Malang... Ada ribuan bahkan jutaan alasan untuk ku melewati sisa hidup di kota ini. Malang adalah kota kelahiran ku, ada DNA Arema ( Arek Malang ) tumbuh subur di pembuluh darah dan bermuara di setiap detakan jantung ku. Malang menjanjikan kenyamanan, keamanan dan ketentraman untuk setiap penghuninya. Suhu udara yang sejuk dan tingkat polusi yang rendah merupakan Habitat yang cocok untuk setiap makhluk di kota ini

Malang memiliki infrastruktur dan tata kota yang memadai untuk di nobatkan sebagai kota layak tinggal. Transportasi cukup menyentuh ke semua sudut kota, fasilitas umum, taman, sarana pendidikan yang banyak menjadikan kota ini menyandang predikat kota pendidikan. Ruas jalan cukup panjang dan banyak jalur alternatif untuk menghindari titik2 kepadatan. Bangunan Tua Bersejarah banyak kita temukan di setiap ruas jalan. ini bukti bahwa Malang tidak kehilangan identitasnya

Swiss van java... ungkapan itu yang sering aku dengar tentang kota ini. Jaman kolonial belanda menyusun dan merancang kota ini layak nya Swiss di eropa. Dengan kontur wilayah dataran tinggi, suhu yang dingin dan minimnya pencemaran air maupun udara . Kependudukan Belanda dulu tahu benar bahwa kota ini adalah tempat yang pas untuk di tinggali, sehingga mereka mencurahkan biaya dan pemikiran untuk membangun Malang sebagai kota yang mandiri.

Di Sektor Industri, Urat-urat Rel Lori masih tampak jelas mendistribusikan Tebu- tebu masuk ke Pabrik gula. 2 Pabrik gula yang cukup besar menjadi pilar produksi gula di kota ini, sebagai tempat penyerapan tenaga kerja dan menjadi wadah petani tebu menjual hasil kebun nya. Belum lagi pabrik rokok, pengolahan kulit, dan industri makanan kreatif lainnya.

Mungkin buat saya, Malang tidak hanya menjanjikan…. Tapi sudah menyediakan semua hal untuk kehidupan yang lebih baik…