- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Tuhan Adalah Kesenjangan" Determinasi Keberadaan Tuhan oleh Hawking


TS
ryan.manullang
"Tuhan Adalah Kesenjangan" Determinasi Keberadaan Tuhan oleh Hawking

Argumen pertama Hawking adalah mengatakan bahwa Tuhan adalah sebuah kesenjangan. Bahkan menurutnya manusia tidak memerlukan keberadaan Tuhan dan segala teori tentang keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Dalam sebuah buku Hawking pernah menulis, "Ketidaktahuan adalah cara alam yang menyebabkan orang di zaman kuno menciptakan dewa sebagai tuan atas setiap aspek kehidupan manusia."
Hawking mengatakan bahwa ilmu pengetahuan saat ini telah menjelaskan bagaimana keberadaan Tuhan atau Dewa sebenarnya. Dia menganggap bahwa segala sesuatu dibalik kekuatan Tuhan ata Dewa sebenarnya berasal dari alam, dan akan lebih tepat jika manusia memahami dunia serta alam semesta dengan menggunakan ilmu pengetahuan. Ketidaktahuan yang membuat orang zaman kuno menciptakan dewa sebagai tuan atas setiap aspek kehidupan. Menurut Hawking, dengan menggabungkan berbagai konsep dan mekanisme fisika secara bersama sama, manusia dapat melihat keberadaan Tuhan dan menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan adalah segalanya.
Dunia yang terbentuk sendiri
Anggapan bahwa alam semesta dibentuk atas kehendak Tuhan ternyata menjadi sesuatu yang mengganggu bagi para ateis, termasuk Hawking. Bahkan untuk membuktikan bahwa tidak ada intervensi Tuhan dalam pembentukan dunia, Hawking membuat beberapa teori. Pertama, dia menduga ada model ruang dan waktu. Namun ketika teori ruang dan waktu diragukan karena tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan besar, Hawking mengubah pandangannya dan mengeluarkan teori baru yang mengatakan bahwa hukum gravitasi alam semseta yang membuat alam menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan.
Menurutnya, penciptaan secara spontan adalah jawaban dari mengapa alam semesta ada. Hal ini tidak memerlukan keberadaan Tuhan untuk mengatur alam semesta terjadi. Namun seorang jurnalis sains, Tim Radford menentang teori ini. Radford mengatakan bahwa hukum kuantum dan fisika relativistik merupakan hal yang dapat diterima oleh masyarakat luas, namun dengan mengatakan bahwa teori ini dapat menggantikan keberadaan Tuhan adalah hal yang mustahil. “Gaya ini tidak dapat diidentifikasi oleh instrumen atau dipahami dengan matematika. Namun seluruhnya mengandung kemungkinan mencakup zat yang Maha Tahu, Maha Hadir dan Maha Kuasa (Tuhan) dan itu adalah sebuah misteri besar,” kata Radford.
Tidak ada keajaiban
Tuhan dan mukjizat adalah sesuatu yang tidak dipercayai oleh Hawking. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa kedua hal ini adalah konsep determinisme ilmiah yang menyiratkan bahwa tidak ada keajaiban atau mukjizat kecuali untuk hukum hukum alam. Hawking percaya bahwa hukum alam tidak bisa dilanggar dan melanggar dengan cara apapun. Dengan demikian, kesimpulan yang dia ungkapkan adalah Tuhan dan kitab suci merupakan sesuatu yang tidak diakui eksistensinya. Seluruh teori Hawking mengenai keberadaan Tuhan langsung memicu perdebatan, terutama dari para agamawan. “Fisika tidak bisa begitu saja menciptakan sesuatu dari kehampaan,” ujar Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams. Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan menyerukan hal serupa. Ia tak sependapat dengan teori Tuhan dari Hawking. "Jika diamati, alam semesta dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada ‘sesuatu’ yang membuatnya terwujud, dan itu Yang Maha Kuasa,” jelas Ibrahim.
Isi buku Hawking yang menceritakan keberadaan Tuhan memang sempat dicekal, namun tetap dirilis di Amerika Serikat dan Inggris.
cnn.com
0
2.7K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan