Kunjungi Indonesia, Presiden Afganistan Ingin Melihat Keberagaman Budaya Tanah Air
TS
aghilfath
Kunjungi Indonesia, Presiden Afganistan Ingin Melihat Keberagaman Budaya Tanah Air
Spoiler for Kunjungi Indonesia, Presiden Afganistan Ingin Melihat Keberagaman Budaya Tanah Air:
Quote:
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, bahwa Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan rombongan akan menyambangi Indonesia guna melihat keberagaman budaya yang ada di Tanah Air pada Desember 2017 mendatang.
Afganistan ingin mencontoh bagaimana cara Indonesia menjaga kerukunan ditengah keberagamannya yang memiliki 715 suku hingga belasan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Marauke.
Selama ini, Kepala Negara menyebut Presiden Afganistan Ashraf Ghani kerap memuji cara Indonesia menjaga kedamaian dan berpesan untuk tetap menjaga Kebhinekaan tersebut.
"Presiden Afganistan pesennya seperti itu, itu saya ceritakan di mana-mana. Nanti bulan Desember, akan datang rombongan dari Afganistan," kata Jokowi saat membagikan sertifikat di Lapangan Bola Kampuse, jalan Serpong Puspiptek, Tangerang Selatan, Rabu (11/10/2017).
Menurut Jokowi, orang nomer satu di Afganistan itu akan membawa ulama serta 40 kelompok yang kerap bertikai hingga membuat Afganistan menjadi negara yang terlibat konflik hingga saat ini.
"Jadi ulama dan pemerintah datang ke sini untuk melihat negara kita Indonesia mereka akan jadikan contoh betapa kita ini rukun, betapa kita bersatu baik persaudaraan, ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniah dan ukhuwah basariah kita," bebernya.
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa menjelang Pilkada membuat suhu politik yang ada di berbagai daerah kerap mengakibatkan gesekan kecil antar-sesama warga. Namun, hal itu masih dapat dimaklumi.
"Kalau ada gesekaj kecil kecil yabbiasa, terutama saat pilkada. Ada yang ngomporin masyarakat panas, ada yang manas manasi dengan isu masyarakat menjadi terpancing, itu saya titip yang namanya pilihan wali kota, bupati, gubernur itu hanya kontestasi 5 tahun sekali," lanjutnya.
"Jangan korbankan (kedamaian Indonesia) hanya gara-gara pilihan bupati, wali kota, gubernur kita jadi pecah, itu tidak!. Negara ini negara besar, jangan hanya pilihan itu pecah persaudaraan kita," tambahnya.
Dunia memang terbalik, negara2 yg akrab dengan konflik melihat Indonesia yg damai dalam keberagaman ingin mencontoh dan menerapkan sikap toleransi rakyat Indonesia dinegara mereka, sebaliknya dimari sebagian kecil orang mengimpor ideologi konflik untuk membuat Indonesia seperti negara2 dengan konflik yg parah