- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pekerja Proyek Sempat Mengira Rentetan Tembakan dari Pemburu Burung


TS
aghilfath
Pekerja Proyek Sempat Mengira Rentetan Tembakan dari Pemburu Burung
Spoiler for Pekerja Proyek Sempat Mengira Rentetan Tembakan dari Pemburu Burung:

Quote:
Blora - Para pekerja proyek sumur minyak Sarana Gas Trembul (SGT)-01 Blora sedang menggelar rapat saat mendengar suara rentetan tembakan pada petang kemarin. Mereka sempat menyangka suara itu berasal dari tembakan para pemburu burung.
Rapat tak terganggu dengannya dan terus berjalan. Hingga akhirnya rapat rampung, para pekerja membubarkan diri.
"Kita dengar, tapi biasa saja karena kami beranggapan itu hanya suara pemburu burung. Suaranya sampai belasan kali, berurutan secara terus menerus," ujar salah seorang pekerja, Aminudin kepada wartawan di sekitar lokasi proyek, Rabu (11/10/2017).
Salah seorang pekerja yang saat itu sudah meninggalkan lokasi rapat tiba-tiba kembali lagi dengan raut wajah ketakutan.
Dengan nada terbata, rekan Aminudin bercerita dirinya melihat jenazah Ahmad Supriyono tergeletak di jalan.
"Setelah dapat kabar tersebut, langsung para pekerja membubarkan diri. Ada yang lihat, ada yang menyelamatkan diri. Saya lihat sendiri mayat Supriyono tersungkur di jalan dengan bersimbah darah," tuturnya.
Saat itu, Aminudin melihat kondisi Ahmad Supriyono bertelanjang dada, hanya mengenakan celana jeans pendek. Disusul dengan ditemukannya jenazah Budi Wibowo (30) yang masih mengenakan sarung.
"Kemungkinan saat itu sedang ada pergantian shift jaga petugas dari Brimob. Ahmad Supriyono itu baru selesai mandi, yang satunya masih pakai sarung," imbuhnya.
Setelah kondisi mulai tenang, barulah ia mendapat kabar, bahwa dua anggota Brimob tersebut merupakan korban penembakan yang dilakukan Bambang Tejo. Bambang kemudian diketahui bunuh diri setelah sempat meminta seorang saksi mata untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Rapat tak terganggu dengannya dan terus berjalan. Hingga akhirnya rapat rampung, para pekerja membubarkan diri.
"Kita dengar, tapi biasa saja karena kami beranggapan itu hanya suara pemburu burung. Suaranya sampai belasan kali, berurutan secara terus menerus," ujar salah seorang pekerja, Aminudin kepada wartawan di sekitar lokasi proyek, Rabu (11/10/2017).
Salah seorang pekerja yang saat itu sudah meninggalkan lokasi rapat tiba-tiba kembali lagi dengan raut wajah ketakutan.
Dengan nada terbata, rekan Aminudin bercerita dirinya melihat jenazah Ahmad Supriyono tergeletak di jalan.
"Setelah dapat kabar tersebut, langsung para pekerja membubarkan diri. Ada yang lihat, ada yang menyelamatkan diri. Saya lihat sendiri mayat Supriyono tersungkur di jalan dengan bersimbah darah," tuturnya.
Saat itu, Aminudin melihat kondisi Ahmad Supriyono bertelanjang dada, hanya mengenakan celana jeans pendek. Disusul dengan ditemukannya jenazah Budi Wibowo (30) yang masih mengenakan sarung.
"Kemungkinan saat itu sedang ada pergantian shift jaga petugas dari Brimob. Ahmad Supriyono itu baru selesai mandi, yang satunya masih pakai sarung," imbuhnya.
Setelah kondisi mulai tenang, barulah ia mendapat kabar, bahwa dua anggota Brimob tersebut merupakan korban penembakan yang dilakukan Bambang Tejo. Bambang kemudian diketahui bunuh diri setelah sempat meminta seorang saksi mata untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Quote:
Pengeboran Minyak Tempat Tewasnya 3 Personel Brimob Dijaga Ketat
BLORA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat di kawasan eksplorasi pengeboran sumur minyak Blok Trembul, di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2017).
Hal ini dilakukan setelah tiga personil Brimob Pati, Polda Jateng ditemukan meregang nyawa di lokasi tersebut, Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Pantauan Kompas.com, sejak pagi hingga siang, polisi nampak berjaga-jaga di beberapa titik lokasi, mulai dari jalan sebelum masuk lokasi hingga pintu masuk pengeboran sumur minyak peninggalan Belanda.
Aktivitas keluar masuk pekerja masih berlangsung. Namun keamanannya diperketat.
Di pintu masuk, aparat kepolisian bersenjata lengkap terlihat berjaga. Tidak sembarang orang diperbolehkan masuk, kecuali pekerja. Nampak pula sejumlah kendaraan dinas dari kepolisian keluar masuk lokasi pengeboran minyak.
"Tidak bisa masuk mas. Langsung saja tanya ke Polda Jateng," kata seorang personel Kepolisian yang berjaga di pintu masuk pengeboran minyak.
Di luar pintu masuk pengeboran minyak, warga terlihat berkerumun. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Pastinya kami takut setelah kejadian itu. Yang kami takutkan itu adanya peluru nyasar. Sejak semalam warga memang tidak bisa masuk ke lokasi kejadian. Lokasinya masuk ke dalam, di pos tengah," kata Rusdiyat (36), warga Desa Karangtengah.
(Baca juga: Kronologi Penembakan Tiga Personel Brimob yang Tewas di Lokasi Pengeboran Minyak)
Kapolsek Ngawen, AKP Yulianto menjelaskan, hari ini polisi berencana menggelar rekonstruksi atau olah TKP ulang di lokasi kejadian. Langkah ini diupayakan untuk lebih memperkuat data-data yang dikumpulkan.
"Semalam kondisi gelap, jadi rekonstruksi perlu dilakukan. Kepolisian memperbanyak penjagaan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," kata Yulianto.
Untuk diketahui, tiga personil Brimob Pati, Polda Jateng ditemukan meregang nyawa di lokasi pengeboran sumur itu. Berdasarkan informasi, malam itu ketiganya diduga terlibat cekcok hingga berujung kematian.
Ketiga Brimob yang meninggal dunia yakni Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo.
BLORA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat di kawasan eksplorasi pengeboran sumur minyak Blok Trembul, di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2017).
Hal ini dilakukan setelah tiga personil Brimob Pati, Polda Jateng ditemukan meregang nyawa di lokasi tersebut, Selasa (10/10/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Pantauan Kompas.com, sejak pagi hingga siang, polisi nampak berjaga-jaga di beberapa titik lokasi, mulai dari jalan sebelum masuk lokasi hingga pintu masuk pengeboran sumur minyak peninggalan Belanda.
Aktivitas keluar masuk pekerja masih berlangsung. Namun keamanannya diperketat.
Di pintu masuk, aparat kepolisian bersenjata lengkap terlihat berjaga. Tidak sembarang orang diperbolehkan masuk, kecuali pekerja. Nampak pula sejumlah kendaraan dinas dari kepolisian keluar masuk lokasi pengeboran minyak.
"Tidak bisa masuk mas. Langsung saja tanya ke Polda Jateng," kata seorang personel Kepolisian yang berjaga di pintu masuk pengeboran minyak.
Di luar pintu masuk pengeboran minyak, warga terlihat berkerumun. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Pastinya kami takut setelah kejadian itu. Yang kami takutkan itu adanya peluru nyasar. Sejak semalam warga memang tidak bisa masuk ke lokasi kejadian. Lokasinya masuk ke dalam, di pos tengah," kata Rusdiyat (36), warga Desa Karangtengah.
(Baca juga: Kronologi Penembakan Tiga Personel Brimob yang Tewas di Lokasi Pengeboran Minyak)
Kapolsek Ngawen, AKP Yulianto menjelaskan, hari ini polisi berencana menggelar rekonstruksi atau olah TKP ulang di lokasi kejadian. Langkah ini diupayakan untuk lebih memperkuat data-data yang dikumpulkan.
"Semalam kondisi gelap, jadi rekonstruksi perlu dilakukan. Kepolisian memperbanyak penjagaan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," kata Yulianto.
Untuk diketahui, tiga personil Brimob Pati, Polda Jateng ditemukan meregang nyawa di lokasi pengeboran sumur itu. Berdasarkan informasi, malam itu ketiganya diduga terlibat cekcok hingga berujung kematian.
Ketiga Brimob yang meninggal dunia yakni Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo.
detik& kompas
Motifnya apa nih, turut berduka untuk keluarga korban

Diubah oleh aghilfath 11-10-2017 07:55
0
1.4K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan