Jakarta - Polisi membongkar dugaan praktik prostitusi gay di Jakarta Pusat. Lokasi itu merupakan sebuah ruko berkedok tempat spa.


Polisi pun menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu detail tentang proses, dari mulai pengunjung datang untuk beraktivitas. Proses awal dimulai di lantai 1 dari ruko berlantai 5 tersebut.

"Untuk modusnya, setiap pengunjung itu apabila datang, masuk, nanti di lantai 1. Itu akan disambut oleh kasir. Nanti kasir akan memberikan atau menyampaikan bahwa untuk membayar Rp 165 ribu," kata Kabag Ops Polres Jakarta Pusat AKBP Asfuri di ruko T1 Spa, Harmoni Plaza, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).



Asfuri menyebut, apabila pengunjung berusia di bawah 30 tahun, akan ada diskon yang didapatkan. Dia menyebut pengunjung di bawah usia 30 tahun cukup membayar Rp 100 ribu.

"Kemudian terhadap pengunjung yang menggunakan tato, yang menggunakan tato itu hanya membayar Rp 135.000," kata Asfuri.

Setelah itu, pengunjung akan diberi kunci loker dan menuju lantai 2. Di lantai 2, ada karyawan yang akan memberikan handuk.

"Nanti juga akan diberikan kunci loker, kemudian di dalam loker itu ada air mineral. Kemudian juga dikasih kondom dan pelicin," ujar Asfuri.

Setelah berganti pakaian di lantai 2, pengunjung akan naik lagi ke lantai 3. Di lantai itu terdapat bilik-bilik yang disebut digunakan untuk berhubungan badan.




"Lantai 3 ini terdiri dari bilik-bilik, bilik-bilik ini digunakan untuk melakukan kegiatan hubungan badan antarsesama jenis," kata Asfuri.

Untuk lantai 4, terdapat pula bilik-bilik, tapi dilengkapi pula dengan kolam renang, ruang steam, hingga dapur. Kolam renang di lantai 4 bisa dipakai 2-4 orang untuk mandi bersama.

"Kemudian di lantai 4 naik, di lantai 4 juga sama, ada bilik-bilik dan ada juga kolam renang," kata Asfuri.

"Di lantai 4, seperti kolam renang yang bisa dipakai 2 sampai 4 orang untuk mandi bersama, di situ juga digunakan bisa untuk berhubungan," imbuh Asfuri.

Kemudian di lantai terakhir atau lantai 5, terdapat 3 kamar besar dan 3 kamar kecil. Keenam ruangan itu digunakan untuk pengunjung melakukan hubungan sesama jenis.



"Di lantai 5 terdapat 3 kamar besar dan 3 kamar kecil untuk dilakukan hubungan antarsesama jenis," ucap Asfuri.

Kasus tersebut berawal dari penggerebekan yang dilakukan polisi pada Jumat (6/10). Hasilnya, ada 51 pria yang diduga gay diamankan. Polisi lalu menetapkan 6 tersangka, tapi 1 orang masih jadi buron.

"Untuk penetapan tersangka, yang ditetapkan tersangka ada lima orang. Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satu orang masih DPO untuk tersangka ini adalah selaku pemilik dan juga karyawan maupun kasir," tuturnya.

https://news.detik.com/berita/d-3676...-spa-di-jakpus