 sempat tidak ada.
Namun, di 2016 kembali ada dengan 2 kasus dan 2017 hingga September tercatat sudah ada 3 kasus.
"Kasus kekerasan terhadap pacar itu kebanyakan bermula dari cekcok dan si laki-laki meminta kesucian kepada si perempuan sehingga berujung pada tindak kekerasan," jelasnya seraya menyebut ada 30 kasus kekerasan seksual dilihat dari jenisnya. (dri)
Sebanyak 864 kasus tindak kekerasan terjadi di Kota Bandung berdasarkan data di UPT P2TP2A Kota Bandung, dalam rentang waktu 10 tahun.
Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung, Lenny Herlina, menyebut tindak kekerasan berdasar klien setiap tahunnya berubah-ubah, namun sejak 2008 hingga 2016, kasus kekerasan terhadap istri selalu dominan dibanding kasus lainnya.
"Untuk 2017 justru yang tertinggi kasus kekerasan terhadap anak dengan jumlah 46 kasus, sedangkan terhadap istri 24, terhadap perempuan 4, terhadap keluarga 4 kasus, pacar 3 kasus, dan trafficking 3 kasus," ucap Lenny di kantornya Jalan Ibrahim Adjie, Sabtu (14/10/2017).
Kasus kekerasan terhadap pacarpun menyita perhatian. Sebab, dari data terlihat naik turun jumlahnya untuk di Kota Bandung. Pada 2010 terdapat 6 kasus tindak kekerasan pada pacar, 2011 sebanyak 3 kasus, 2012 turun menjadi 2 kasus, 2013 naik menjadi 3 kasus, 2014 turun kembali menjadi 2 kasus, dan 2015 sempat tidak ada.
Namun, di 2016 kembali ada dengan 2 kasus dan 2017 hingga September tercatat sudah ada 3 kasus.
"Kasus kekerasan terhadap pacar itu kebanyakan bermula dari cekcok dan si laki-laki meminta kesucian kepada si perempuan sehingga berujung pada tindak kekerasan," jelasnya seraya menyebut ada 30 kasus kekerasan seksual dilihat dari jenisnya. (dri)
Quote:
Judul berita aslinya : Mengejutkan, di Bandung Tindak Kekerasan Terhadap Pacar Disebabkan Karena Cekcok Minta ''Nganu''
Sumur : Nganu ke TKP aja gan

Sumur : Nganu ke TKP aja gan

Trit ke tiga seputar nganu, gambar mulustrasi hanyalah sekedar penghias saja. bukan penggambaran situasi dan kondisi yang terjadi, mohon di mengerti dan di pahami, supaya kita tidak saling "nganu".

Sebelum Sim Di Terbitkan Katakan Tidak Pada NganU
Diubah oleh arbib 14-10-2017 11:24


bangdiego memberi reputasi
1
21.6K
Kutip
44
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan