MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) bisa beroperasi sesuai dengan jadwal, yakni pada 2019.



Hal ini terlihat dari sejumlah kemajuan yang dicapai dari proses pembangunan bandara tersebut.



Saat meninjau proses pembangunan bandara, di Kabupaten Kulonprogo, DIY, Minggu (8/10) sore, Menhub mengatakan proses pembebasan lahan untuk bandara sudah selesai dengan luasan sekitar 587 hektare.



Sementara itu, proses land clearing sudah hampir selesai dan tinggal menyisakan sekitar 4%.



Beberapa hal yang belum selesai disebabkan pembangunan rumah untuk relokasi belum kelar.



Warga juga masih minta waktu setelah Muharam.



"Saya lihat progres pembangunannya sangat baik," ujarnya dia.



Menhub mengingatkan semua proses dan tahapan harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada.



Permasalahan yang muncul dengan masyarakat harus diselesaikan dengan baik.



Menhub minta bandara NYIA yang akan menggantikan Bandara Adisutjipto Yogyakarta ini mengakomodasi kearifan lokal.



Ini penting karena Yogyakarta menjadi destinasi wisata kedua setelah Bali.



Rencananya, bandara ini melayani hingga 300 penerbangan per harinya. Karena itu, lanjut Menhub, bandara baru Yogyakarta ini sangat membutuhkan daya dukung aksesibilitas penumpang bandara, yakni moda transportasi Kereta Api.



Terpisah, General Manager PT Angkasa Pura I, I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan terminal penumpang Lombok International Airport (LIA) akan diperluas.



Saat ini LIA hanya mampu menampung 3,5 juta penumpang per tahun dan akan diperluas menjadi 41 ribu meter persegi dari sebelumnya 21 ribu meter persegi.



Perluasan itu, lanjut dia, dilakukan pada 2018.



Perluasan serupa juga dilakukan untuk Bandara Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur.



Perluasan yang akan dimulai pada tahun depan itu meliputi bangunan terminal dan landasan pacu.



"Pengerjaan perluasan itu akan dimulai tahun depan. Semua perangkat, termasuk lahan perluasan sudah siap," kata Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim, Senin (9/10).



Busyro menjelaskan dirinya sudah menyampaikan rencana itu ke Presiden Jokowi saat berkunjung ke Sumenep, Minggu (8/9) lalu.



Presiden menjanjikan bantuan anggaran Rp150 miliar. (AT/YR/MG/N-5)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...wal/2017-10-10

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Program Imunisasi MR Diperlama

- Nyamuk DBD semakin Ganas

- Makan Pasir demi Bersua Keluarga Lagi